Konsisten Ngaji Quran Minimal 6 Lembar Setiap Hari

ENAKAN mana hidup dengan resolusi atau tanpa resolusi? Kalau saya sih mengalir saja. Yang penting dari hari ke hari, dari waktu ke waktu, dari tahun ke tahun, kita selalu berusaha menjadi lebih baik. Target pasti ada, tapi tidak muluk-muluk. Kalau targetnya ketinggian, terus nggak tercapai, takutnya nanti kecewa. Dalam menjalani hidup, buat saya pribadi, mendingan dinikmati saja. Apa yang kita kerjakan. Apa yang Allah SWT berikan. Harus kita syukuri.

Kalau pun hidup harus ada resolusi. Saya lebih menitik beratkan ke masalah religi. Soal dunia, untuk kehidupan saya saat ini, mungkin tidak terlalu penting. Habis gimana ya, kalau boleh jujur, sebenarnya saya pernah berada di titik di mana resolusi adalah sebuah keharusan. Saking seriusnya, resolusi-resolusi tersebut saya tulis di buku, saya catat di notepad, bahkan saya printout dan laminating.

Konsisten-Ngaji-Quran-Minimal-6-Lembar-Setiap-Hari.jpg

Hasilnya? Malah membuat saya jadi malu sendiri. Semua target yang saya canangkan hampir semuanya meleset. Nggak ada yang kesampaian. Dalam hal ini, bisa jadi sayanya yang kurang kerja keras dalam mengejar target tersebut, bisa juga karena memang ada skenario lain yang Allah SWT berikan pada saya. Terbukti, Allah SWT seringkali memberi saya kejutan dan kenikmatan dalam bentuk yang lain.

Karena sering dikasih kejutan dan kenikmatan dari jalan yang tidak disangka-sangka. Kalau saya bikin resolusi yang motifnya dunia, kesannya saya seperti orang yang kurang bersyukur. Di balik dosa, maksiat, dan aib yang masih Allah SWT tutupi, harusnya saya berusaha untuk meningkatkan amal ibadah, baik yang wajib mau pun yang sunah. Jangan malah bergantung pada resolusi, apalagi sampai berharap lebih, yang ujung-ujungnya sering dikecewakan.

Konsisten-Ngaji-Quran-Minimal-6-Lembar-Setiap-Hari.jpg

Kembali ke pertanyaan di awal. Yang lagi saya amalkan sekarang adalah ngaji quran habis sholat maghrib dan sholat shubuh minimal 6 lembar. Selama ini, alhamdulillah, kalau nggak ada kesibukan, saya suka ngaji tiap hari. Tapi ngajinya semaunya. Nggak ada batasan. Kadang satu lembar, kadang dua lembar. Sekarang, saya lagi fokus konsisten, sesuai target yang saya canangkan. Boleh dibilang sebagai bagian dari resolusi sekaligus rasa syukur atas nikmat yang telah Allah SWT beri selama ini.

Btw, setelah tamat al-quran pertengahan bulan Desember tahun 2024 kemarin. Libur dulu sehari dua hari. Udah gitu lanjut lagi ngaji mulai dari surat al-fatihah. Alhamdulillah, habis sholat shubuh tadi, tilawah saya sudah sampai pada surat ar-ra’du. Surat yang penuh dengan kenangan. Surat di mana saya kembali ke masjid, untuk serius belajar mengaji. Di saat teman-teman saya waktu itu sedang asyik-asyiknya nongkrong di pinggir jalan.

Untuk mengenang jasa ustadz yang mengajari saya mengaji, ustadz tersebut sudah berpulang beberapa tahun silam, di sela-sela saya membaca surat ar-ra’du saya berhenti sejenak untuk mengirimkan surah al-fatihah pada beliau. Amal kebaikannya selama mengajari kami mengaji, dari yang tadinya nggak bisa apa-apa, sampai lancar bisa qiroah dan tahu ilmu tajwid, insyaallah, akan terus mengalir menjadi pahala yang tidak putus-putusnya buat beliau.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url