Tahun Depan Kita akan Menghadapi Resesi, Nggak Usah Parno!
SUDAH bulan November lagi. Tahun baru berarti sudah di depan mata. Coba dibuka kembali resolusi apa saja yang sudah tercapai tahun ini. Terus mana yang belum berhasil. Dengan waktu yang hanya tersisa dua bulan. Kira-kira target yang belum tercapai bisa diwujudkan nggak. Kalau misalnya tidak mungkin dan akan dilanjut lagi tahun depan. Resolusinya masih relevan atau sudah usang?
Sebagai manusia kita boleh berencana. Namun kenyataan di lapangan kadang tidak sesuai dengan ekspektasi. Di atas kertas hidup yang kita jalani pasti inginnya begini maunya begitu. Seiring berjalannya waktu. Tahapan-tahapan yang kita jalani ternyata banyak menemui kendala. Hambatannya bisa macam-macam. Ada yang terkait dengan teknis. Ada juga yang terkait dengan non teknis.
Beruntunglah buat teman-teman yang sebelum menginjak bulan November. Sebagian resolusinya sudah ada yang tercapai. Teman-teman berarti termasuk orang yang komitmen. Apa pun halangannya. Apa pun rintangannya. Teman-teman tetap fokus melangkah. Untuk orang-orang yang punya niat dan tekad sekuat baja. Alam biasanya suka mendukung. Di balik halangan dan rintangan. Terkadang terselip sebuah keajaiban.
Bersabar juga buat teman-teman yang resolusinya belum ada yang tercapai. Mungkin kerja keras teman-teman masih setengah-setengah. Belum full 100%. Atau bisa juga ada hal-hal yang terjadi di luar perkiraan. Sehingga deretan resolusi yang kita canangkan di awal tahun. Perjalanan dan perkembangnnya menjadi tersendat-sendat. Namanya kehidupan memang seperti itu. Kita harus siap menerima berbagai kemungkinan.
Di awal November ini lantas apa yang harus kita lakukan. Barangkali lebih ke evaluasi. Breakdown semua unsur yang ada hubungannya dengan resolusi. Dari sana biasanya bakalan kelihatan. Apa saja yang belum kita lakukan. Pos-pos mana yang sangat membutuhkan perhatian. Selain evaluasi. Bulan November ini bisa kita jadikan sebagai bulan recharge. Semangat kita mungkin sudah lemah. Komitmen kita mungkin mulai buyar. Harus diisi lagi dengan energi baru. Harus mencari solusi dan inovasi baru.
Bagaimana dengan orang-orang yang anti resolusi. Bulan November tak ada bedanya dengan bulan lain. Begini-begini saja. Biasa-biasa saja. Yang kerja, kerja. Yang nganggur, nganggur. Hidup hanya menghabiskan sisa umur. Ada gejolak atau nggak ada gejolak. Tetap nongkrong di warung kopi. Hidup senang atau susah. Tetap update status di sosial media. Buka Instagram atau Tiktok. Nge-bully orang-orang yang bertentangan dengan ideologi dan keyakinan kita.
O iya, tahun depan katanya kita akan menghadapi resesi. Udah, nggak usah parno. Rezeki sudah ada yang mengatur. Bekerja saja seperti biasa. Berdagang dan berbisnis seperti biasa. Manusia adalah mahluk Tuhan yang paling sempurna. Di dalam tubuh kita Tuhan sudah merancang sistem yang bisa membuat kita mampu melewati segalanya. Yang penting kontrol apa yang bisa kita kontrol. Hal-hal yang terjadi di luar kontrol pasrahkan saja pada yang Maha Kuasa.
Sebagai manusia kita boleh berencana. Namun kenyataan di lapangan kadang tidak sesuai dengan ekspektasi. Di atas kertas hidup yang kita jalani pasti inginnya begini maunya begitu. Seiring berjalannya waktu. Tahapan-tahapan yang kita jalani ternyata banyak menemui kendala. Hambatannya bisa macam-macam. Ada yang terkait dengan teknis. Ada juga yang terkait dengan non teknis.
Beruntunglah buat teman-teman yang sebelum menginjak bulan November. Sebagian resolusinya sudah ada yang tercapai. Teman-teman berarti termasuk orang yang komitmen. Apa pun halangannya. Apa pun rintangannya. Teman-teman tetap fokus melangkah. Untuk orang-orang yang punya niat dan tekad sekuat baja. Alam biasanya suka mendukung. Di balik halangan dan rintangan. Terkadang terselip sebuah keajaiban.
Bersabar juga buat teman-teman yang resolusinya belum ada yang tercapai. Mungkin kerja keras teman-teman masih setengah-setengah. Belum full 100%. Atau bisa juga ada hal-hal yang terjadi di luar perkiraan. Sehingga deretan resolusi yang kita canangkan di awal tahun. Perjalanan dan perkembangnnya menjadi tersendat-sendat. Namanya kehidupan memang seperti itu. Kita harus siap menerima berbagai kemungkinan.
Di awal November ini lantas apa yang harus kita lakukan. Barangkali lebih ke evaluasi. Breakdown semua unsur yang ada hubungannya dengan resolusi. Dari sana biasanya bakalan kelihatan. Apa saja yang belum kita lakukan. Pos-pos mana yang sangat membutuhkan perhatian. Selain evaluasi. Bulan November ini bisa kita jadikan sebagai bulan recharge. Semangat kita mungkin sudah lemah. Komitmen kita mungkin mulai buyar. Harus diisi lagi dengan energi baru. Harus mencari solusi dan inovasi baru.
Bagaimana dengan orang-orang yang anti resolusi. Bulan November tak ada bedanya dengan bulan lain. Begini-begini saja. Biasa-biasa saja. Yang kerja, kerja. Yang nganggur, nganggur. Hidup hanya menghabiskan sisa umur. Ada gejolak atau nggak ada gejolak. Tetap nongkrong di warung kopi. Hidup senang atau susah. Tetap update status di sosial media. Buka Instagram atau Tiktok. Nge-bully orang-orang yang bertentangan dengan ideologi dan keyakinan kita.
O iya, tahun depan katanya kita akan menghadapi resesi. Udah, nggak usah parno. Rezeki sudah ada yang mengatur. Bekerja saja seperti biasa. Berdagang dan berbisnis seperti biasa. Manusia adalah mahluk Tuhan yang paling sempurna. Di dalam tubuh kita Tuhan sudah merancang sistem yang bisa membuat kita mampu melewati segalanya. Yang penting kontrol apa yang bisa kita kontrol. Hal-hal yang terjadi di luar kontrol pasrahkan saja pada yang Maha Kuasa.