Aplikasi Hiburan Saja Kita Install, Masa Aplikasi Al-Quran Tidak Kita Install

SAYA pernah menginstall aplikasi al-quran di handphone saya. Kalau lagi di luar, kebetulan lagi santai, saya sempetin untuk ngaji dengan aplikasi al-quran. Saya pernah dengar ceramah seorang ustadz, tapi lupa siapa nama ustadznya, beliau mengatakan untuk install aplikasi al-quran di handphone biar kita bisa mengaji di mana saja. Di bis, di kereta, di angkot, lagi antri di bank, lagi piknik, atau lagi nungguin lapak jualan.

Aplikasi al-quran tersebut sekarang sudah saya hapus. Bukan karena menuhin memory. Tapi mata saya tidak kuat kalau harus baca al-quran lewat aplikasi. Pernah suatu malam waktu saya lagi antar anak saya mengaji. Saya baca qu'ran surat al-kahfi. Niatnya mau dibaca sampai selesai, tapi keburu berhenti di tengah jalan. Kedua mata saya mendadak perih dan mengeluarkan air mata banyak sekali. Mata saya tidak kuat kalau harus baca surat panjang lewat aplikasi.

Aplikasi-Hiburan-Saja-Kita-Install-Masa-Aplikasi-Al-Quran-Tidak-Kita-Install.jpg

Mata saya dari dulu sudah minus. Minus berapanya saya lupa lagi. Yang jelas dulu pernah ada niatan mau pakai kacamata. Waktu itu ada tetangga yang nawarin kredit kacamata. Banyak orang yang ambil. Bayar cicilannya seminggu sekali. Karena dirayu terus sama tetangga akhirnya saya ikut. Kacamata hasil kredit itu sekali pun belum pernah saya pakai. Saya tidak kerja. Tidak punya penghasilan. Setiap ditagih saya tidak pernah bayar. Kacamata itu akhirnya saya kembalikan lagi ke tetangga.

Balik lagi ke aplikasi. Buat saya nggak apa-apa nggak install aplikasi al-quran juga. Yang penting di rumah habis sholat maghrib dan ba'da shubuh saya sempetin untuk mengaji. Di rumah saya punya dua al-quran. Yang pertama al-quran biasa. Yang kedua al-quran terjemahan. Dua-duanya saya pakai. Yang biasa saya baca sehabis sholat maghrib. Yang terjemahan saya baca ba'da shubuh atau qobla shubuh. Yang terjemahan itu pemberian dari pacar saya. Kalau yang biasa saya beli ketika kita sudah menikah.

Aplikasi-Hiburan-Saja-Kita-Install-Masa-Aplikasi-Al-Quran-Tidak-Kita-Install.jpg

Kemarin hari minggu saya dapat undangan dari tetangga. Undangan khusus untuk bapak-bapak. Tetangga ngadain syukuran hamil 4 bulanan. Syukurannya sehabis sholat dzuhur. Pas lagi syukuran itu ada kejadian lucu. Waktu ustadz yang mimpin acara syukuran nyuruh kita untuk baca surat yusuf, maryam dan yasin. Bapak-bapak yang hadir serempak ngeluarin handphone dari saku baju dan celananya. Mereka ngaji surat yusuf, maryam, dan yasinnya lewat aplikasi.

Jujur baru kali ini saya lihat bapak-bapak ngaji quran menggunakan aplikasi. Selama ini kalau ada syukuran atau tahlilan kita suka bawa yasin dan majmu masing-masing. Atau biasanya disediain al-qurannya sama yang punya hajat. Dunia sekarang sudah berubah. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus mengikuti perkembangan zaman. Soal hukum sah dan tidaknya ngaji menggunakan aplikasi itu biar ahli fikih yang menjelaskan. Saya pribadi berfikirnya begini: aplikasi hiburan saja kita install, masa aplikasi al-quran tidak kita install.

Jadi kesimpulan dari artikel saya kali ini. Saya tidak menginstall aplikasi al-quran di handphone saya. Alasannya, mata saya tidak kuat baca al-quran di handphone. Mata saya sudah minus. Tapi meski pun tidak install aplikasi al-quran. Saya suka mengaji di rumah sehabis sholat maghrib dan sebelum atau sesudah sholat shubuh. Nah, teman-teman sendiri bagaimana? Suka ngaji al-quran menggunakan aplikasi? Suka ngaji pakai al-quran biasa atau terjemahan? Atau suka main Tiktok dan Mobile Legend?
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url