Viral Seorang Ustadz Menghina Pedagang Es Teh Keliling

DI tempat saya ada pedagang cemilan dan buah-buahan yang jualannya ditanggung, konsumennya kebanyakan anak-anak. Harga perkantongnya Rp 2000.

Tempo hari waktu saya mau sholat dzuhur di masjid. Saya melihat pedagang tersebut sedang istirahat di beranda masjid, dagangannya ditaruh dekat tempat wudhu.

Tanpa sengaja, di dekat dagangannya itu saya menemukan uang Rp 5000 satu lembar. Saya bilang ke pedagang tersebut "Bang, itu uangnya jatuh" Pedagang itu langsung jawab. "Bukan. Itu bukan uang saya"

Viral-Seorang-Ustadz-Menghina-Pedagang-Es-Teh-Keliling.jpg

Sambil wudhu saya becandain pedagang tersebut, ambil saja lumayan. Sambil tersenyum, pedagang tersebut tetap keukeuh bilang dia nggak mau ambil karena itu bukan uang dia.

Beres wudhu, saya bilang ke pedagang tersebut, kalau uangnya nggak diambil, mau saya masukin ke kotak amal. Pedagang tersebut langsung jawab. "Iya, masukin saja." Uang yang Rp 5000 itu kemudian saya masukin ke kotak amal.

Saya dan pedagang tersebut lalu masuk ke dalam masjid untuk melaksanakan sholat dzuhur berjamaah.

Viral-Seorang-Ustadz-Menghina-Pedagang-Es-Teh-Keliling.jpg

Btw, sekarang lagi viral seorang ustadz menghina pedagang es teh keliling dalam sebuah pengajian. Berangkat dari pengalaman saya pribadi. Hikmah yang bisa saya ambil adalah, kita nggak boleh menghina dan merendahkan seseorang. Apa pun profesinya.

Karena diri kita belum tentu mulia di hadapan Allah SWT dibandingkan dengan orang-orang yang kita anggap hina dan rendah. Rumah yang kita diami, pakaian yang kita kenakan, kendaraan yang kita pakai, dan makanan yang kita makan bisa saja hasil dari nyuri, nipu, nyikut, jual kemolekan tubuh, nyerobot, ngambil hak orang lain.

Sementara mereka para pedagang kecil, keliling kampung rela kepanasan kehujanan, nyari duit Rp 1000 - Rp 2000 perak. Meski pun terbilang kecil, rezeki yang mereka dapat, halal dan berkah.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url