Mereka Menikah Pas Mereka Lagi Mengabdi
LAGI nunggu istri dan anak sholat dzuhur di mushola pom bensin. Tiba-tiba ada sepeda motor vario mendekat ke arah tempat saya istirahat. Tampak perempuan dengan anak kecilnya yang masih imut-imut tergopoh-gopoh menuju kursi, sementara suaminya meluruskan dulu sepeda motor varionya di tempat parkir. Tanpa rasa segan dan malu, perempuan dan anaknya itu langsung duduk di samping saya.
Karena posisinya sangat dekat. Saya sapa perempuan tersebut dengan ramah. Tanpa diduga, meski kita nggak saling kenal, berada di tempat asing karena sedang melaksanakan perjalanan jauh, perempuan tersebut membalas sapaan saya penuh keakraban. Saya yang awalnya sekedar basa-basi biar nggak dikira sombong, malah jadi penasaran pengen nanya lebih intens, mereka dari mana dan mau ke mana.
Sepasang suami istri dan anak kecil yang masih imut-imut itu rupanya habis berlibur dari orang tuanya di Garut. Sama seperti saya dan istri, setiap mudik ke Pangandaran, selalu transit untuk beristirahat di pom bensin baru di daerah Cimaragas sebelum atau sesudah kota Banjar. Mereka sebenarnya masih enak liburan di Garut, tapi karena suaminya ada kerjaan mendesak di sekolah SMP tempat suaminya mengajar, jatah liburan mereka terpaksa diperpendek.
Berhubung saya orangnya senang ngobrol. Senang menggali cerita dan pengalaman dari orang-orang yang saya jumpai di mana pun dan kapan pun. Perjumpaan saya dengan pasangan suami istri tersebut buat saya benar-benar sangat berkesan. Kalau tidak dibatasi waktu karena kita sedang melaksanakan perjalanan jauh ke tempat tujuan kita masing-masing. Rasanya masih betah dan pengen berlama-lama ngobrol dengan mereka.
Saking berkesannya, saya sampai berharap kapan-kapan Allah SWT bisa mempertemukan kita lagi. Dalam situasi dan kondisi yang berbeda biar ada cerita dan pengalaman yang lebih menarik lagi yang bisa saya gali dari pasangan suami istri tersebut. Walau pun pertemuannya sangat singkat. Kisah perjalanan mereka, mulai dari seleksi CPNS sampai bertemu jodoh pas mereka lagi ngajar benar-benar sangat menginspirasi.
Bahkan, setelah saya berangkat duluan untuk melanjutkan perjalanan. Ada satu pertanyaan yang belum sempat saya lontarkan ke mereka. Khususnya ke istrinya yang asli orang Garut. Pertanyaan tersebut baru muncul di pikiran waktu saya sudah di jalan. Ini terkait seseorang yang pernah ada di masa lalu saya. Seseorang tersebut kisahnya pernah saya posting di blog ini. Jika teman-teman penasaran kisahnya bisa teman-teman baca di sini.
Saya percaya, pertemuan saya dengan suami istri tersebut bukan sebuah kebetulan. Mungkin ini cara Allah SWT untuk membuka tabir yang belum tersibak sekaligus merangkai kepingan-kepingan puzzle yang tercecer tentang seseorang yang pernah ada dalam hidup saya. Saya berpikir, jangan-jangan mereka seangkatan. Mereka saling kenal. Kampung halamannya sama. Profesinya sama. Ketemu jodohnya juga sama. Mereka menikah pas mereka lagi mengabdi.
Karena posisinya sangat dekat. Saya sapa perempuan tersebut dengan ramah. Tanpa diduga, meski kita nggak saling kenal, berada di tempat asing karena sedang melaksanakan perjalanan jauh, perempuan tersebut membalas sapaan saya penuh keakraban. Saya yang awalnya sekedar basa-basi biar nggak dikira sombong, malah jadi penasaran pengen nanya lebih intens, mereka dari mana dan mau ke mana.
Sepasang suami istri dan anak kecil yang masih imut-imut itu rupanya habis berlibur dari orang tuanya di Garut. Sama seperti saya dan istri, setiap mudik ke Pangandaran, selalu transit untuk beristirahat di pom bensin baru di daerah Cimaragas sebelum atau sesudah kota Banjar. Mereka sebenarnya masih enak liburan di Garut, tapi karena suaminya ada kerjaan mendesak di sekolah SMP tempat suaminya mengajar, jatah liburan mereka terpaksa diperpendek.
Berhubung saya orangnya senang ngobrol. Senang menggali cerita dan pengalaman dari orang-orang yang saya jumpai di mana pun dan kapan pun. Perjumpaan saya dengan pasangan suami istri tersebut buat saya benar-benar sangat berkesan. Kalau tidak dibatasi waktu karena kita sedang melaksanakan perjalanan jauh ke tempat tujuan kita masing-masing. Rasanya masih betah dan pengen berlama-lama ngobrol dengan mereka.
Saking berkesannya, saya sampai berharap kapan-kapan Allah SWT bisa mempertemukan kita lagi. Dalam situasi dan kondisi yang berbeda biar ada cerita dan pengalaman yang lebih menarik lagi yang bisa saya gali dari pasangan suami istri tersebut. Walau pun pertemuannya sangat singkat. Kisah perjalanan mereka, mulai dari seleksi CPNS sampai bertemu jodoh pas mereka lagi ngajar benar-benar sangat menginspirasi.
Bahkan, setelah saya berangkat duluan untuk melanjutkan perjalanan. Ada satu pertanyaan yang belum sempat saya lontarkan ke mereka. Khususnya ke istrinya yang asli orang Garut. Pertanyaan tersebut baru muncul di pikiran waktu saya sudah di jalan. Ini terkait seseorang yang pernah ada di masa lalu saya. Seseorang tersebut kisahnya pernah saya posting di blog ini. Jika teman-teman penasaran kisahnya bisa teman-teman baca di sini.
Saya percaya, pertemuan saya dengan suami istri tersebut bukan sebuah kebetulan. Mungkin ini cara Allah SWT untuk membuka tabir yang belum tersibak sekaligus merangkai kepingan-kepingan puzzle yang tercecer tentang seseorang yang pernah ada dalam hidup saya. Saya berpikir, jangan-jangan mereka seangkatan. Mereka saling kenal. Kampung halamannya sama. Profesinya sama. Ketemu jodohnya juga sama. Mereka menikah pas mereka lagi mengabdi.