Libur Lebaran Tahun 2023 Terasa Sangat Spesial
LIBUR lebaran tahun 2023 buat saya terasa sangat spesial. Alasannya karena, pertama: kita sudah bebas dari Covid. Lebaran lancar. Sholat I'ed tidak dibatasi. Orang-orang yang merantau dan bekerja di luar kota bisa mudik ke kampung halaman. Kedua: kondisi ekonomi kelihatan mulai pulih. Setelah 3 tahun dihantui ketakutan dan kekhawatiran. Pelan-pelan roda ekonomi mulai merangkak.
Lebaran tahun ini. Piknik ke Pantai Pangandaran pun saya sampai 2 kali. Dengan rentang waktu yang sangat berdekatan. Hanya selang satu hari. Piknik pertama ke pantai timur. Piknik kedua ke pantai barat. Ke pantai timur, karena wisatawan yang berkunjung ke pantai, mau naik motor atau naik mobil, semua diarahkan ke pantai timur.
Ke pantai barat, alhamdulillah saya dan istri bisa masuk ke gerbang utama. Jumlah kendaraan waktu saya ke sana belum terlalu padat. Jadinya kita tidak harus mutar-mutar dulu. Piknik ke pantai barat sebenarnya tidak ada dalam rencana. Saya dan istri waktu itu sedang mengurus surat-surat kendaraan. Berhubung Samsat Pangandaran lokasinya dekat dengan objek wisata. Jadinya kita piknik lagi.
Euforia masyarakat dalam berlebaran bisa kita lihat di tempat objek-objek wisata seperti pantai, gunung, museum, candi, dan kebun binatang. Jika di tempat-tempat tersebut masyarakat datang berbondong-bondong. Itu tandanya isi dompet masyarakat sedang sehat. Sudah menjadi budaya dan tradisi dari dulu. Setiap momen lebaran masyarakat Indonesia selalu pergi bertamasya.
Kembali ke Pangandaran. Untuk pelayanan para petugas yang memandu wisatawan. Baik jajaran kepolisian, TNl, petugas penjaga tiket masuk, dan lifeguard, menurut saya bekerja sangat optimal. Meskipun wisatawan yang datang ke Pangandaran membludak situasi dan kondisi tetap aman dan terkendali.
Mungkin ada sebagian masyarakat yang kecewa dengan adanya rekayasa lalu lintas. Contoh, ada beberapa jenis kendaraan yang tidak boleh masuk ke pantai barat. Kalau dilihat dari sisi hak dan kewajiban harusnya siapa pun boleh masuk karena kita sama-sama bayar tiket. Tapi kalau dilihat dari sisi aturan, pihak kepolisian dan pengelola objek wisata, pasti punya pertimbangan lain yang membuat kebijakan itu harus dilakukan.
Yang membuat saya kagum. Di pantai Pangandaran sekarang ada jalan baru yang menghubungkan antara Pantai Barat, Karang Tirta, Batu Hiu dan Bojong Salawe. Lain waktu mungkin saya akan kupas tentang Pantai Karang Tirta dan Batu Hiu. Kedua pantai yang saya sebut di atas pemandangannya sangat menakjubkan. Recommended banget pokoknya buat dijadikan destinasi libur Lebaran tahun depan.
Lebaran tahun ini. Piknik ke Pantai Pangandaran pun saya sampai 2 kali. Dengan rentang waktu yang sangat berdekatan. Hanya selang satu hari. Piknik pertama ke pantai timur. Piknik kedua ke pantai barat. Ke pantai timur, karena wisatawan yang berkunjung ke pantai, mau naik motor atau naik mobil, semua diarahkan ke pantai timur.
Ke pantai barat, alhamdulillah saya dan istri bisa masuk ke gerbang utama. Jumlah kendaraan waktu saya ke sana belum terlalu padat. Jadinya kita tidak harus mutar-mutar dulu. Piknik ke pantai barat sebenarnya tidak ada dalam rencana. Saya dan istri waktu itu sedang mengurus surat-surat kendaraan. Berhubung Samsat Pangandaran lokasinya dekat dengan objek wisata. Jadinya kita piknik lagi.
Euforia masyarakat dalam berlebaran bisa kita lihat di tempat objek-objek wisata seperti pantai, gunung, museum, candi, dan kebun binatang. Jika di tempat-tempat tersebut masyarakat datang berbondong-bondong. Itu tandanya isi dompet masyarakat sedang sehat. Sudah menjadi budaya dan tradisi dari dulu. Setiap momen lebaran masyarakat Indonesia selalu pergi bertamasya.
Kembali ke Pangandaran. Untuk pelayanan para petugas yang memandu wisatawan. Baik jajaran kepolisian, TNl, petugas penjaga tiket masuk, dan lifeguard, menurut saya bekerja sangat optimal. Meskipun wisatawan yang datang ke Pangandaran membludak situasi dan kondisi tetap aman dan terkendali.
Mungkin ada sebagian masyarakat yang kecewa dengan adanya rekayasa lalu lintas. Contoh, ada beberapa jenis kendaraan yang tidak boleh masuk ke pantai barat. Kalau dilihat dari sisi hak dan kewajiban harusnya siapa pun boleh masuk karena kita sama-sama bayar tiket. Tapi kalau dilihat dari sisi aturan, pihak kepolisian dan pengelola objek wisata, pasti punya pertimbangan lain yang membuat kebijakan itu harus dilakukan.
Yang membuat saya kagum. Di pantai Pangandaran sekarang ada jalan baru yang menghubungkan antara Pantai Barat, Karang Tirta, Batu Hiu dan Bojong Salawe. Lain waktu mungkin saya akan kupas tentang Pantai Karang Tirta dan Batu Hiu. Kedua pantai yang saya sebut di atas pemandangannya sangat menakjubkan. Recommended banget pokoknya buat dijadikan destinasi libur Lebaran tahun depan.
