Setiap Makan Sate di Sana Selalu Disambut dengan Senyuman

SUDAH lama nggak main ke CFD. Sekalinya ke CFD (Car Free Day) Langsung belanja dan kuliner. Kebetulan anak saya pengen dibeliin kaos kaki. Ada tugas katanya dari sekolah. Nanti waktu wisuda dan perpisahan anak-anak PAUD, RA, TPA, DTA, para penari harus mengenakan kaos kaki warna putih. Waktu main ke CFD itu, tanpa pikir panjang, kita langsung nyari pedagang kaos kaki.

Habis belanja kaos kaki. Sudah capek keliling ke sana kemari. Menyusuri tiap sudut dan kelokan CFD yang dijejali para pedagang dan puluhan manusia. Saatnya kita nyari kudapan lezat. Di lokasi CFD yang jualan makanan banyak banget. Sama banyaknya dengan penjual pakaian, aksesoris, sayuran, alat-alat rumah tangga, alat-alat elektronik, dompet, tas, topi, dan racun tikus.

Setiap-Makan-Sate-di-Sana-Selalu-Disambut-dengan-Senyuman.jpg

Tapi sekalipun penjual makanan banyak banget. Saya tidak bisa menyebutkan satu persatu karena teman-temen pasti bisa ngebayangin pedagang apa saja yang biasanya suka ada di CFD. Tetep saja yang menggoda lidah dan bikin perut berbunyi adalah pecel dan mendoan. Lokasi jualannya kebetulan dekat dengan tempat parkir. Sebelum pulang kita singgah dulu nyicipin pecel dan mendoan.

Ada yang menarik saat kita lagi makan pecel dan mendoan. Di samping yang jualan pecel dan mendoan ternyata ada yang jualan sate. Sama seperti pecel dan mendoan. Yang beli sate juga banyak. Antri malah. Lucunya, waktu saya coba pesen karena penasaran pengen tahu rasanya, yang beli sate ibu-ibu semua. Kalau nggak ditolong sama si kakek penjual sate karena kasihan cuma saya laki-lakinya seorang. Entah kapan pesanan saya akan dilayanin.

Setiap-Makan-Sate-di-Sana-Selalu-Disambut-dengan-Senyuman.jpg

Berhubung dari dulu sudah langganan pecel dan mendoan. Sering beli di pusat kota dan masjid agung. Meski penjualnya beda-beda. Rasanya tetap enak. Sedangkan untuk sate kayaknya cukup sekali itu saja belinya. Sudah harganya mahal rasanya biasa-biasa saja. Nggak ada kelebihan. Yang beli pada antri dan bejubel mungkin karena penuh sesak. Cari yang lain takut nggak kebagian tempat duduk. Jadinya beli yang terdekat saja.

Hari minggu kemarin kita ke CFD lagi. Tapi nggak belanja nggak kulineran. Kita cuma keliling-keliling saja. Kulinerannya justru di pasar. Gara-garanya sih istri bingung mau makan apa. Ditawarin pecel dan mendoan lagi bosen. Beli sate yang disampingnya apalagi kapok katanya. Ya sudah kita makan satenya di pasar. Tempo hari waktu beli mie ayam ada ibu-ibu bareng anak-anaknya turun dari mobil beli sate di situ. Kita jadi ikut-ikutan pengen nyobain makan sate di situ.

Sate yang di CFD sama sate yang di pasar. Rasanya ternyata sebelas dua belas. Rasanya biasa-biasa saja. Tiap orang punya selera dan penilaian masing-masing. Buat saya pribadi dan diamini oleh istri. Sate yang di CFD sama sate yang di pasar tidak masuk rekomendasi. Besok-besok kalau mau makan dengan sate belinya mending di sate mangga calik saja. Sudah bumbunya enak. Satenya besar-besar. Pedagangnya juga baik dan ramah. Setiap makan sate di sana selalu disambut dengan senyuman.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url