Mimpi Ketemu Ariel Dan Band Noah
SEMALAM saya mimpi ketemu Ariel dan Band Noah. Dalam mimpi itu, Ariel terjerat kasus lagi, tapi saya kurang tahu kasusnya seperti apa. Yang jelas, saya ketemu Ariel dan Personil Band Noah di Rutan Kebon Waru Bandung. Dalam sebuah percakapan antara saya dengan Ariel, berulangkali saya mengatakan pada Ariel bahwa “Kamu itu jabrah!” Jabrah adalah istilah Bahasa Sunda yang artinya teledor, kurang hati-hati, atau grasa-grusu dalam melakukan perbuatan.
Bagaimana reaksi Ariel waktu saya bilang sama dia, kalau “Kamu itu jabrah”? Dasar mimpi, Ariel cuma manggut-manggut saja. Mungkin Ariel juga paham apa yang saya maksud, karena Ariel dan personil Band Noah berasal dari Bandung yang notabene percakapan sehari-harinya menggunakan bahasa sunda. Selain “Kamu itu jabrah” semalam saya juga sempat ngomong sama Ariel “kalau waktu itu kamu tidak merekamnya, mungkin kejadiannya tak akan seperti ini” Sekali lagi, Ariel cuma manggut-manggut.
O iya, kok bisa ya saya mimpi ketemu sama Ariel dan Band Noah? Saya sendiri juga tidak tahu. Kalau boleh jujur, semalam sebelum saya tidur, sedikitpun saya tidak pernah membayangkan ingin ketemu sama Ariel. Ya, jangankan membayangkan, memutar lagu “Separuh Aku” atau lagu-lagu Peterpan yang lain juga tidak. Tapi begitulah mimpi. Hal-hal yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya, kadang bisa terjadi di dalam mimpi.
Sebagai tanda terima kasih, karena saya telah mengunjungi Ariel dan Band Noah di Rutan Kebon Waru Bandung, di dalam mimpi itu mereka memberi saya kenangan-kenangan berupa kumpulan puisi Nazharudin Azhar, Soni Farid Maulana, kumpulan majalah Sabili, Percikan Iman, serta buku-buku lain yang membuat saya, di dalam mimpi itu, senangnya bukan main.
Mimpi ketemu Ariel dan Band Noah itu kejadiannya begitu runut. Mulai dari saya ngobrol sama Ariel sampai saya diberi buku oleh Reza, saya alami dengan jelas. Mimpi ketemu mereka baru berakhir, ketika saya mendengar suara adzan shubuh. Karena mimpi ketemu Ariel dan Band Noah terasa sangat spesial, saya paksa-paksain untuk menulisnya di blog. Biar teman-teman tahu, sekalian buat share juga, karena bukan tidak mungkin teman-teman yang lain pun mungkin pernah bermimpi ketemu sama mereka. Tapi, dengan tema dan setting yang berbeda.
Bagaimana reaksi Ariel waktu saya bilang sama dia, kalau “Kamu itu jabrah”? Dasar mimpi, Ariel cuma manggut-manggut saja. Mungkin Ariel juga paham apa yang saya maksud, karena Ariel dan personil Band Noah berasal dari Bandung yang notabene percakapan sehari-harinya menggunakan bahasa sunda. Selain “Kamu itu jabrah” semalam saya juga sempat ngomong sama Ariel “kalau waktu itu kamu tidak merekamnya, mungkin kejadiannya tak akan seperti ini” Sekali lagi, Ariel cuma manggut-manggut.
O iya, kok bisa ya saya mimpi ketemu sama Ariel dan Band Noah? Saya sendiri juga tidak tahu. Kalau boleh jujur, semalam sebelum saya tidur, sedikitpun saya tidak pernah membayangkan ingin ketemu sama Ariel. Ya, jangankan membayangkan, memutar lagu “Separuh Aku” atau lagu-lagu Peterpan yang lain juga tidak. Tapi begitulah mimpi. Hal-hal yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya, kadang bisa terjadi di dalam mimpi.
Sebagai tanda terima kasih, karena saya telah mengunjungi Ariel dan Band Noah di Rutan Kebon Waru Bandung, di dalam mimpi itu mereka memberi saya kenangan-kenangan berupa kumpulan puisi Nazharudin Azhar, Soni Farid Maulana, kumpulan majalah Sabili, Percikan Iman, serta buku-buku lain yang membuat saya, di dalam mimpi itu, senangnya bukan main.
Mimpi ketemu Ariel dan Band Noah itu kejadiannya begitu runut. Mulai dari saya ngobrol sama Ariel sampai saya diberi buku oleh Reza, saya alami dengan jelas. Mimpi ketemu mereka baru berakhir, ketika saya mendengar suara adzan shubuh. Karena mimpi ketemu Ariel dan Band Noah terasa sangat spesial, saya paksa-paksain untuk menulisnya di blog. Biar teman-teman tahu, sekalian buat share juga, karena bukan tidak mungkin teman-teman yang lain pun mungkin pernah bermimpi ketemu sama mereka. Tapi, dengan tema dan setting yang berbeda.