Pergi Umroh Membutuhkan Effort yang Sangat Luar Biasa
ORANG kaya berangkat umroh mungkin sudah biasa. Disamping ada niat. Uang untuk biaya segala macamnya sudah ada. Yang luar biasa itu orang-orang biasa, bukan dari kalangan orang kaya, dengan niat dan tekad yang kuat pengen pergi umroh. Dia berjuang ngumpulin uang dari hasil jerih payahnya selama ini.
Mohon jangan salah paham. Di sini saya tidak bermaksud membeda-bedakan kasta. Membagi kelas antara orang kaya dan orang miskin. Saya sendiri tahu, sekali pun orang kaya, untuk pergi umroh tetap membutuhkan effort yang sangat luar biasa. Di sini saya hanya memposisikan diri, memandang sesuatu dari kacamata orang awam.
Saya bercerita seperti ini, berdasarkan pengamatan yang terjadi di sekitar saya. Yang terbaru, saya dengar kabar dari istri, temannya waktu di sekolah bulan kemarin katanya habis berangkat umroh. Istri saya selain kaget, merasa tidak percaya. Temannya terlahir dari orang biasa bukan dari orang kaya. Pertanyaan yang terlontar dari istri saya, kok bisa temannya berangkat umroh?
Saya pribadi percaya. Apalagi setelah tahu dari istri, dia tanya langsung ke temannya, bisa berangkat umroh karena dia ngumpulin biaya sejak awal menikah. Setiap terima gaji, sebagian penghasilannya disisihkan untuk biaya umroh. Teman istri saya itu intinya emang sudah niat pengen berangkat umroh. Niatnya bisa setelah menikah, bisa juga sebelum menikah, atau sejak masih di bangku sekolah.
Lebih percaya lagi, kalau umroh (dan ibadah haji) emang sudah ada panggilan dari sananya. Kalau kita sudah dipanggil oleh Allah SWT untuk pergi ke tanah suci. Segalanya pasti bakal dimudahkan. Bukan sekali dua kali saya mendengar cerita bagaimana orang-orang begitu dimudahkannya oleh Allah SWT untuk pergi ke tanah suci. Baik dari media seperti tivi, medsos, atau surat kabar.
Lihat dan dengar secara langsung pun saya sering. Sahabat saya, yang kisahnya pernah saya tulis di sini, dia mendapatkan panggilan dari Allah SWT untuk pergi umroh. Sebagai sahabat, sama seperti istri saya, sempat kaget juga waktu dia ngasih kabar kalau dia mau berangkat umroh. Tapi kembali lagi, kalau sudah ada panggilan dari Allah SWT. Semuanya tidak ada yang tidak mungkin.
Kesimpulan dari artikel saya ini. Berangkat umroh sudah ada panggilan dari sananya. Kedua, kalau kita ingin umroh, harus ada niat yang kuat dari diri sendiri. Ketiga, persiapkan segala sesuatunya mulai dari fisik, mental, dan materi. Jika segala sesuatunya sudah dipersiapkan, insyaallah, kita akan diberikan kemudahan untuk bisa berkunjung ke tanah suci.
Mohon jangan salah paham. Di sini saya tidak bermaksud membeda-bedakan kasta. Membagi kelas antara orang kaya dan orang miskin. Saya sendiri tahu, sekali pun orang kaya, untuk pergi umroh tetap membutuhkan effort yang sangat luar biasa. Di sini saya hanya memposisikan diri, memandang sesuatu dari kacamata orang awam.
Saya bercerita seperti ini, berdasarkan pengamatan yang terjadi di sekitar saya. Yang terbaru, saya dengar kabar dari istri, temannya waktu di sekolah bulan kemarin katanya habis berangkat umroh. Istri saya selain kaget, merasa tidak percaya. Temannya terlahir dari orang biasa bukan dari orang kaya. Pertanyaan yang terlontar dari istri saya, kok bisa temannya berangkat umroh?
Saya pribadi percaya. Apalagi setelah tahu dari istri, dia tanya langsung ke temannya, bisa berangkat umroh karena dia ngumpulin biaya sejak awal menikah. Setiap terima gaji, sebagian penghasilannya disisihkan untuk biaya umroh. Teman istri saya itu intinya emang sudah niat pengen berangkat umroh. Niatnya bisa setelah menikah, bisa juga sebelum menikah, atau sejak masih di bangku sekolah.
Lebih percaya lagi, kalau umroh (dan ibadah haji) emang sudah ada panggilan dari sananya. Kalau kita sudah dipanggil oleh Allah SWT untuk pergi ke tanah suci. Segalanya pasti bakal dimudahkan. Bukan sekali dua kali saya mendengar cerita bagaimana orang-orang begitu dimudahkannya oleh Allah SWT untuk pergi ke tanah suci. Baik dari media seperti tivi, medsos, atau surat kabar.
Lihat dan dengar secara langsung pun saya sering. Sahabat saya, yang kisahnya pernah saya tulis di sini, dia mendapatkan panggilan dari Allah SWT untuk pergi umroh. Sebagai sahabat, sama seperti istri saya, sempat kaget juga waktu dia ngasih kabar kalau dia mau berangkat umroh. Tapi kembali lagi, kalau sudah ada panggilan dari Allah SWT. Semuanya tidak ada yang tidak mungkin.
Kesimpulan dari artikel saya ini. Berangkat umroh sudah ada panggilan dari sananya. Kedua, kalau kita ingin umroh, harus ada niat yang kuat dari diri sendiri. Ketiga, persiapkan segala sesuatunya mulai dari fisik, mental, dan materi. Jika segala sesuatunya sudah dipersiapkan, insyaallah, kita akan diberikan kemudahan untuk bisa berkunjung ke tanah suci.

