Baru Kali Ini Nemu Orang Kayak Gitu

SUDAH harganya murah. 1 porsi cuma Rp 10.000. Rasanya benar-benar enak. Tiap pulang dari rumah mertua. Sekarang nggak bingung lagi mau istirahat di mana, makan apa, atau jajan apa. Pokoknya kalau otot sudah pegal-pegal. Perut sudah mulai keroncongan. Sementara nyampe rumah masih 1 jaman lagi. Kita selalu singgah di sini. Makan bakso di sini.

Minggu kemarin waktu kita pulang dari rumah mertua. Kita makan bakso di sini lagi. Bedanya kalau sebelum-sebelumnya kita ngebakso agak kesorean, kadang pernah lewat maghrib juga. Kemarin kita ngebaksonya sebelum ashar. Waktunya terhitung normal. Kemarin-kemarin selain berangkat dari rumah mertua habis dzuhur. Di jalan suka ada gangguan seperti macet atau pecah ban belakang. Jadi ngebaksonya suka setelah ashar atau sesudah maghrib.

Baru-Kali-Ini-Nemu-Orang-Kayak-Gitu.jpg

Kemarin kita pamit dan berangkat dari rumah mertua sebelum adzan dzuhur. Terus di jalan lancar. Nggak macet. Nggak mogok, nggak mengalami pecah ban. Istirahat sekedar melemaskan otot cuma singgah di 4 titik, itu juga sebentar. Jadi nyampe ke rumahnya cepat. Ngebakso juga nggak terlalu sore. Bahkan habis makan bakso kita bisa langsung sholat ashar sekalian. Pas kita lagi makan bakso waktunya berbarengan dengan adzan ashar.

Selama ini saya tahu. Disamping penjual bakso ada masjid. Bangunannya lumayan cantik. Pagarnya pendek langsung menghadap ke jalan raya. Di depan masjid ada halaman lumayan agak luas. Cukup buat parkir 5 sampai 10 motor. Selain warga setempat, yang sering sholat di sini kelihatannya para pedagang keliling dan ojek online. Untuk pendatang yang kebetulan singgah seperti saya, nggak terlalu banyak. Bisa dihitung dengan jari.

Baru-Kali-Ini-Nemu-Orang-Kayak-Gitu.jpg

Selain bangunannya cantik. Saya suka dengan masjid ini toiletnya bersih, airnya jernih, karpetnya baru. Pengurus DKM-nya rajin dan telaten. Uang kasnya sepertinya lancar. Jadi perawatannya terjamin. Kemarin waktu berangkat ke rumah mertua. Saya jumatan di jalan, di masjid yang sangat luas dan besar. Jika dibandingkan dengan masjid samping bakso. Kebersihannya kalah jauh.

Masjid yang kemarin saya jumatan, tempat wudhunya nggak terurus. Karpetnya model lama. Saya suka nggak khusyuk kalau sholat di atas karpet model lama. Bahannya keras dan nggak rata. Pas sujud lutut suka sakit. Apalagi kalau masjidnya nggak pakai karpet. Suka pengen cepet-cepet sholatnya. Di rumah saya sholat pakai sajadah yang tebal. Yang tipis jarang dipakai. Yang tipis suka dipakai oleh anak saya.

Balik ke masjid samping bakso. Waktu sholat ashar di sana. Saya mengalami kejadian lucu. Ketika saya masuk 2 rakaat terakhir. Ada bapak-bapak yang masbuk ikut jadi makmum. Lucunya, waktu saya ngucapin "assalamualaikum". Bapak-bapak itu langsung beranjak keluar nggak ngelanjutin lagi sholatnya. Bapak-bapak itu cuma sholat 2 rakaat. Seumur saya sholat. Baik jadi imam atau makmum. Baru kali ini saya nemu orang kayak gitu.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url