Anak Kecil itu Polos dan Jujur, Ikatan Batinnya Sangat Kuat.

IKATAN batin seorang ibu terhadap anaknya. Ikatan batin seorang istri terhadap suaminya. Ikatan batin seorang teman terhadap sahabatnya. Tak terhalang oleh sekat-sekat. Tak terhalang oleh sebarapa jauhnya jarak. Ikatan batin orang-orang terkasih dan tersayang menembus ruang dan waktu.

Dua hati yang sudah terpaut. Sering menjalin komunikasi. Ke mana-mana senantiasa bersama. Dalam jangka waktu yang lama. Akan merasa kangen dan kehilangan mana kala dipisahkan oleh waktu dan keadaan. Anak-anak yang sudah beranjak dewasa misalnya. Saat melanjutkan sekolah, kuliah, atau bekerja di luar kota. Pasti akan merasa kangen terhadap orang tuanya.

Anak-Kecil-itu-Polos-dan-Jujur-Ikatan-Batinnya-Sangat-Kuat.jpg

Demikian halnya dengan orang tua di kampung. Dalam setiap sujudnya. Dalam setiap helaan nafasnya. Dia akan senantias berdoa, mengharapkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Pun demikian dengan jalinan persahabatan. Dua orang yang sudah berteman sejak lama. Mereka memiliki ikatan batin yang sangat kuat. Pada momen-momen tertentu, mereka akan merasakan rasa rindu.

Ikatan batin juga dirasakan oleh anak-anak kecil yang polos dan lugu. Mereka terikat batinnya dengan orang-orang yang selalu menyayanginya meski orang-orang tersebut bukan orang tua aslinya. Misal anak-anak yang dititipkan orang tuanya kepada pengasuhnya. Atau anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan. Anak tersebut pasti akan rindu pada pengasuhnya. Kangen pada ayah dan ibu angkatnya di panti asuhan.

Anak-Kecil-itu-Polos-dan-Jujur-Ikatan-Batinnya-Sangat-Kuat.jpg

Kemarin keterikatan batin itu saya lihat dengan mata kepala saya sendiri. Di rumah saya sendiri. Ceritanya ada tetangga yang suka nitipin anaknya ke istri saya. Meski istri saya sering diberi upah, selain ngasuh anak, kadang istri saya juga suka beres-beres rumah dan nyuci pakaian tetangga yang suka nitipin anak. Kita, saya dan istri saya, tidak memposisikan diri sebagai pembantu. Niat kita bersedia mengasuh anak, murni karena ingin menolong dan membantu sebagai tetangga.

Karena sesuatu dan lain hal. Tetangga itu sekarang sudah tidak menitipkan lagi anaknya ke istri saya. Kita pun sebenarnya tidak mempermasalahkannya. Dari awal kita tidak menawarkan diri, justru tetangga tersebut yang datang ke rumah meminta bantuan pada istri saya untuk mengasuh anaknya. Kalau tujuan kita pengen bekerja jadi pembantu, tawaran dari tetangga yang lain, yang anaknya ingin diasuh juga oleh istri saya, mungkin akan kita terima.

Nah, kemarin istri saya lihatin status facebook-nya ke saya. Waktu lagi jalan-jalan di kebun binatang bersama anak yang dititipkan tersebut. Istri saya bilang, ini status tiga tahun yang lalu, diingetin lagi sama facebook. Istri saya mungkin teringat kembali kenangan-kenangan saat itu. Berhubung anaknya sudah nggak dititipin lagi sama orang tuanya. Saya bilang sudah lupakan saja. Itu bagian dari masa lalu. Yang penting kita sudah menolong, sudah berbuat yang terbaik.

Tahu nggak, habis ngomongin status facebook itu, tanpa kita duga sebelumnya, tiba-tiba anak yang sering dititipin orang tuanya ke istri saya datang sendiri ke rumah. Dengan polos dan lugunya anak itu bilang pengen main sama istri dan anak saya. Di situ, saya langsung ngomong ke istri. Anak kecil itu polos dan jujur. Tiap hari dikasih makan, dimandiin, seharian main di rumah kita, meski orang tuanya berusaha menjauhkannya dari kita. Ikatan batinnya sangat kuat.

Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url