Punya Tetangga Baik Jangan Dimanfaatin

ADA tetangga baru, suami istri. Mereka kerja di kantor pemerintahan. Anaknya baru dua, sepasang, laki-laki dan perempuan. Orangnya baik sekali. Tiap hari suka neraktir makanan. Berapa pun orang yang ditraktir. Berapa pun total harga yang harus dibayar. Mereka, terutama istrinya, tidak pernah hitungan.

Punya tetangga baru sebaik itu. Saya jadi teringat sama Mah Encas (almarhumah) salah satu tetangga waktu saya masih kecil. Kalau ngasih duit atau makanan ke saya atau ke orang tua saya suka nggak ngira-ngira. Apa saja dikasih. Apa saja diberi. Alasannya dari pada nggak dimakan mending dikasih ke orang-orang.

Punya-Tetangga-Baik-Jangan-Dimanfaatin

Tetangga baru dengan Mah Encas ada kesamaan. Mereka sama-sama bukan orang asli sini. Mereka aslinya dari luar daerah. Beli rumah di sini karena ikut suami. Kalau tetangga baru sama-sama kerja di kantor. Kalau Mah Encas ibu rumah tangga biasa. Suaminya kerja di Rumah Sakit umum. Sebagai karyawan pengantar makanan untuk pasien yang menjalani rawat inap.

Orang-orang baik seperti mereka, setahu saya, sangat jarang. Bisa dihitung dengan jari. Saya sekeluarga termasuk yang beruntung punya tetangga seperti mereka. Walau pun mereka suka ngasih jajan atau makanan ke orang-orang. Mereka lebih dekat dan lebih akrab dengan keluarga saya. Saking akrabnya, setiap mereka ngajak jalan-jalan misal beli bakso, tapi saya atau istri saya kebetulan berhalangan, entah kenapa acaranya suka tidak jadi.

Punya-Tetangga-Baik-Jangan-Dimanfaatin

Nah, bedanya tetangga baru dengan Mah Encas cuma satu. Tetangga saya yang baru tidak melihara anjing. Kalau Mah Encas dulu melihara anjing. Anjingnya ada jantan dan betina. Tiap ada orang yang nggak dikenal lewat ke depan rumahnya. Anjing-anjing peliharaan Mah Encas suka menggonggong. Ngejar atau ngegigit sih nggak. Cuma kalau digonggongin terus ke kitanya jadi takut.

Semalam, istri saya disuruh main ke rumah tetangga baru. Saya fikir mau diajak nginap. Soalnya sampai jam 11 malam belum pulang-pulang. Tapi begitu pulang istri saya bawa barang banyak sekali. Katanya dikasih sama dia. Ada boneka, tas, kaos, mainan anak-anak. Celana jeans bermerk juga ada. Kondisinya masih 90%. Saya disuruh istri untuk mencobanya. Celananya pas dan muat.

Tetangga baik seperti mereka sebaiknya jangan disia-siain. Tapi jangan juga dimanfaatin. Kita harus bisa berbuat baik lagi ke mereka. Semampu yang kita bisa. Kalau tidak punya harta. Minimal hatinya dijaga jangan sampai terluka. Mereka mendekat ke kita barangkali butuh teman. Meski kita tidak pernah berharap pemberian dari mereka. Kalau mereka ngasih dan mereka ikhlas. Diterima saja. Mungkin itu termasuk rezeki yang tidak disangka-sangka.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url