Kenangan yang Mengingatkan Saya Tentang Dia hanya Diary Gambar Srigala
SERING berpapasan dengan adiknya di jalan. Di mana kita lagi sama-sama antar anak sekolah. Saya jadi teringat sama kakaknya. Dulu saya pernah nulis surat cinta sama kakaknya. Dua atau tiga kali. Itu juga iseng dan coba-coba. Siapa tahu dapat durian runtuh. Surat pertama nggak dibalas. Surat kedua sama nggak dibalas juga. Surat ketiga baru dapat balasan. Intinya, cinta saya ditolak. Alasannya karena suatu sebab.
Sebelum ke alasan dan sebab kenapa cinta saya ditolak. Izinkan saya untuk melipir dulu. Saya ingin bercerita awal mula kapan pertama kali saya kenal dengan kakaknya. Dulu, saya suka sama seseorang. Seseorang juga suka sama saya. Bahkan sampai terang-terangan ngajak jadian. Dikala hati saya sedang berbunga-bunga. Saat kita janjian. Seseorang itu tiba-tiba bilang sama saya. Katanya kita nggak boleh pacaran.
Bukan karena restu orang tua. Tapi karena kita masih terikat saudara. Padahal saudaranya juga saudara jauh. Kalau kita sampai berjodoh dan menikah. Tak ada larangan dalam agama. Berhubung seseorang yang saya suka itu anak orang kaya. Saya ikut dan manut saja. Dipaksain juga percuma. Sebelum saya undur diri. Seseorang itu kemudian ngasih solusi. Dikenalin lah saya sama teman sekolahnya.
Nah, waktu saya kirim surat itu. Saya nekat saja. Diterima syukur. Nggak diterima juga nggak apa-apa. Toh cinta saya bukan buat dia. Saya nekad kirim surat ke dia pun karena dapat bisikan dari seseorang yang nggak jadi some one itu. Dia katanya naksir saya juga. Kalau dia lagi main ke rumah si seseorang. Dan kebetulan saya lagi ada di situ. Dia katanya suka nanyain saya. Suka kepoin saya.
Yang jadi pertanyaan. Kalau dia suka sama saya. Suka nanyain saya. Suka merhatiin saya diam-diam. Kenapa waktu saya nyatain cinta lewat surat. Cinta saya ditolak. Alasannya sih karena dia sudah punya pacar. Dia nggak mau berkhianat. Tapi saya nggak percaya. Saya masih sangsi. Belakangan saya dapat informasi. Dia nolak saya bukan karena dia sudah punya pacar. Tapi si seseorang itu yang melarang dia pacaran sama saya.
Dia, yang nolak cinta saya itu, anak orang kaya juga. Ayahnya bandar padi. Kalau mau ngejual padi atau beli beras yang bagus. Katanya harus ke ayahnya. Dia empat bersaudara. Dia anak ke tiga. Kakak dan adiknya perempuan semua. Wajah mereka mirip. Kayak anak kembar. Tapi menurut saya dia yang paling cantik. Kalau lihat wajah Bella Saphira. Artis favourit saya era tahun 90-an. Saya suka ingat sama dia. Matanya, hidungnya, bibirnya, mirip 95%.
Semenjak cinta saya ditolak. Saya nggak pernah ketemu dia lagi. Satu-satunya kenangan yang mengingatkan saya sama dia hanya Diary gambar srigala. Diary itu sekarang entah di mana. Kalau suatu saat saya ketemu dengan dia. Mungkin bakalan pangling. Wajahnya bisa lebih cantik. Atau bisa juga tembem dan gemuk karena sudah punya anak. Nginget-nginget kisah masa lalu emang paling enak. Sayang, kisah saya dengan dia, nggak berakhir enak.
Sebelum ke alasan dan sebab kenapa cinta saya ditolak. Izinkan saya untuk melipir dulu. Saya ingin bercerita awal mula kapan pertama kali saya kenal dengan kakaknya. Dulu, saya suka sama seseorang. Seseorang juga suka sama saya. Bahkan sampai terang-terangan ngajak jadian. Dikala hati saya sedang berbunga-bunga. Saat kita janjian. Seseorang itu tiba-tiba bilang sama saya. Katanya kita nggak boleh pacaran.
Bukan karena restu orang tua. Tapi karena kita masih terikat saudara. Padahal saudaranya juga saudara jauh. Kalau kita sampai berjodoh dan menikah. Tak ada larangan dalam agama. Berhubung seseorang yang saya suka itu anak orang kaya. Saya ikut dan manut saja. Dipaksain juga percuma. Sebelum saya undur diri. Seseorang itu kemudian ngasih solusi. Dikenalin lah saya sama teman sekolahnya.
Nah, waktu saya kirim surat itu. Saya nekat saja. Diterima syukur. Nggak diterima juga nggak apa-apa. Toh cinta saya bukan buat dia. Saya nekad kirim surat ke dia pun karena dapat bisikan dari seseorang yang nggak jadi some one itu. Dia katanya naksir saya juga. Kalau dia lagi main ke rumah si seseorang. Dan kebetulan saya lagi ada di situ. Dia katanya suka nanyain saya. Suka kepoin saya.
Yang jadi pertanyaan. Kalau dia suka sama saya. Suka nanyain saya. Suka merhatiin saya diam-diam. Kenapa waktu saya nyatain cinta lewat surat. Cinta saya ditolak. Alasannya sih karena dia sudah punya pacar. Dia nggak mau berkhianat. Tapi saya nggak percaya. Saya masih sangsi. Belakangan saya dapat informasi. Dia nolak saya bukan karena dia sudah punya pacar. Tapi si seseorang itu yang melarang dia pacaran sama saya.
Dia, yang nolak cinta saya itu, anak orang kaya juga. Ayahnya bandar padi. Kalau mau ngejual padi atau beli beras yang bagus. Katanya harus ke ayahnya. Dia empat bersaudara. Dia anak ke tiga. Kakak dan adiknya perempuan semua. Wajah mereka mirip. Kayak anak kembar. Tapi menurut saya dia yang paling cantik. Kalau lihat wajah Bella Saphira. Artis favourit saya era tahun 90-an. Saya suka ingat sama dia. Matanya, hidungnya, bibirnya, mirip 95%.
Semenjak cinta saya ditolak. Saya nggak pernah ketemu dia lagi. Satu-satunya kenangan yang mengingatkan saya sama dia hanya Diary gambar srigala. Diary itu sekarang entah di mana. Kalau suatu saat saya ketemu dengan dia. Mungkin bakalan pangling. Wajahnya bisa lebih cantik. Atau bisa juga tembem dan gemuk karena sudah punya anak. Nginget-nginget kisah masa lalu emang paling enak. Sayang, kisah saya dengan dia, nggak berakhir enak.