Kakaknya Masih Menyimpan Surat Cinta dari Seseorang di Sebuah Tempat yang Dirahasiakan

PUTUS sih nggak. Lebih tepatnya ngegantung. Makanya sampai sekarang perasaan itu masih ada. Cuma, setelah kita menikah, kita jarang ketemu. Sekalinya ketemu kita suka salah tingkah. Kayak anak ABG. Padahal sudah sama-sama dewasa. Sudah sama-sama punya anak. Harusnya bisa menjaga sikap. Itulah yang namanya cinta. Terkadang bisa membuat kita lupa dan khilaf.

Semalam saya lihat status di facebooknya. Dia posting foto adiknya bersama ibunya. Dia nulis status happy graduation. Adiknya baru lulus SMA. Saya baru tahu adiknya ternyata sekolah di tempat yang sama seperti kakaknya. Di sekolah itu, jauh sebelum saya kenal dan berpacaran dengannya, saya sudah lebih dulu punya kenangan dengan sekolah tersebut. Setelah berpacaran dengannya. Sekolah tersebut makin punya tempat spesial di hati saya.

Kakaknya-Masih-Menyimpan-Surat-Cinta-dari-Seseorang-di-Sebuah-Tempat-yang-Dirahasiakan.jpg

Setelah lihat postingan kelulusan adiknya. Ingatan saya kembali melayang ke masa-masa saat kita masih pacaran. Saya masih ingat, saya sempat diomelin sama saudara saya. Gara-garanya waktu itu saya nyuekin dia. Setiap dia ngajak janjian saya nggak pernah mau nemuin dia. Kata saudara saya, saya ini harusnya bersyukur. Dia anak satu-satunya. Orang tuanya orang berada. Punya perusahaan. Punya sawah dan kolam ikan.

Karena nggak terima dinasehatin. Waktu itu saya sempat bersitegang dengan saudara saya. Saya bilang emang cuma dia saja yang anak satu-satunya. Gimana kalau dia nanti punya adik. Terus gimana kalau adiknya laki-laki. Kalau tujuan saya macarin dia, terus berjodoh sama dia, karena warisan. Tetep saja yang dapat warisan terbanyak anak laki-laki. Waktu saya cekcok dengan saudara saya. Status dia masih anak tunggal. Ibunya belum hamil.

Kakaknya-Masih-Menyimpan-Surat-Cinta-dari-Seseorang-di-Sebuah-Tempat-yang-Dirahasiakan.jpg

Apa yang saya pikirkan ternyata kejadian. Waktu hubungan saya dengan dia membaik. Saya mulai rutin main ke rumahnya. Ibunya rupanya sedang hamil. Saya sendiri kaget. Kakaknya sudah perawan sudah mau lulus SMA. Kok bisa mau punya adik lagi. Karena tujuan saya pacaran sama dia nggak ngejar warisan. Saya enjoy saja. Bahkan saya sudah punya niat. Entar kalau adiknya lahir. Saya mau mangku dan gendong adiknya.

Seiring berjalannya waktu. Adiknya kemudian lahir. Saya sempat melihat adiknya satu kali atau dua kali. Tapi tidak sempat mangku dan menggendongnya. Waktu itu hubungan saya dengan dia udah mulai renggang. Ada laki-laki yang suka sama dia dan sering datang ke rumahnya. Bahkan sudah minta restu sama orang tuanya. Denger-denger sih laki-laki itu serius ingin menikahi anaknya.

Adiknya itu. Yang sekarang sudah lulus SMA. Yang badannya tinggi besar. Tidak tahu bahwa saya pernah pacaran dengan kakaknya. Adiknya tidak tahu bahwa cinta sejati kakaknya bukan untuk suaminya. Adiknya tidak tahu bahwa kakaknya mau menikah dengan suaminya karena terpaksa dan dipaksa. Adiknya tidak tahu bahwa sampai sekarang kakaknya masih menyimpan surat cinta dari seseorang di sebuah tempat yang dirahasiakan.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url