Ketimbang Mengeluh, Mending Cari Solusi dan Inovasi biar Dagangan Kita Tetap Eksis.

KELUHAN pedagang yang sewa lapak di tempat orang. Yang selama ini saya ketahui berdasarkan curhatan mereka. Rata-rata sama. Kalau jualannya laku, laris manis, harga sewa bulan atau tahun berikutnya suka naik. Jika menghadapi kejadian seperti itu, bagi para pedagang pilihannya ada dua. Nurut sama kemauan yang punya lapak. Atau pindah lokasi nyari tempat yang harga sewanya lebih murah.

Sahabat saya yang jualan fried chicken. Waktu saya tanya pernah nggak ngalamin kayak gitu. Jawabannya pernah. Dia nurut sama kemauan yang punya lapak. Karena menurut hitung-hitungannya biayanya masih ketutup. Terus pernah juga pindah lokasi gara-gara biayanya nggak ketutup. Jangankan untung, balik modal juga nggak. Udah gitu yang punya lapak orangnya cerewet. Belum waktunya bayar katanya sudah nagih.

Ketimbang-Mengeluh-Mending-Cari-Solusi-dan-Inovasi-biar-Dagangan-Kita-Tetap-Eksis.jpg

Keluhan lain tentu saja saingan alias kompetitor. Jika kita jualan di tempat baru. Di mana pas awal kita jualan belum ada siapa-siapa. Cuma kita sendiri yang jualan. Begitu jualan kita laku, jadi pusat perhatian banyak orang. Biasanya mulai ada orang yang ikut jualan di tempat kita. Pertama, dua orang. Terus nambah tiga, empat, lima, lama-lama rame kayak di pasar.

Soal saingan atau kompetitor sebenarnya itu hal yang biasa. Apalagi kalau jualannya beda-beda. Misal kita jualan ayam goreng. Yang lain jualan es campur, batagor, dan cilok goang. Udah gitu pedagang lain juga sama nyewa ke yang punya lapak. Nggak ada masalah. Yang jadi persoalan, kalau yang jualannya bertambah banyak, perhatian konsumen biasanya jadi terpecah.

Ketimbang-Mengeluh-Mending-Cari-Solusi-dan-Inovasi-biar-Dagangan-Kita-Tetap-Eksis.jpg

Kalau yang jualan kita doang. Konsumen mampir sudah jelas tujuannya mau beli dagangan kita. Tapi kalau yang jualannya banyak. Konsumen kadang jadi hilang fokus. Tadinya mau beli dagangan kita. Tapi begitu mampir malah larak lirik ke dagangan orang lain. Kalau diibaratkan kue. Kita yang tadinya dapat satu loyang. Setelah banyak yang jualan. Jatah kita jadi seperempat loyang.

Tanpa bermaksud menghakimi atau mendiskriminasi. Apa yang saya ceritakan di atas adalah sebuah fenomena. Dan itu adalah hal yang lumrah. Selama mengikuti aturan dan tidak mengganggu hak-hak orang lain. Semua orang bebas berjualan. Semua orang bebas menggelar lapak. Sebagai pedagang kita harus fair. Kita harus berjualan secara sehat. Toh, rezeki sudah ada yang mengatur.

Kesimpulan dari tulisan saya ini, di mana pun teman-teman berada. Apa pun jualan teman-teman. Kalau kita sudah mendapatkan lapak yang bagus. Lapak yang bisa mendongkrak kondisi perekonomian kita. Sekalipun harga sewanya naik. Sebisa mungkin harus dipertahankan jangan sampi lepas. Karena lokasi jualan itu ngaruh. Ketimbang mengeluh mending cari solusi dan inovasi biar dagangan kita tetep eksis.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url