Dituduh Selingkuh


Di-Tuduh-Selingkuh-1.jpg
TIAP hari menulis artikel. Tiap hari ada kabar yang disajikan. Tiap hari bisa menemani teman-teman. Saya pengennya seperti itu. Jujur. Tapi namanya manusia. Banyak sekali halangannya. Situasi dan kondisi kadang berpengaruh. Lagi seneng-seneng nulis. Tiba-tiba ada masalah. Yang harus segera diberesin. Efeknya, ide dan inspirasi yang tadinya sudah matang dan siap dijadikan tulisan akhirnya menguap begitu saja.


Sebagai pembaca setia blog saya. Mungkin teman-teman sedikit memperhatikan. Ada beberapa artikel saya yang menggantung. Salah satunya tentang tips Cara Jitu Mengatasi Windows Update. Itu sebenarnya belum sempurna. Aslinya masih ada lanjutannya. Saya mohon maaf belum bisa meneruskan tipsnya. Kalau sempat akan saya terusin, kalau tidak sempat teman-teman bisa cari tipsnya di google. Banyak yang sudah membagikan informasinya.

Di-Tuduh-Selingkuh-2.jpg
Seperti yang saya bilang di awal. Akhir-akhir ini saya lagi sibuk. Sibuk pertama, bantu adik belajar bisnis online. Sibuk yang kedua, update produk terbaru. Sibuk yang ketiga, saya lagi belajar corel draw. Sibuk yang ke empat, website saya kena suspend. Sibuk yang ke lima, saya dituduh berselingkuh.

Dari sibuk satu sampai sibuk empat semuanya menguras waktu dan energi. Kecuali sibuk yang ke lima, itu tidak menguras waktu dan energi. Tapi bikin geli. Coba teman-teman baca lagi artikel saya yang Buang-Buang Waktu. Setelah saya unfriend, akun facebook yang barunya saya add lagi. Waktu itu pertimbangannya saya tidak boleh memutus silaturahmi. Kalau mau berteman boleh-boleh saja.

Setelah akun saya dikonfirmasi. Saya iseng kirim inbox ke dia. Tadinya cuma pengen ngobrol santai saja. Eh, dia malah curhat. Katanya dia sudah tidak nyaman dengan suaminya. Dia pengen bercerai. Dia juga curhat banyak laki-laki yang inbox dan WA ngajak ketemuan. Bahkan ada yang nyuruh cerai. Ada yang mau ngebiayain dia buat ngurus perceraian.

Di-Tuduh-Selingkuh-3.jpg
Karena kasihan saya nasehatin saja. Sebaiknya jangan bercerai. Ingat sama anak. Anak tidak tahu apa-apa. Mungkin sudah takdir. Sudah jodoh. Terima apa adanya saja. Saya juga sudah mengikhlaskan. Kalau pun saya ngerasa ditikung. Itu bagian dari masa lalu. Waktu nggak bisa diputar ulang. Toh, saya juga sudah berkeluarga. Alhamdulillah keluarga saya baik-baik saja. Makin hari malah makin mesra. Karena kita saling jatuh cinta.

Nah, selang beberapa hari dia kirim inbox. Pas saya buka. Ternyata yang nulis bukan dia. Tapi suaminya. Kata-katanya seperti ini. “Bos. Hpnya sekarang dipegang sama saya. Tolong jangan ganggu lagi istri saya. Sekarang sudah ada undang-undangnya” Saya kaget. Tersentak. Dalam hati saya langsung bilang begini:

“Woiii...!! Enak ya sekarang sudah ada undang-undang. Kalau saya nekad. Saya bisa berurusan dengan hukum. Tapi dia nggak ingat. Waktu dia nikung saya. Dulu, waktu kita masih pacaran. Diam-diam dia suka antar jemput ke sekolah. Diam-diam dia main ke rumah pacar saya. Ngedeketin orang tuanya. Dan dia nggak tahu, kalau dari dulu sampai sekarang istrinya nggak pernah mencintai dia”

Dari pada panjang urusan. Saya unfriend saja lagi. Itu urusan mereka berdua. Kita sudah beda jalan. Bukan ranah saya untuk masuk terlalu dalam. Yang ujung-ujungnya nanti tidak akan pernah berujung. Saya doakan yang terbaik saja. Semoga rumah tangga mereka awet sampai kakek nenek.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url