Jualan Gorengan Modalnya Lebih Sedikit Dibanding Buka Warung Makan
SARAPAN pagi dengan gorengan seperti cipe, leupeut, gehu, cireng, dan bala-bala, enaknya bukan main. Apalagi kalau kita sudah punya langganan penjual gorengan yang udah rasanya lezat. Ukuran cipe, leupeut, cireng, gehu, dan bala-balanya gede. Kita pasti akan ketagihan untuk selalu sarapan pagi di tempat tersebut.
Saya sendiri, sejak masih tinggal di kontrakan sampai sekarang sudah punya rumah, punya langganan tetap. Tidak tanggung-tanggung, penjual gorengan favourit saya ada di tiga lokasi. Pertama, yang jualan di depan Lottemart. Kedua, yang jualan di pasar. Ketiga, yang jualan di depan samping gerbang salah satu perumahan.
Ketiga penjual gorengan tersebut kelebihannya hampir sama. Selain rasanya enak, gorengannya juga gede-gede. Rasa dan ukuran harus berkorelasi karena menyangkut isi dompet dan isi perut. Kalau gorengannya enak tapi ukurannya kecil. Kita harus mengeluarkan uang lebih untuk mengenyangkan perut kita. Tapi kalau rasanya enak dan ukurannya gede. Makan 2 - 3 gorengan saja perut kita sudah kenyang. Isi dompet juga tidak akan keluar banyak.
Di tengah pandemi seperti ini. Jualan gorengan adalah salah satu usaha atau bisnis yang bisa bertahan. Mereka masih tetap eksis berjualan. Omzet bisnis mereka tetap lancar. Mereka masih bisa mendapatkan penghasilan tiap bulan. Seperti yang pernah saya ulas di artikel ini. Bisnis makanan memang sangat menjanjikan. Bisnis makanan tidak akan terpengaruh oleh keadaan.
Yang menarik dari ketiga penjual gorengan langganan saya itu. Yang jualan di samping gerbang perumahan sempat menghilang lama. Karena yang berjualan usianya sudah tua saya sampai berprasangka jangan-jangan orangnya sudah meninggal. Ternyata dugaan saya salah. Jualannya sekarang pindah. Sekarang lokasinya di depan sekolah SMP. Di samping tempat fotocopy yang kebetulan dimiliki oleh anaknya.
Karena lokasinya sering saya lewati. Setiap hari antar jemput anak sekolah. Sekarang saya jadi lebih sering beli gorengan di tempat beliau. Dulu, sebelum langganan sama yang jualan di depan Lottemart dan yang jualan di pasar. Saya sudah lebih dulu langganan di tempat beliau. Karena beliau sempat menghilang dulu. Sebagai pencinta gorengan, terpaksa saya harus mencari alternatif. Yang rasanya enak, harganya sama, dan ukurannya gede.
Nah, buat teman-teman yang sekarang sedang mengalami kesulitan ekonomi. Selain jualan warung makan. Teman-teman juga bisa mencoba berjualan gorengan. Dibandingkan dengan buka warung makan. Jualan gorengan modalnya tidak terlalu besar. Kalau belum punya roda/gerobak dan belum punya tempat. Teman-teman bisa jualan dari rumah dulu. Test pasar dulu. Kalau jualannya laku. Teman-teman nanti tinggal beli gerobak dan cari lokasi yang strategis.
Saya sendiri, sejak masih tinggal di kontrakan sampai sekarang sudah punya rumah, punya langganan tetap. Tidak tanggung-tanggung, penjual gorengan favourit saya ada di tiga lokasi. Pertama, yang jualan di depan Lottemart. Kedua, yang jualan di pasar. Ketiga, yang jualan di depan samping gerbang salah satu perumahan.
Ketiga penjual gorengan tersebut kelebihannya hampir sama. Selain rasanya enak, gorengannya juga gede-gede. Rasa dan ukuran harus berkorelasi karena menyangkut isi dompet dan isi perut. Kalau gorengannya enak tapi ukurannya kecil. Kita harus mengeluarkan uang lebih untuk mengenyangkan perut kita. Tapi kalau rasanya enak dan ukurannya gede. Makan 2 - 3 gorengan saja perut kita sudah kenyang. Isi dompet juga tidak akan keluar banyak.
Di tengah pandemi seperti ini. Jualan gorengan adalah salah satu usaha atau bisnis yang bisa bertahan. Mereka masih tetap eksis berjualan. Omzet bisnis mereka tetap lancar. Mereka masih bisa mendapatkan penghasilan tiap bulan. Seperti yang pernah saya ulas di artikel ini. Bisnis makanan memang sangat menjanjikan. Bisnis makanan tidak akan terpengaruh oleh keadaan.
Yang menarik dari ketiga penjual gorengan langganan saya itu. Yang jualan di samping gerbang perumahan sempat menghilang lama. Karena yang berjualan usianya sudah tua saya sampai berprasangka jangan-jangan orangnya sudah meninggal. Ternyata dugaan saya salah. Jualannya sekarang pindah. Sekarang lokasinya di depan sekolah SMP. Di samping tempat fotocopy yang kebetulan dimiliki oleh anaknya.
Karena lokasinya sering saya lewati. Setiap hari antar jemput anak sekolah. Sekarang saya jadi lebih sering beli gorengan di tempat beliau. Dulu, sebelum langganan sama yang jualan di depan Lottemart dan yang jualan di pasar. Saya sudah lebih dulu langganan di tempat beliau. Karena beliau sempat menghilang dulu. Sebagai pencinta gorengan, terpaksa saya harus mencari alternatif. Yang rasanya enak, harganya sama, dan ukurannya gede.
Nah, buat teman-teman yang sekarang sedang mengalami kesulitan ekonomi. Selain jualan warung makan. Teman-teman juga bisa mencoba berjualan gorengan. Dibandingkan dengan buka warung makan. Jualan gorengan modalnya tidak terlalu besar. Kalau belum punya roda/gerobak dan belum punya tempat. Teman-teman bisa jualan dari rumah dulu. Test pasar dulu. Kalau jualannya laku. Teman-teman nanti tinggal beli gerobak dan cari lokasi yang strategis.