Mertua Sering Membiarkan Bak Mandi Kering Tanpa Air

BANGUN tidur. Niatnya mau ambil wudhu hendak sholat shubuh. Tapi perut mendadak mules. Masuk ke kamar mandi. Bak mandi kosong nggak ada air. Muterin kran macet. Pompa airnya mati. Dalam situasi seperti itu lantas apa yang harus saya lakuin. Pastinya kesel dong. Kondisi urgent seperti itu siapa pun ingin bak mandi terisi air. Tapi ini nggak. Itulah yang terjadi saat liburan di rumah mertua kemarin.

Mertua saya punya kebiasaan jelek. Suka ngosongin bak mandi pagi-pagi. Mertua saya, boleh dibilang, ngisi bak mandinya cuma sekali dalam sehari. Kadang siang kadang sore. Bak mandi baru diisi kalau sudah benar-benar kosong. Atau kalau mertua mau cuci baju dan mandi. Selesai nyuci baju dan mandi. Mertua sering membiarkan bak mandi kering tanpa air.

Mertua-Sering-Membiarkan-Bak-Mandi-Kering-Tanpa-Air.jpg

Beda dengan saya dan orang tua saya. Bak mandi harus selalu terisi. Kalau perlu sampai luber. Demikian halnya dengan ember. Berapa pun ember yang ada di kamar mandi. Mau 2 atau 3. Mau besar atau kecil. Semuanya harus penuh oleh air. Nggak boleh kosong. Bukan apa-apa. Jaga-jaga, takut kalau listrik mati. Kita nggak kesulitan saat membutuhkan air.

Saya ngerti dan paham. Ini masalah kebiasaan. Saya dan orang tua punya kebiasaan bak mandi nggak boleh kosong. Sementara istri dan mertua punya kebiasaan suka ngosongin bak mandi. Yang bikin saya nggak habis pikir. Air di rumah mertua jauh lebih jernih dibanding air di rumah saya. Rumah mertua termasuk daerah pegunungan. Sumber airnya masih alami.

Mertua-Sering-Membiarkan-Bak-Mandi-Kering-Tanpa-Air.jpg

Saat mendapati ember di kamar mandi sering kosong. Awal-awal saya sering bertanya ini ulah siapa. Setelah lama berumah tangga. Sekarang jadi nggak heran. Adat kebiasaan memang nggak bisa dirubah. Dulu saya suka emosi. Suka menggerutu di kamar mandi. Sekarang dari pada ribut sama istri. Mending saya yang ngalah. Sebelum mandi saya suka menuhin air dulu.

Ada yang lucu di dalam keluarga saya. Selain air, sabun mandi dan pasta gigi pun kadang jadi masalah. Saya dan orang tua biasa pakai Lifebuoy dan Pepsodent. Istri dan mertua biasa pakai Giv dan Ciptadent. Persamaannya cuma satu. Orang tua dan mertua saya ternyata satu pilihan soal shampo. Shampo-nya suka merk Emeron.

Untuk menghindari keributan. Seiring berjalannya waktu. Kita akhirnya bikin kesepakatan. Soal air mau kosong atau penuh, bebas. Terserah. Untuk sabun mandi. Ada duit, beli sabun cair. Nggak ada duit, beli sabun Harmony. Kecuali pasta gigi. Fix harus Pepsodent. Sementara untuk shampo, belakangan kita sepakat pakai Zinc Menthol. Zinc Menthol, udah harganya murah, bikin rambut di kepala dingin dan adem.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url