Saya dan Istri Sudah Menemukan Sabun Mandi yang Cocok
SELAMA ini saya kira sabun mandi batangan dan sabun mandi cair merknya terpisah. Masing-masing punya brand sendiri-sendiri. Belakangan saya ralat merk yang biasa produksi sabun batangan ternyata produksi sabun cair juga. Tanpa harus menyebutkan merk. Kita bisa mendapatkan sabun cair dan sabun batangan dengan mudah.
Kenapa harus ada sabun mandi batangan dan sabun mandi cair. Mungkin ini bagian dari inovasi. Sabun mandi batangan. Kalau jatuh suka penyok dan terbelah. Terus kalau sering dipakai, selain bentuknya jadi kecil, busanya suka hilang. Kemudian muncullah sabun cair. Disamping isi lebih banyak. Tetesan terakhir tetap bisa menghasilkan busa.
Jika status kita masih single. Baik itu perawan, bujangan, duda atau janda. Keberadaan sabun tak pernah menjadi masalah. Mau kita pakai sabun mandi cair atau sabun mandi batangan. Tak ada yang melarang. Apalagi kalau kita masih tinggal di rumah orang tua. Yang nyediain sabun biasanya ayah atau ibu kita. Sebagai anak kita tinggal pakai saja. Nggak boleh protes. Udah disediain juga masih untung.
Berbeda kalau kita sudah menikah. Keberadaan sabun kadang bisa menjadi persoalan. Setiap belanja ke minimarket atau supermarket. Saya dan istri kerap berselisih setiap mau beli sabun. Saya pengennya beli sabun mandi cair. Istri pengennya beli sabun mandi batangan. Sahabat saya pun kemarin cerita katanya begitu. Dia sukanya sabun mandi batangan. Sementara istrinya suka sabun mandi cair.
Selain sabun mandi. Pemilihan pasta gigi kadang suka ikut diributkan. Saya pengen pasta gigi merk A. Istri pengennya merk B. Pun dengan sahabat saya. Dia sukanya merk B. Istrinya suka merk A. Saya dan istri baru berdamai saat membeli shampo. Dulu pas awal-awal menikah sempet gonta ganti merk shampo. Sekarang kita sepakat khusus shampo kita pakai merk anu. Selain dingin, shampo tersebut tidak membuat rambut rontok.
Teman-teman mungkin ada yang bertanya. Kalau banyak duit kenapa nggak beli dua-duanya. Sabun mandi cair dan sabun mandi batangan. Begitu juga dengan pasta gigi. Merk A dibeli. Merk B juga dibeli. Setiap kali belanja saya sering mengusulkan itu. Tapi jawaban istri selalu sama. Ngapain beli banyak-banyak. Pemborosan. Mending beli yang lain. Omongan istri kadang ada benarnya juga.
Belakangan perselisihan soal sabun mulai reda. Saya dan istri sudah menemukan sabun mandi yang cocok. Meski bentuknya sabun batangan. Tapi busanya banyak kayak sabun cair. Merk sabunnya juga masih sama seperti yang biasa kita pakai sehari-hari. Cuma beda varian. Dari kisah sabun mandi ini. Ada pelajaran yang bisa saya ambil. Kita jangan buru-buru menghakimi produk tertentu jelek. Kalau belum nyoba varian yang lainnya.
Kenapa harus ada sabun mandi batangan dan sabun mandi cair. Mungkin ini bagian dari inovasi. Sabun mandi batangan. Kalau jatuh suka penyok dan terbelah. Terus kalau sering dipakai, selain bentuknya jadi kecil, busanya suka hilang. Kemudian muncullah sabun cair. Disamping isi lebih banyak. Tetesan terakhir tetap bisa menghasilkan busa.
Jika status kita masih single. Baik itu perawan, bujangan, duda atau janda. Keberadaan sabun tak pernah menjadi masalah. Mau kita pakai sabun mandi cair atau sabun mandi batangan. Tak ada yang melarang. Apalagi kalau kita masih tinggal di rumah orang tua. Yang nyediain sabun biasanya ayah atau ibu kita. Sebagai anak kita tinggal pakai saja. Nggak boleh protes. Udah disediain juga masih untung.
Berbeda kalau kita sudah menikah. Keberadaan sabun kadang bisa menjadi persoalan. Setiap belanja ke minimarket atau supermarket. Saya dan istri kerap berselisih setiap mau beli sabun. Saya pengennya beli sabun mandi cair. Istri pengennya beli sabun mandi batangan. Sahabat saya pun kemarin cerita katanya begitu. Dia sukanya sabun mandi batangan. Sementara istrinya suka sabun mandi cair.
Selain sabun mandi. Pemilihan pasta gigi kadang suka ikut diributkan. Saya pengen pasta gigi merk A. Istri pengennya merk B. Pun dengan sahabat saya. Dia sukanya merk B. Istrinya suka merk A. Saya dan istri baru berdamai saat membeli shampo. Dulu pas awal-awal menikah sempet gonta ganti merk shampo. Sekarang kita sepakat khusus shampo kita pakai merk anu. Selain dingin, shampo tersebut tidak membuat rambut rontok.
Teman-teman mungkin ada yang bertanya. Kalau banyak duit kenapa nggak beli dua-duanya. Sabun mandi cair dan sabun mandi batangan. Begitu juga dengan pasta gigi. Merk A dibeli. Merk B juga dibeli. Setiap kali belanja saya sering mengusulkan itu. Tapi jawaban istri selalu sama. Ngapain beli banyak-banyak. Pemborosan. Mending beli yang lain. Omongan istri kadang ada benarnya juga.
Belakangan perselisihan soal sabun mulai reda. Saya dan istri sudah menemukan sabun mandi yang cocok. Meski bentuknya sabun batangan. Tapi busanya banyak kayak sabun cair. Merk sabunnya juga masih sama seperti yang biasa kita pakai sehari-hari. Cuma beda varian. Dari kisah sabun mandi ini. Ada pelajaran yang bisa saya ambil. Kita jangan buru-buru menghakimi produk tertentu jelek. Kalau belum nyoba varian yang lainnya.