Godaan Orang Ketiga itu Ada dan Nyata
ORANG ketiga identik dengan selingkuh. Orang ketiga sumber segala masalah. Kalau ada orang ketiga dalam rumah tangga. Hubungan antara suami istri biasanya tidak akan awet. Setiap hari selalu cekcok. Setiap hari selalu ribut. Hari ini piring melayang. Besok mangkuk pecah. Besoknya lagi Hp dibanting.
Gara-gara orang ketiga ada pasangan suami istri yang harus pisah ranjang. Ada yang harus pisah rumah. Ada yang rebutan anak. Rebutan aset. Nggak saling sapa selama seminggu atau sebulan. Bahkan saking parahnya, mahligai rumah tangganya nggak bisa dipertahanin. Kisah cintanya harus berakhir di pengadilan agama alias bercerai.
Orang ketiga berasal dari berbagai latar belakang. Yang sering ketangkap basah biasanya mantan pacar. Teman satu kantor. Kenalan di sosmed. Teman waktu kuliah/sekolah. Atau ketemu seseorang di suatu tempat misal mall, spa, karaoke, dan objek wisata.
Hadirnya orang ketiga tentu tidak ujug-ujug. Dia datang dengan berbagai sebab dan alasan. Sebab dan alasannya banyak sekali. Salah satunya si istri atau si suami yang paling tahu. Sebab dan alasan tersebut, bisa saja jadi bahan untuk si istri dan si suami introspeksi di kemudian hari.
Hadirnya orang ketiga ada yang disengaja ada juga yang tidak disengaja. Disengaja karena si suami atau si istri kegatelan, sedang bermasalah dengan pasangan, tidak bisa menjaga komitmen, tidak bisa menerima kekurangan pasangan. Jadinya nyari pelarian.
Nggak disengaja karena terjebak pada sebuah momen di mana kita tidak bisa mengelak. Tiba-tiba terkena godaan dan rayuan seseorang yang menyebabkan iman goyah. Dari yang tadinya nggak kepikiran malah jadi terjerumus. Atau bisa juga karena kondisi ekonomi. Banyak uang biasanya menjadi lahan subur bagi tumbuh dan munculnya orang ketiga.
Yang jadi pertanyaan. Apakah kita termasuk orang ketiga yang menyebabkan rumah tangga orang lain hancur? Atau sebaliknya, justru kita yang jadi korban dari orang ketiga yang tiba-tiba nyelonong tanpa sopan santun mengusik keutuhan rumah tangga kita? Apa pun jawaban teman-teman. Mau tidak mau, suka tidak suka, godaan orang ketiga itu ada dan nyata.
Gara-gara orang ketiga ada pasangan suami istri yang harus pisah ranjang. Ada yang harus pisah rumah. Ada yang rebutan anak. Rebutan aset. Nggak saling sapa selama seminggu atau sebulan. Bahkan saking parahnya, mahligai rumah tangganya nggak bisa dipertahanin. Kisah cintanya harus berakhir di pengadilan agama alias bercerai.
Orang ketiga berasal dari berbagai latar belakang. Yang sering ketangkap basah biasanya mantan pacar. Teman satu kantor. Kenalan di sosmed. Teman waktu kuliah/sekolah. Atau ketemu seseorang di suatu tempat misal mall, spa, karaoke, dan objek wisata.
Hadirnya orang ketiga tentu tidak ujug-ujug. Dia datang dengan berbagai sebab dan alasan. Sebab dan alasannya banyak sekali. Salah satunya si istri atau si suami yang paling tahu. Sebab dan alasan tersebut, bisa saja jadi bahan untuk si istri dan si suami introspeksi di kemudian hari.
Hadirnya orang ketiga ada yang disengaja ada juga yang tidak disengaja. Disengaja karena si suami atau si istri kegatelan, sedang bermasalah dengan pasangan, tidak bisa menjaga komitmen, tidak bisa menerima kekurangan pasangan. Jadinya nyari pelarian.
Nggak disengaja karena terjebak pada sebuah momen di mana kita tidak bisa mengelak. Tiba-tiba terkena godaan dan rayuan seseorang yang menyebabkan iman goyah. Dari yang tadinya nggak kepikiran malah jadi terjerumus. Atau bisa juga karena kondisi ekonomi. Banyak uang biasanya menjadi lahan subur bagi tumbuh dan munculnya orang ketiga.
Yang jadi pertanyaan. Apakah kita termasuk orang ketiga yang menyebabkan rumah tangga orang lain hancur? Atau sebaliknya, justru kita yang jadi korban dari orang ketiga yang tiba-tiba nyelonong tanpa sopan santun mengusik keutuhan rumah tangga kita? Apa pun jawaban teman-teman. Mau tidak mau, suka tidak suka, godaan orang ketiga itu ada dan nyata.