Allah SWT Akan Memberi Kita Jalan Keluar

Allah-SWT-Akan-Memberi-Kita-Jalan-Keluar
BUAT
teman-teman yang saat ini hidupnya berubah 180 derajat. Dari yang tadinya ada di atas sekarang ada di bawah. Dari yang tadinya hidup senang sekarang jadi susah. Dulu serba ada mau beli apa saja makan apa saja tinggal berangkat. Sekarang boro-boro kefikiran baju baru, celana baru, sandal baru, sepatu baru. Sekedar buat makan saja susah. Sabar. Teman-teman tidak sendirian.

Dari dulu kita sudah tahu. Sudah paham dan mengerti. Hidup ini berputar. Kita tidak akan selamanya senang. Kita tidak akan selamanya susah. Layaknya waktu ada siang ada malam. Hari ini bahagia. Besok atau lusa bisa saja kita menderita. Roda kehidupan terus berputar. Nasib manusia selalu berubah. Tergantung perjuangan dan kerja keras masing-masing. Proses tidak akan menghianati hasil.

Yang jadi masalah. Kita tidak pernah menyangka tiba-tiba ada virus corona. Awalnya dari China menyebar ke seluruh dunia. Termasuk ke negara kita. Benar-benar diluar perkiraan. Efeknya sangat dahsyat. Ekonomi terguncang. Banyak perusahaan gulung tikar. Cashflow mandeg. Pengeluaran dan pemasukan tidak stabil. Bahkan cenderung menurun. Kondisi keuangan kita termasuk salah satu yang kena imbasnya.

Allah-SWT-Akan-Memberi-Kita-Jalan-Keluar

Konon, katanya, kita tidak boleh menyerah pada keadaan. Apa pun yang terjadi masalah ini harus kita hadapi dengan senyuman. Anggap ini sebagai tantangan. Ya, saat ini kita memang lagi berjuang. Kita mencoba berusaha untuk bangkit dengan segenap kekuatan yang ada. Kita terus berfikir, terus merenung. Cari ide. Cari inspirasi. Bagaimana caranya perusahaan kita bisa maju lagi. Bagaimana caranya kita bisa lancar ngasih nafkah anak dan istri.

Pertanyaannya, sampai kapan situasi sulit ini akan berakhir? Kita tidak tahu. Yang kita tahu kita tidak bisa santai dan berleha-leha lagi seperti dulu. Dulu kita masih bisa ngopi-ngopi di warung. Dengan santainya. Dengan tenangnya. Sekarang sebenarnya masih bisa. Tapi terbatas. Gerak gerik kita dibatasi. Nggak boleh berkerumun. Nggak boleh bertemu dengan banyak orang. Rekreasi juga dilarang. Objek wisata ditutup. Hidup terasa monoton. Kita kehilangan hiburan.

Tapi, sekali lagi, teman-teman tidak usah khawatir. Teman-teman tidak sendirian. Yang kaya dan yang miskin sama-sama merasakan. Bedanya mungkin orang kaya masih punya aset. Masih ada tanah, kendaraan, hewan peliharaan yang bisa dijual untuk sekedar menyambung hidup. Sementara kita. Cicilan sepeda motor belum dibayar. Kontrakan belum dibayar. Biaya sekolah anak-anak belum dibayar. Token listrik bunyi terus karena pulsanya belum diisi. Mau makan beras habis. Mau mandi sabun abis. Odol abis.

Belum hutang ke teman, saudara, tetangga. Tiap ketemu ditagih terus. Bukan kita tidak ingat apalagi tidak mau bayar. Hari ini kita bisa makan juga sudah bersyukur. Tapi, sudahlah, jangan difikirin. Bawa happy saja biar imun kita kuat. Fisik kita sehat. Selama istri tidak rewel ngerti akan keadaan. Dinikmati saja. Pokoknya kita tidak sendirian. Ada Allah SWT yang mengurus dan mengatur hidup kita. Serahkan saja semua permasalahan kita setiap hari setiap malam, di sepertiga malam. Insyaallah, Allah SWT akan memberi kita jalan keluar.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url