Cristiano Ronaldo Mestinya Dimainkan Sejak Menit Awal
TRAGIS sekali nasib Cristiano Ronaldo. Di penghujung karirnya dia seperti tidak dihargai oleh Timnas Portugal. Sebagai seorang mega bintang harusnya dia mendapat perlakuan yang sama layaknya Lionel Messi di Argentina. Timnas Tango memposisikan Lionel Messi sebagai leader. Pemain lain sangat menaruh hormat. Pelatih masih memberikan Lionel Messi menit bermain full selama 90 menit.
Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan Cristiano Ronaldo. Sebagai penonton, saya melihat di Timnas Portugal seperti lagi ada friksi. Aneh saja. Cristiano Ronaldo yang fisiknya masih sehat dan bugar, tidak cedera sedikit pun, bisa-bisanya menghias bangku cadangan. Dalam sebuah pertandingan, sosok pemain yang sangat berpengalaman posisinya sangat penting. Sekali pun tidak mencetak gol. Biasanya dia akan memberi pengaruh positif di lapangan.
Sebelum Piala Dunia digelar. Cristino Ronaldo memang sedang bermasalah dengan Manchester United. Tanpa saya jelaskan pun teman-teman pasti sudah tahu apa masalahnya. Yang membuat saya mengernyitkan dahi. Situasi dan kondisi Cristiano Ronaldo di Timnas Portugal apakah ada hubungannya dengan kasusnya di Manchester United. Membela negara dan klub statusnya jelas berbeda. Kalau pun ada korelasinya. Mestinya bisa dikesampingkan.
Apalagi kalau melihat faktor usia. Piala Dunia Qatar sepertinya akan menjadi Piala Dunia terakhir buat Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Lihat bagan pertandingan pun. Mereka punya peluang untuk bertemu di partai puncak. Sayang, takdir berkata lain. Portugal harus terhenti di Perempat Final kalah oleh Maroko. Sementara Argentina melenggang mulus setelah sukses menaklukan Belanda lewat adu pinalti. Jika berhasil menaklukan Kroasia di partai Semi Final nanti. Argentina tinggal menunggu pemenang antara Maroko lawan Perancis.
Kembali ke Cristiano Ronaldo. Sangat wajar jika dia menangis dan langsung menuju ruang ganti saat peluit akhir dibunyikan oleh wasit. Dia sepertinya sangat terpukul atas kekalahan Portugal dari Maroko. Jangan kan dia. Semua pencinta sepakbola di dunia banyak yang menjagokan Portugal akan lolos ke Semi Final. Yang membuat dia menangis mungkin karena kontribusi dia di lapangan sangat sedikit. Di saat pertandingan yang sangat krusial. Seorang Cristiano Ronaldo mestinya dimainkan sejak menit awal.
Nasi sekarang sudah menjadi bubur. Cristiano Ronaldo dan Portugal harus tersungkur di babak Perempat Final. Kekalahan mereka sudah tercatat dalam sejarah. Sama seperti Timnas Jerman, Timnas Spanyol, Timnas Brazil, Timnas Inggris dan Timnas Belanda, mereka harus pulang lebih awal. Nama besar Cristiano Ronaldo di Piala Dunia Qatar ternyata tidak ada apa-apanya dibandingkan para pemain Maroko seperti Hakim Ziyech dan Achraf Hakimi. Tentu dengan sebuah catatan. Cristiano Ronaldo seperti dikucilkan.
Piala Dunia tinggal menyisakan beberapa pertandingan lagi. Duel antara sang mega bintang Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi sayang tidak terjadi. Seandainya mereka bertemu di partai Final. Ini benar-benar laga yang paling ditunggu. Semua pecinta sepakbola akan menjadi saksi siapa yang paling hebat dan superior di antara mereka. Sekaligus menasbihkan diri bahwa Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi adalah satu-satunya pemain terbaik di dunia.
Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan Cristiano Ronaldo. Sebagai penonton, saya melihat di Timnas Portugal seperti lagi ada friksi. Aneh saja. Cristiano Ronaldo yang fisiknya masih sehat dan bugar, tidak cedera sedikit pun, bisa-bisanya menghias bangku cadangan. Dalam sebuah pertandingan, sosok pemain yang sangat berpengalaman posisinya sangat penting. Sekali pun tidak mencetak gol. Biasanya dia akan memberi pengaruh positif di lapangan.
Sebelum Piala Dunia digelar. Cristino Ronaldo memang sedang bermasalah dengan Manchester United. Tanpa saya jelaskan pun teman-teman pasti sudah tahu apa masalahnya. Yang membuat saya mengernyitkan dahi. Situasi dan kondisi Cristiano Ronaldo di Timnas Portugal apakah ada hubungannya dengan kasusnya di Manchester United. Membela negara dan klub statusnya jelas berbeda. Kalau pun ada korelasinya. Mestinya bisa dikesampingkan.
Apalagi kalau melihat faktor usia. Piala Dunia Qatar sepertinya akan menjadi Piala Dunia terakhir buat Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Lihat bagan pertandingan pun. Mereka punya peluang untuk bertemu di partai puncak. Sayang, takdir berkata lain. Portugal harus terhenti di Perempat Final kalah oleh Maroko. Sementara Argentina melenggang mulus setelah sukses menaklukan Belanda lewat adu pinalti. Jika berhasil menaklukan Kroasia di partai Semi Final nanti. Argentina tinggal menunggu pemenang antara Maroko lawan Perancis.
Kembali ke Cristiano Ronaldo. Sangat wajar jika dia menangis dan langsung menuju ruang ganti saat peluit akhir dibunyikan oleh wasit. Dia sepertinya sangat terpukul atas kekalahan Portugal dari Maroko. Jangan kan dia. Semua pencinta sepakbola di dunia banyak yang menjagokan Portugal akan lolos ke Semi Final. Yang membuat dia menangis mungkin karena kontribusi dia di lapangan sangat sedikit. Di saat pertandingan yang sangat krusial. Seorang Cristiano Ronaldo mestinya dimainkan sejak menit awal.
Nasi sekarang sudah menjadi bubur. Cristiano Ronaldo dan Portugal harus tersungkur di babak Perempat Final. Kekalahan mereka sudah tercatat dalam sejarah. Sama seperti Timnas Jerman, Timnas Spanyol, Timnas Brazil, Timnas Inggris dan Timnas Belanda, mereka harus pulang lebih awal. Nama besar Cristiano Ronaldo di Piala Dunia Qatar ternyata tidak ada apa-apanya dibandingkan para pemain Maroko seperti Hakim Ziyech dan Achraf Hakimi. Tentu dengan sebuah catatan. Cristiano Ronaldo seperti dikucilkan.
Piala Dunia tinggal menyisakan beberapa pertandingan lagi. Duel antara sang mega bintang Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi sayang tidak terjadi. Seandainya mereka bertemu di partai Final. Ini benar-benar laga yang paling ditunggu. Semua pecinta sepakbola akan menjadi saksi siapa yang paling hebat dan superior di antara mereka. Sekaligus menasbihkan diri bahwa Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi adalah satu-satunya pemain terbaik di dunia.
