Masa Emas Adalah Anugrah Yang Harus Kita Imani Dan Kita Syukuri
SETELAH ketemu dan ngobrol lebih dari 5 jam dengan teman lama. Tiba-tiba saya kefikiran ingin ngebahas dan menulis soal masa emas. Teman-teman tahu apa itu masa emas? Jika belum tahu teman-teman boleh cek di google atau di wikipedia. Ketik saja apa itu masa emas. Atau apa sih masa emas. Datanya pasti akan muncul. Kalau belum puas di sini mungkin saya akan jelaskan lewat bahasa sehari-hari. Atau lebih tepatnya bahasa warung kopi.
Masa emas adalah suatu waktu, atau suatu periode, di mana seseorang mengalami situasi dan kondisi yang benar-benar menyenangkan dan membahagiakan. Ambil contoh, dalam olahraga sepakbola. Barcelona pernah mengalami masa emas saat dilatih oleh Pep Guardiola. Kala itu Barcelona menjadi tim yang sulit dikalahkan. Berbagai gelar pun bisa mereka raih. Termasuk gelar Liga Champions.
Dalam olahraga bulutangkis, atlet kita Greysia Polii dan Apriyani Rahayu tempo hari berhasil meraih medali emas Olimpiade 2020. Menurut saya, mereka berdua tengah mengalami masa emas. Pun dengan atlet senior seperti Susi Susanti, Alan Budikusuma, Taufik Hidayat, Rexy Mainaky dan Ricky Subagja, mereka pernah mengalami masa emas karena berhasil meraih medali emas dalam kejuaraan yang sama.
Itu beberapa contoh yang bisa kita ambil dari cabang olahraga sepakbola dan bulutangkis. Sekarang mari beralih ke dalam dunia bisnis. Nggak usah jauh-jauh nyebutin pengusaha kaya atau pengusaha sukses yang sedang terkenal saat ini. Kita ambil datanya langsung dari diri sendiri saja. Tadi kan sudah saya jelasin definisi masa emas itu apa. Pertanyaannya, kapan teman-teman mengalami masa emas?
Kalau pertanyaan itu teman-teman balikin ke saya. Saya pernah mengalami masa emas ketika Shopee dan Tokopedia belum ada. Ketika masyarakat Indonesia belum familiar dengan free ongkir dan sistem COD. Saat itu nyari duit di internet gampang banget. Algoritma Facebook belum berubah. Masang iklan pakai boost post di-setting selama 1 minggu, jarak dua hari sudah balik modal.
Begitu pun dengan teman lama saya. Dia ngalamin masa emas saat dia jualan kain. Dari jualan kain dia bisa dapat omzet ratusan juta perbulan. Sayang, uang yang dia dapat dari jualan kain dia habiskan untuk foya-foya, mabuk-mabukan, dan main wanita. Kalau dia tidak tergoda dengan dunia malam. Mungkin sekarang dia sudah jadi pengusaha sukses. Saat ketemu dan ngobrol lebih dari 5 jam itu, dia sedang berada di titik nol.
Dari semua contoh yang sudah saya sebutkan di atas. Mari kita ambil kesimpulan bahwa setiap orang akan, sedang, dan pernah mengalami masa emas. Pelajaran yang bisa kita ambil tentu saja: jika akan menjalani masa emas siapkan mental. Jika sedang menikmati masa emas, gunakan dan manfaatkan sebaik mungkin. Jika pernah melewati masa emas, semoga kita semua bisa mengambil hikmah. Masa emas, bagaimana pun, adalah anugrah dari Allah SWT yang harus kita imani dan kita syukuri.
Masa emas adalah suatu waktu, atau suatu periode, di mana seseorang mengalami situasi dan kondisi yang benar-benar menyenangkan dan membahagiakan. Ambil contoh, dalam olahraga sepakbola. Barcelona pernah mengalami masa emas saat dilatih oleh Pep Guardiola. Kala itu Barcelona menjadi tim yang sulit dikalahkan. Berbagai gelar pun bisa mereka raih. Termasuk gelar Liga Champions.
Dalam olahraga bulutangkis, atlet kita Greysia Polii dan Apriyani Rahayu tempo hari berhasil meraih medali emas Olimpiade 2020. Menurut saya, mereka berdua tengah mengalami masa emas. Pun dengan atlet senior seperti Susi Susanti, Alan Budikusuma, Taufik Hidayat, Rexy Mainaky dan Ricky Subagja, mereka pernah mengalami masa emas karena berhasil meraih medali emas dalam kejuaraan yang sama.
Itu beberapa contoh yang bisa kita ambil dari cabang olahraga sepakbola dan bulutangkis. Sekarang mari beralih ke dalam dunia bisnis. Nggak usah jauh-jauh nyebutin pengusaha kaya atau pengusaha sukses yang sedang terkenal saat ini. Kita ambil datanya langsung dari diri sendiri saja. Tadi kan sudah saya jelasin definisi masa emas itu apa. Pertanyaannya, kapan teman-teman mengalami masa emas?
Kalau pertanyaan itu teman-teman balikin ke saya. Saya pernah mengalami masa emas ketika Shopee dan Tokopedia belum ada. Ketika masyarakat Indonesia belum familiar dengan free ongkir dan sistem COD. Saat itu nyari duit di internet gampang banget. Algoritma Facebook belum berubah. Masang iklan pakai boost post di-setting selama 1 minggu, jarak dua hari sudah balik modal.
Begitu pun dengan teman lama saya. Dia ngalamin masa emas saat dia jualan kain. Dari jualan kain dia bisa dapat omzet ratusan juta perbulan. Sayang, uang yang dia dapat dari jualan kain dia habiskan untuk foya-foya, mabuk-mabukan, dan main wanita. Kalau dia tidak tergoda dengan dunia malam. Mungkin sekarang dia sudah jadi pengusaha sukses. Saat ketemu dan ngobrol lebih dari 5 jam itu, dia sedang berada di titik nol.
Dari semua contoh yang sudah saya sebutkan di atas. Mari kita ambil kesimpulan bahwa setiap orang akan, sedang, dan pernah mengalami masa emas. Pelajaran yang bisa kita ambil tentu saja: jika akan menjalani masa emas siapkan mental. Jika sedang menikmati masa emas, gunakan dan manfaatkan sebaik mungkin. Jika pernah melewati masa emas, semoga kita semua bisa mengambil hikmah. Masa emas, bagaimana pun, adalah anugrah dari Allah SWT yang harus kita imani dan kita syukuri.