Rutin Bersepeda Membuat Tubuh Kita Tidak Cepat Lelah
BERTAMBAHNYA usia kadang membuat kita cepat lelah. Itu mungkin yang saya rasakan selama ini. Terutama setelah saya menikah dan fokus di bisnis online. Setiap hari kerjaan saya duduk di depan laptop. Dari pagi sampai malam. Terus seperti itu bertahun-tahun. Istirahat kalau makan, sholat, tidur, antar jemput sekolah, ada keperluan lain, atau antar istri belanja ke pasar.
Saya jarang sekali olahraga. Olahraganya kalau sholat subuh ke masjid suka jalan kaki. Padahal sepeda saya punya. Barbel juga saya punya. Tapi untuk meluangkan waktu berolahraga sepertinya susah. Otak dan fikiran saya selalu fokus ke profit dan profit. Kalau sudah sakit baru sadar olahraga itu penting. Tapi kalau sudah sembuh lanjut kerja lagi. Dagang lagi. Lupa olahraga. Lupa betapa pentingnya kesehatan.
Apakah teman-teman merasakan hal yang sama? Saya harap jangan. Itu adalah kebiasaan buruk. Kalau tidak bisa meluangkan waktu setiap hari. Minimal pas hari libur kita meluangkan waktu untuk berolahraga. Olahraganya bebas terserah teman-teman. Yang penting dalam seminggu tubuh kita harus mengeluarkan keringat. Tubuh kita jangan diporsir untuk kerja terus. Tubuh kita juga butuh relaksasi. Setelah berkeringat tubuh kita biasanya menjadi segar. Otak juga akan kembali fresh.
Btw, saya ini orangnya moody. Kalau lagi semangat, semangat. Kalau lagi malas, malas. Semangat lagi, bergairah lagi, kalau ada stimulus. Misal seperti acara Agustusan di mana masyarakat menggelar banyak perlombaan. Gairah saya untuk berolahraga mulai tumbuh lagi. Saya jadi kefikiran untuk main sepeda lagi. Saya jadi kefikiran untuk olahraga angkat barbel lagi. Setelah menulis artikel ini mudah-mudahan keinginan saya bisa terealisasi.
Dulu sebelum saya menikah. Saya suka keliling kota naik sepeda. Padahal sepeda yang saya punya waktu itu sepeda butut. Sepeda bekas beli di pasar loak. Saya masih ingat harganya 350 ribu. Waktu mau dijual lagi ditawar 150 ribu juga nggak. Sementara sekarang saya punya sepeda lipat. Beli langsung dari toko. Tapi jarang saya pakai. Mungkin karena cepat lelah. Saya jadi malas naik sepeda. Atau bisa jadi karena jarang berolahraga. Saya jadi cepat lelah.
Jika sering berolahraga tubuh kita tidak akan cepat lelah. Sering saya lihat bapak-bapak yang sudah tua naik sepeda. Setiap saya mau main ke rumah mertua. Saya suka berpapasan di jalan dengan rombongan bapak-bapak yang naik sepeda. Kadang kalau saya singgah di masjid untuk melaksanakan sholat. Saya juga ketemu dengan rombongan pesepeda yang sedang beristirahat.
Buat teman-teman yang punya sepeda seperti saya. Dari pada dijual karena jarang dipakai. Mending bawa keluar, mandiin, bersihin debu-debunya. Terus periksa apakah bannya kempes atau tidak. Kalau tidak ajak teman atau tetangga refreshing bareng-bareng. Jangan jauh-jauh. Sepedaan yang dekat-dekat saja dulu. Biar hidup lebih seru. Biar hidup tidak jenuh. Biar tubuh kita jadi sehat dan tidak mudah lelah.
Saya jarang sekali olahraga. Olahraganya kalau sholat subuh ke masjid suka jalan kaki. Padahal sepeda saya punya. Barbel juga saya punya. Tapi untuk meluangkan waktu berolahraga sepertinya susah. Otak dan fikiran saya selalu fokus ke profit dan profit. Kalau sudah sakit baru sadar olahraga itu penting. Tapi kalau sudah sembuh lanjut kerja lagi. Dagang lagi. Lupa olahraga. Lupa betapa pentingnya kesehatan.
Apakah teman-teman merasakan hal yang sama? Saya harap jangan. Itu adalah kebiasaan buruk. Kalau tidak bisa meluangkan waktu setiap hari. Minimal pas hari libur kita meluangkan waktu untuk berolahraga. Olahraganya bebas terserah teman-teman. Yang penting dalam seminggu tubuh kita harus mengeluarkan keringat. Tubuh kita jangan diporsir untuk kerja terus. Tubuh kita juga butuh relaksasi. Setelah berkeringat tubuh kita biasanya menjadi segar. Otak juga akan kembali fresh.
Btw, saya ini orangnya moody. Kalau lagi semangat, semangat. Kalau lagi malas, malas. Semangat lagi, bergairah lagi, kalau ada stimulus. Misal seperti acara Agustusan di mana masyarakat menggelar banyak perlombaan. Gairah saya untuk berolahraga mulai tumbuh lagi. Saya jadi kefikiran untuk main sepeda lagi. Saya jadi kefikiran untuk olahraga angkat barbel lagi. Setelah menulis artikel ini mudah-mudahan keinginan saya bisa terealisasi.
Dulu sebelum saya menikah. Saya suka keliling kota naik sepeda. Padahal sepeda yang saya punya waktu itu sepeda butut. Sepeda bekas beli di pasar loak. Saya masih ingat harganya 350 ribu. Waktu mau dijual lagi ditawar 150 ribu juga nggak. Sementara sekarang saya punya sepeda lipat. Beli langsung dari toko. Tapi jarang saya pakai. Mungkin karena cepat lelah. Saya jadi malas naik sepeda. Atau bisa jadi karena jarang berolahraga. Saya jadi cepat lelah.
Jika sering berolahraga tubuh kita tidak akan cepat lelah. Sering saya lihat bapak-bapak yang sudah tua naik sepeda. Setiap saya mau main ke rumah mertua. Saya suka berpapasan di jalan dengan rombongan bapak-bapak yang naik sepeda. Kadang kalau saya singgah di masjid untuk melaksanakan sholat. Saya juga ketemu dengan rombongan pesepeda yang sedang beristirahat.
Buat teman-teman yang punya sepeda seperti saya. Dari pada dijual karena jarang dipakai. Mending bawa keluar, mandiin, bersihin debu-debunya. Terus periksa apakah bannya kempes atau tidak. Kalau tidak ajak teman atau tetangga refreshing bareng-bareng. Jangan jauh-jauh. Sepedaan yang dekat-dekat saja dulu. Biar hidup lebih seru. Biar hidup tidak jenuh. Biar tubuh kita jadi sehat dan tidak mudah lelah.