Sebelum Menikah Idealnya Kita Harus Sudah Punya Pekerjaan
SEBELUM menikah idealnya kita harus sudah punya pekerjaan. Ketika kita sudah resmi menjadi pasangan suami istri kita tidak bingung lagi menentukan arah dan tujuan. Kita tinggal melanjutkan hidup yang sudah ada. Tinggal serumah dengan mertua atau tinggal di kontrakan, kalau orang tua atau mertua tahu kita sudah punya pekerjaan, mereka sepertinya tidak akan mempermasalahkan.
Sayangnya, masih banyak diantara kita yang ketika memutuskan untuk berumah tangga. Kita belum memiliki pekerjaan tetap. Pekerjaannya baru kita dapatkan justru setelah kita menikah. Apakah ini yang disebut dengan rezeki setelah menikah? Jawabannya mungkin saja karena Allah SWT sudah berjanji bagi siapa saja yang berumah tangga akan diberikan rezeki yang berlimpah. Dengan catatan kitanya mau berusaha dan bekerja keras.
Yang paling menarik justru banyak kasus yang terjadi sebelum menikah suaminya bekerja. Setelah menikah suaminya malah menganggur. Komitmen yang dibangun dari awal suami kerja istri di rumah. Pada kenyataannya malah terbalik. Istri yang bekerja suami yang diam di rumah ngurus anak. Hal ini tidak semata-mata suaminya yang malas untuk cari pekerjaan. Tapi lapangan pekerjaannya sendiri yang kebanyakan didominasi oleh wanita.
Kalau situasinya seperti itu perlu kearifan dan kedewasaan dari kedua belah pihak. Sambil tetap mencari solusi dan jalan keluar. Seorang istri harus sabar dan menerima kenyataan kalau suaminya tidak bekerja. Kasih dukungan dan semangat agar suami kita bisa dapat lagi pekerjaan. Sebaliknya seorang suami jangan mentang-mentang istri yang bekerja jadi keenakan santai di rumah. Ingat, tugas suami itu menafkahi anak dan istri.
Solusi agar rumah tangga yang kita bina tetap rukun dan damai tidak terjadi pertengkaran karena salah satu pihak (terutama suami) tidak bekerja adalah dengan berbisnis atau berdagang. Jika saat ini suami kita sedang nganggur dan kita sebagai istri justru yang bekerja. Sisihkan sebagian gaji yang kita dapat untuk modal bisnis atau modal dagang. Suruh suaminya berbisnis atau berdagang.
Jika gaji yang kita dapat hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Solusi lain yang bisa kita lakukan adalah ikut kerja atau ikut mengelola bisnis orang tua atau mertua. Dengan catatan jika orang tua atau mertua kita punya bisnis punya perusahaan. Kalau mereka tidak punya mungkin kita bisa ikut kerja atau ikut mengelola bisnis saudara. Kerja di tempat saudara biasanya tidak memerlukan persyaratan khusus. Hari ini ngelamar besok atau lusa sudah langsung diterima kerja.
Demikian artikel yang bisa saya bagikan buat teman-teman yang saat ini sedang diuji karena tidak punya pekerjaan. Hidup harus terus berlanjut. Kita harus tetap semangat jangan putus asa. Jangan menyerah. Yakinlah semua kesulitan hidup yang kita alami pasti ada jalan keluarnya. Tetap berfikir positif dan optimis. Pekerjaan hanya soal waktu. Jika waktunya sudah tiba nanti juga kita bakal mendapatkan pekerjaan yang bisa membahagiakan anak dan istri kita.
Sayangnya, masih banyak diantara kita yang ketika memutuskan untuk berumah tangga. Kita belum memiliki pekerjaan tetap. Pekerjaannya baru kita dapatkan justru setelah kita menikah. Apakah ini yang disebut dengan rezeki setelah menikah? Jawabannya mungkin saja karena Allah SWT sudah berjanji bagi siapa saja yang berumah tangga akan diberikan rezeki yang berlimpah. Dengan catatan kitanya mau berusaha dan bekerja keras.
Yang paling menarik justru banyak kasus yang terjadi sebelum menikah suaminya bekerja. Setelah menikah suaminya malah menganggur. Komitmen yang dibangun dari awal suami kerja istri di rumah. Pada kenyataannya malah terbalik. Istri yang bekerja suami yang diam di rumah ngurus anak. Hal ini tidak semata-mata suaminya yang malas untuk cari pekerjaan. Tapi lapangan pekerjaannya sendiri yang kebanyakan didominasi oleh wanita.
Kalau situasinya seperti itu perlu kearifan dan kedewasaan dari kedua belah pihak. Sambil tetap mencari solusi dan jalan keluar. Seorang istri harus sabar dan menerima kenyataan kalau suaminya tidak bekerja. Kasih dukungan dan semangat agar suami kita bisa dapat lagi pekerjaan. Sebaliknya seorang suami jangan mentang-mentang istri yang bekerja jadi keenakan santai di rumah. Ingat, tugas suami itu menafkahi anak dan istri.
Solusi agar rumah tangga yang kita bina tetap rukun dan damai tidak terjadi pertengkaran karena salah satu pihak (terutama suami) tidak bekerja adalah dengan berbisnis atau berdagang. Jika saat ini suami kita sedang nganggur dan kita sebagai istri justru yang bekerja. Sisihkan sebagian gaji yang kita dapat untuk modal bisnis atau modal dagang. Suruh suaminya berbisnis atau berdagang.
Jika gaji yang kita dapat hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Solusi lain yang bisa kita lakukan adalah ikut kerja atau ikut mengelola bisnis orang tua atau mertua. Dengan catatan jika orang tua atau mertua kita punya bisnis punya perusahaan. Kalau mereka tidak punya mungkin kita bisa ikut kerja atau ikut mengelola bisnis saudara. Kerja di tempat saudara biasanya tidak memerlukan persyaratan khusus. Hari ini ngelamar besok atau lusa sudah langsung diterima kerja.
Demikian artikel yang bisa saya bagikan buat teman-teman yang saat ini sedang diuji karena tidak punya pekerjaan. Hidup harus terus berlanjut. Kita harus tetap semangat jangan putus asa. Jangan menyerah. Yakinlah semua kesulitan hidup yang kita alami pasti ada jalan keluarnya. Tetap berfikir positif dan optimis. Pekerjaan hanya soal waktu. Jika waktunya sudah tiba nanti juga kita bakal mendapatkan pekerjaan yang bisa membahagiakan anak dan istri kita.