Thomas Tuchel Berjodoh Dengan Chelsea

Thomas-Tuchel-Berjodoh-Dengan-Chelsea
BOLA
itu bundar sudah terlalu mainstream. Bola itu lucu dan jodoh-jodohan kayaknya lebih menarik. Oleh sebab itu mari kita berbicara dengan data yang sudah ada dan sudah terjadi. Jangan ngawang-ngawang diluar grafik dan statistik yang biasa kita simak saat jeda pertandingan maupun setelah akhir pertandingan.

Kekalahan Real Madrid dari Chelsea tentu meninggalkan catatan yang menarik. Artikel yang kemarin saya posting rupanya tidak bisa menjadi kenyataan. Salah satu pelatih terbaik dunia tidak berhasil membawa timnya lolos ke final. Itu artinya, legenda Madrid dan legenda Barcelona yang sama-sama berkepala plontos tidak bisa bertemu di partai puncak.

Tapi berkat kekalahan Real Madrid bola itu lucu dan jodoh-jodohan lebih seksi untuk dibicarakan. Ini adalah kali pertama Manchester City lolos ke final Liga Champions. Padahal kita tahu sejak Sheikh Mansour mengakuisisi tim biru langit, ambisi terbesarnya adalah menjuara Liga Champions. Di kompetisi sebelumnya mereka selalu tersisih di babak penyisihan. Baru di tahun ini mereka selangkah lagi bisa mewujudkan kenyataan.

Thomas-Tuchel-Berjodoh-Dengan-Chelsea

Kenapa bola itu lucu dan jodoh-jodohan? Coba simak perjalanan karir seorang Thomas Tuchel. Sebelum menukangi Chelsea Thomas Tuchel sempat manangani PSG. Tapi karena permainan PSG tidak sesuai harapan, Thomas Tuchel kemudian dipecat. Sama seperti Manchester City, PSG adalah tim yang sangat berambisi menjuarai Liga Champions. Lucunya, PSG tersingkir di semi final. Sementara Thomas Tuchel berhasil membawa Chelsea ke babak final.

Dari perjalanan karir seorang Thomas Tuchel jodoh-jodohan dalam sepakbola itu terbukti. PSG rupanya tidak berjodoh dengan Thomas Tuchel. Yang berjodoh dengan Thomas Tuchel ternyata Chelsea. Waktu dibawah asuhan Prank Lampard Chelsea sempat terseok-seok. Setelah ditangani Thomas Tuchel Chelsea kemudian bangkit. Hingga akhirnya bisa sampai ke final Liga Champions menumbangkan salah satu raksasa Eropa yaitu Real Madrid.

Sekarang mari kita bicara prediksi siapa yang akan meraih piala si kuping besar di stadion Istanbul Turki pada 30 Mei 2021 nanti. Dari data dan statistik Manchester City jelas diunggulkan. Mereka dihuni oleh pemain-pemain berkelas. Pep Guardiola sendiri sudah pernah meraih gelar Liga Champions baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih. Begitu juga di kompetisi domestik. Manchester City tinggal menunggu waktu untuk meraih juara. Sementara Chelsea berada di peringkat ke 4.

Masalahnya final Liga Champions dengan kompetisi Liga Inggris levelnya beda. Impian klub-klub Eropa adalah menjuarai Liga Champions. Gengsi Liga Champions jauh lebih tinggi. Di kompetisi domestik tidak juara tidak jadi masalah. Tapi kalau sudah sampai di partai puncak Liga Champions mereka akan mati-matian untuk bisa meraihnya. Meski di atas kertas Manchester City sangat diunggulkan. Bukan tidak mungkin The Blues Chelsea akan memberi kejutan. Kita lihat saja siapa yang akan tersenyum di partai puncak. Apakah Pep Guardiola atau Thomas Tuchel?

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url