Harga Ketoprak Naik Buat Bayar Cicilan Mobil
KETOPRAK harganya Rp 10.000. Jujur, saya kaget. Terakhir saya beli harganya masih Rp 8.000. Mie ayam, mie bakso, sate, bubur ayam, harganya jadi naik jika BBM naik atau setelah hari Raya Idul Fitri. Itu sudah biasa. Dari dulu sampai sekarang masyarakat sudah bisa menerimanya. Tapi ini belum masuk bulan Ramadhan. Belum hari raya Idul Fitri. Harga BBM juga masih stabil belum ada kenaikan. Kenapa ketoprak harganya jadi naik?
Saya bukan detektif. Dan tidak ingin jadi seorang detektif. Saya hanya ingin membeberkan sebuah fakta. Yang terlihat selama ini. Yang bisa jadi fakta tersebut berpengaruh terhadap kenaikan harga ketoprak. Bukan ketoprak keseluruhan. Tapi ketoprak yang jualan di perempatan jalan baru. 500 meter dari rumah orang tua saya yang dulu. Yang penuh dengan kenangan itu.
Soal rasa. Ketoprak yang jualan di jalan baru itu memang beda. Dibandingkan dengan ketoprak yang jualan di pasar atau di dekat kampus terkenal. Ketoprak ini jauh lebih enak. Bumbu kacangnya lebih kental. Dan, ini yang paling penting, tahunya digoreng dadakan. Jadi begitu dimakan tahunya masih terasa hangat. Beda dengan yang di pasar atau di dekat kampus, tahunya sudah dingin.
Untuk harga. Satu porsi Rp 8.000 itu sebenarnya sudah standar. Dibilang murah nggak dibilang mahal juga nggak. Ketoprak dengan mie ayam atau mie bakso levelnya beda. Kalau mie ayam dan mie bakso harga bervariatif tergantung penjual wajar. Karena mie ayam dan mie bakso memiliki kelebihan. Dari mie, dari saus, dari bakso. Penjual mie ayam dan mie bakso memiliki resep sendiri-sendiri.
Sementara kalau ketoprak kelebihannya cuma di bumbu kacangnya saja. Tahu, toge, bihun, bawang putih, mau jual di pasar, di jalan baru, di dekat kampus, atau di depan hotel berbintang pun, rasanya pasti sama. Jadi, menurut saya, untuk ukuran di kota saya. Satu porsi ketoprak harganya Rp 10.000 jelas kemahalan.
Sekarang kita kupas dan kita selidiki, kira-kira apa yang menyebabkan harga ketoprak yang di jalan baru harganya naik dari yang asalnya Rp 8000 satu porsi menjadi Rp 10.000 satu porsi. Di jalan baru itu dulu tidak ada yang jualan ketoprak. Yang pertama jualan di jalan baru adalah bubur ayam. Seingat saya yang jualan bubur ayam ada dua orang. Yang pertama, si bapak tetangga kampung sebelah. Yang kedua, orang luar yang mencoba mengadu nasib.
Yang orang luar ini. Setelah pindah lokasi, asalnya di depan kantor JNE pindah ke depan toko meubeul, jualan bubur ayamnya laris manis. Sebelum ada penjual ketoprak, dia sudah memiliki mobil. Setelah ada penjual ketoprak, penjual bubur ayam ini lalu ganti mobil. Asalnya carry tua, ganti jadi suzuki APV. Nah, yang jual ketoprak ini, asalnya tidak punya mobil sekarang jadi punya mobil. Pertama mobilnya sedan tua. Sekarang ganti jadi suzuki avanza.
Singkat cerita. Bubur ayam dan ketoprak ini sekarang jualannya laris manis. Setiap hari bubur ayam dan ketopraknya selalu habis. Entah iri atau adu gengsi. Saya curiga, ketoprak harganya jadi naik bisa jadi untuk menutupi setoran kreditan mobil. Secara, cicilan mobil perbulannya di atas 1 juta. Hitungan-hitungan kasar saya, dengan harga Rp 10.000 perporsi mungkin cukup untuk nafkah anak istri dan bayar cicilan mobil.
Saya bukan detektif. Dan tidak ingin jadi seorang detektif. Saya hanya ingin membeberkan sebuah fakta. Yang terlihat selama ini. Yang bisa jadi fakta tersebut berpengaruh terhadap kenaikan harga ketoprak. Bukan ketoprak keseluruhan. Tapi ketoprak yang jualan di perempatan jalan baru. 500 meter dari rumah orang tua saya yang dulu. Yang penuh dengan kenangan itu.
Soal rasa. Ketoprak yang jualan di jalan baru itu memang beda. Dibandingkan dengan ketoprak yang jualan di pasar atau di dekat kampus terkenal. Ketoprak ini jauh lebih enak. Bumbu kacangnya lebih kental. Dan, ini yang paling penting, tahunya digoreng dadakan. Jadi begitu dimakan tahunya masih terasa hangat. Beda dengan yang di pasar atau di dekat kampus, tahunya sudah dingin.
Untuk harga. Satu porsi Rp 8.000 itu sebenarnya sudah standar. Dibilang murah nggak dibilang mahal juga nggak. Ketoprak dengan mie ayam atau mie bakso levelnya beda. Kalau mie ayam dan mie bakso harga bervariatif tergantung penjual wajar. Karena mie ayam dan mie bakso memiliki kelebihan. Dari mie, dari saus, dari bakso. Penjual mie ayam dan mie bakso memiliki resep sendiri-sendiri.
Sementara kalau ketoprak kelebihannya cuma di bumbu kacangnya saja. Tahu, toge, bihun, bawang putih, mau jual di pasar, di jalan baru, di dekat kampus, atau di depan hotel berbintang pun, rasanya pasti sama. Jadi, menurut saya, untuk ukuran di kota saya. Satu porsi ketoprak harganya Rp 10.000 jelas kemahalan.
Sekarang kita kupas dan kita selidiki, kira-kira apa yang menyebabkan harga ketoprak yang di jalan baru harganya naik dari yang asalnya Rp 8000 satu porsi menjadi Rp 10.000 satu porsi. Di jalan baru itu dulu tidak ada yang jualan ketoprak. Yang pertama jualan di jalan baru adalah bubur ayam. Seingat saya yang jualan bubur ayam ada dua orang. Yang pertama, si bapak tetangga kampung sebelah. Yang kedua, orang luar yang mencoba mengadu nasib.
Yang orang luar ini. Setelah pindah lokasi, asalnya di depan kantor JNE pindah ke depan toko meubeul, jualan bubur ayamnya laris manis. Sebelum ada penjual ketoprak, dia sudah memiliki mobil. Setelah ada penjual ketoprak, penjual bubur ayam ini lalu ganti mobil. Asalnya carry tua, ganti jadi suzuki APV. Nah, yang jual ketoprak ini, asalnya tidak punya mobil sekarang jadi punya mobil. Pertama mobilnya sedan tua. Sekarang ganti jadi suzuki avanza.
Singkat cerita. Bubur ayam dan ketoprak ini sekarang jualannya laris manis. Setiap hari bubur ayam dan ketopraknya selalu habis. Entah iri atau adu gengsi. Saya curiga, ketoprak harganya jadi naik bisa jadi untuk menutupi setoran kreditan mobil. Secara, cicilan mobil perbulannya di atas 1 juta. Hitungan-hitungan kasar saya, dengan harga Rp 10.000 perporsi mungkin cukup untuk nafkah anak istri dan bayar cicilan mobil.