Handphone Bisa jadi Alat dan Media Monetisasi

HANDPHONE baru. Semangat baru. Tulisan juga harus baru. Terakhir saya nulis di blog ini 18 Juni 2025 sebulan yang lalu. Sudah lama sekali. Seperti mengulang lagu lama. Dengan nada dan irama yang sama. Jangan-jangan kaset dan radionya pun masih sama. Dengan harapan (so kepedean) teman-teman banyak yang bertanya: selama ini saya ke mana?

Saya tidak ke mana-mana. Saya ada di rumah. Sebagai suami. Sebagai ayah. Sama seperti teman-teman yang sudah berkeluarga dan punya anak. Setiap hari saya bergelut dengan tanggung jawab yang harus ditunaikan. Setiap hari saya berjibaku dengan situasi yang tidak bisa diprediksi. Namun seperti teman-teman yang lain, apa pun yang terjadi, saya harus tetap berdiri. Tegar di bawah terik matahari.

Handphone-Bisa-jadi-Alat-dan-Media-Monetisasi.jpg

Banyak sebenarnya yang ingin saya tulis. Ingin saya kemukakan. Tapi endapan-endapan kejadian yang ingin saya uraikan. Mendadak buyar begitu saya duduk di depan laptop. Bawaannya jadi malas. Mungkin karena laptop loading-nya terlalu lama. Atau bisa jadi karena aktifitas rutin saya membuka Email, situs Microstock, Instagram, dan Facebook memakan banyak waktu sehingga tanpa saya sadari tangan dan otak saya menjadi kaku dan beku.

Kendati demikian dalam perjalanannya. Saya harus bersyukur Allah SWT masih memberi saya keajaiban. Dari sisa-sisa kejayaan bisnis online saya di masa lalu. Setiap tahun masih ada sekolah yang rutin order barang ke saya dalam jumlah besar. Dari keuntungan yang saya dapat. Hasilnya sebagian saya sisihkan buat beli Handphone. Biar saya bisa aktif lagi menulis. Biar saya bisa sering menyapa teman-teman.

Handphone-Bisa-jadi-Alat-dan-Media-Monetisasi.jpg

Zaman terus berubah. Kemajuan teknologi semakin berkembang. Membuat saya harus ikut bertransformasi. Dulu saya masih bisa menulis dan menggambar berlembar-lembar di atas buku. Sekarang jangankan satu lembar. Sekedar curat coret saja rasanya sudah enggan. Dulu saya begitu bergairah dan bersemangat saat meraba keyboard komputer Pentium 4. Sekarang punya laptop bagus pun semangat saya dalam menulis kadang masih bergantung pada mood.

Satu-satunya media yang bisa membuat saya bersemangat dalam menulis adalah handphone. Dengan handphone saya bisa menulis kapan pun di mana pun. Begitu ada ide dan inspirasi saya tinggal kodok saku atau buka tas ambil handphone. Semuanya terasa lebih mudah, lebih cepat, lebih praktis. Bukan cuma nulis. Sekarang saya lagi senang main di situs Microstock. Saya jadi bisa motret dan bikin video buat dijual di situs Microstock. Lumayan penghasilannya dalam bentuk dollar.

Handphone yang saya punya waktu itu pun saya beli dari hasil jual gambar. Saya dapat sekian dollar dari 3 situs Microstock. Berhubung waktu itu saya masih punya tunggakan kartu kredit. Handphone-nya terpaksa saya jual buat ngelunasin hutang kartu kredit. Alhamdulillah, sekarang saya sudah punya handphone lagi. Insyaallah, handphone yang ini tidak akan saya jual. Keberadaan handphone saat ini benar-benar penting buat saya. Selain buat komunikasi dan buat menulis, handphone bisa saya jadikan alat atau media buat monetisasi.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url