Keajaiban Law Of Attraction
MASIH soal Law Of Attraction. Jangan ketawa ya kalau kemarin saya cerita tentang LOA (saya singkat saja biar cepet) awal-awalnya bagus, keren, kekinian, eh endingnya malah ketemu tukang cilok. Maksud saya begini. LOA itu tidak harus yang muluk-muluk. Tidak harus yang elit-elit atau intelek-intelek. LOA yang saya rasakan itu lebih ke keselarasan. Apa yang saya fikirkan, apa yang saya inginkan, tiba-tiba menjadi kenyataan. Kenapa yang awalnya ngebahas LOA terus ujung-ujungnya ketemu tukang cilok? Biar jelas saya runut dari awal.
Saya pengen makan cilok itu sudah dari kemarin-kemarin. Tapi karena di sini kalau siang atau sore suka hujan keinginan saya untuk beli cilok tertahan oleh cuaca. Nah, kemarin siang waktu saya main ke rumah orang tua. Pulangnya tiba-tiba keingetan sama cilok. Sebelum ke rumah, saya keliling dulu cari yang jualan cilok. Di tempat saya yang jualan cilok itu banyak. Tapi mereka kebanyakan dagangnya pakai gerobak dorong. Yang jualan cilok jarang ada yang mangkal. Mereka jualan menyebar keliling kampung.
Dan biasanya, ini bukan sebatas cilok saja, kalau pas kita mau kadang yang kita inginkan suka tidak ada. Tapi pas kita nggak mau tiba-tiba ada. Kemarin waktu saya pengen beli cilok itu sebenarnya saya tidak tahu di mana yang jualan cilok. Karena waktu itu sudah mau sore. Yang jualan cilok sudah bertebaran ke mana-mana. Saya cuma spekulasi saja sambil berharap semoga di jalan saya bisa menemukan tukang cilok. Kenapa saya bela-belain nyari tukang cilok? Saya itu kalau pengen sesuatu kelakuannya kayak orang ngidam. Kalau belum dapat suka penasaran.
Hubungannya
dengan LOA. Seperti yang saya ceritakan kemarin. Malamnya itu saya nonton video
youtube salah satu chanel yang ngebahas LOA. Apa yang disarankan dalam video
tersebut malam itu juga langsung saya praktekan. Memang apa yang saya praktekan
besok siangnya tidak langsung menjadi kenyataan. Tapi setelah mempraktekan LOA
itu efeknya ketika saya pengen beli cilok tiba-tiba saya ketemu sama tukang
cilok langganan saya sejak SD. Asal Anda tahu tukang cilok favourit saya itu
tidak jualan setiap hari. Dia jualannya dijadwal dan ngacak. Hari ini ke
kampung saya. Besok ke kampung sebelah. Nah, pas ketemu dengan tukang cilok itu
saya seperti menemukan sebuah keajaiban.
Tunggu dulu. Masih ada satu lagi. Efek setelah saya mempraktekan teknik LOA itu ternyata masih berlanjut. Saya main ke rumah orang tua itu suka minta makan. Anak dan istri saya masih di kampung soalnya. Saya di rumah sendirian. Tidur kadang ditemenin sama adik kadang tidak. Setelah beli cilok itu hujan deras banget. Halilintar saling bersahutan. Hujan baru reda menjelang isya. Setelah hujan reda saya pergi ke rumah orang tua. Niatnya mau minta makan. Tapi pas di rumah orang tua nasi ada lauk nggak ada. Akhirnya saya minta nasinya saja. Lauknya biar saya beli di luar.
Nah, di
jalan saya bingung mau beli lauk apa. Beli pecel lele jauh. Beli sate kemarin
sudah, masa harus makan dengan sate lagi. Beli ayam goreng, yang jual dekat minimarket
ada, tapi kalau jam 8 malam biasanya sudah habis. Btw, saat lagi bingung itu
tiba-tiba ada penjual bakso bakwan lewat. Tanpa fikir panjang saya langsung
berhentiin penjual baso bakwan tersebut. Saya beli baksonya dibening buat lauk.
Btw, ketemu dengan penjual bakso bakwan pas saya lagi bingung mau beli lauk itu
buat saya termasuk keajaiban LOA.