Nyaris Jadi Korban Kecelakaan
HABIS ngantar saudara dari pasar. Saya jalan-jalan sore ke jalan baru niatnya mau beli cilok buat buka puasa sekalian ngabuburit. Setibanya di jalan baru. Sedikit pun tidak pernah kepikiran kalau saya nyaris jadi korban kecelakaan.
Kejadiannya begitu cepat, hanya sepersekian detik. Di depan mata kepala saya sendiri kecelakaan itu tiba-tiba terjadi. Awalnya sehabis beli cilok saya putar arah mau balik ke rumah. Posisi saya sudah di pinggir. Kalau ada motor atau mobil yang mau nyalip, tinggal tancap gas ambil jalur tengah.
Di depan saya terlihat ada seorang perempuan yang badannya (maaf) gemuk sedang jalan kaki memakai sepatu dan mengenakan seragam olahraga. Sepeda motor yang saya bawa jalannya pelan nggak ngebut. Namanya ngabuburit. Kecepatan yang saya gunakan dalam mode santai. Kurang dari 40 km/jam.
Entah gimana ceritanya, tiba-tiba dari belakang ada sepeda motor nyalip dari kiri dengan kecepatan tinggi langsung nabrak perempuan yang sedang jalan kaki. Karena kejadiannya pas di depan mata. Saya melihat dengan jelas bagaimana sepeda motor yang dikendarai oleh dua orang anak laki-laki tersebut menabrak perempuan dengan sangat keras.
Saking kerasnya benturan, tubuh perempuan yang gemuk itu sampai terpelanting ke atas lalu ambruk menimpa bagian depan sepeda motor. Saya yang melihatnya benar-benar merasa kasihan. Perempuan yang ditabrak itu tampak shock. Gimana nggak shock, lagi santai jalan kaki, tiba-tiba ada yang nabrak dari belakang.
Dari peristiwa yang saya lihat tadi sore. Ada dua kemungkinan kenapa peristiwa kecelakaan itu bisa terjadi. Pertama, dua orang anak laki-laki itu sedang belajar mengendarai sepeda motor. Yang duduk di depan tidak bisa mengendalikan sepeda motor. Kedua, mereka asyik ngobrol dengan kecepatan tinggi, atau sedang menggunakan Hp, terus mereka tidak sadar kalau di depan ada motor yang saya kendarai.
Untuk menghindari kecelakaan mereka coba banting ke kiri sehingga menabrak perempuan yang sedang jalan kaki tadi. Apa pun kemungkinannya, yang jelas saya merasa tidak bersalah, karena posisi saya lagi di pinggir dan tidak sedang ngebut.
Kalau ingat kejadian tadi sore. Saya benar-benar merasa bersyukur. Saya masih diberi keselamatan, tidak sampai jadi korban kecelakaan.
Ramadhan hari ke 3 ( Senin 3 Maret 2025 )
Kejadiannya begitu cepat, hanya sepersekian detik. Di depan mata kepala saya sendiri kecelakaan itu tiba-tiba terjadi. Awalnya sehabis beli cilok saya putar arah mau balik ke rumah. Posisi saya sudah di pinggir. Kalau ada motor atau mobil yang mau nyalip, tinggal tancap gas ambil jalur tengah.
Di depan saya terlihat ada seorang perempuan yang badannya (maaf) gemuk sedang jalan kaki memakai sepatu dan mengenakan seragam olahraga. Sepeda motor yang saya bawa jalannya pelan nggak ngebut. Namanya ngabuburit. Kecepatan yang saya gunakan dalam mode santai. Kurang dari 40 km/jam.
Entah gimana ceritanya, tiba-tiba dari belakang ada sepeda motor nyalip dari kiri dengan kecepatan tinggi langsung nabrak perempuan yang sedang jalan kaki. Karena kejadiannya pas di depan mata. Saya melihat dengan jelas bagaimana sepeda motor yang dikendarai oleh dua orang anak laki-laki tersebut menabrak perempuan dengan sangat keras.
Saking kerasnya benturan, tubuh perempuan yang gemuk itu sampai terpelanting ke atas lalu ambruk menimpa bagian depan sepeda motor. Saya yang melihatnya benar-benar merasa kasihan. Perempuan yang ditabrak itu tampak shock. Gimana nggak shock, lagi santai jalan kaki, tiba-tiba ada yang nabrak dari belakang.
Dari peristiwa yang saya lihat tadi sore. Ada dua kemungkinan kenapa peristiwa kecelakaan itu bisa terjadi. Pertama, dua orang anak laki-laki itu sedang belajar mengendarai sepeda motor. Yang duduk di depan tidak bisa mengendalikan sepeda motor. Kedua, mereka asyik ngobrol dengan kecepatan tinggi, atau sedang menggunakan Hp, terus mereka tidak sadar kalau di depan ada motor yang saya kendarai.
Untuk menghindari kecelakaan mereka coba banting ke kiri sehingga menabrak perempuan yang sedang jalan kaki tadi. Apa pun kemungkinannya, yang jelas saya merasa tidak bersalah, karena posisi saya lagi di pinggir dan tidak sedang ngebut.
Kalau ingat kejadian tadi sore. Saya benar-benar merasa bersyukur. Saya masih diberi keselamatan, tidak sampai jadi korban kecelakaan.
Ramadhan hari ke 3 ( Senin 3 Maret 2025 )