Cara Mudah Menemukan Sarang Madu di Hutan dan Pegunungan
TEMPO hari saya nonton di Youtube kisah pengusaha wanita yang sukses jualan madu. Dia asli orang Semarang. Tapi mengelola perusahaan madunya di Bali. Produk madunya bener-bener asli. Bukan oplosan atau campuran. Madunya bisa kita beli di beberapa Marketplace. Harganya sangat relatif. Mahal murah tergantung sudut pandang masing-masing. Yang jelas madu sangat berguna untuk kesehatan.
Kemarin waktu saya antar anak dan istri ambil rapor ke sekolah. Saya ngobrol dengan bapak-bapak yang kebetulan anaknya sekelas dengan anak saya. Dia juga sama antar anak dan istrinya ambil rapor. Kebetulannya lagi dia suka jualan madu. Madu asli ambil sendiri dari sarangnya. Saya tahu dia suka berburu madu dari anak saya. Anak saya tahu dari anaknya. Di sekolah mungkin mereka suka cerita.
Karena sebelumnya saya nonton video pengusaha yang sukses jualan madu. Sambil nunggu anak dan istri ambil rapor. Saya ajak ngobrol bapak-bapak tersebut. Saya tanya berbagai hal terkait madu. Alhamdulillah, si bapak sangat antusias. Mungkin dunia permaduan sudah menjadi passion dia. Dia tidak sungkan ngasih ilmu, tips, di mana dan bagaimana kita bisa menemukan dan mendapatkan sarang madu.
Ilmu dan tips yang diceritakan oleh si bapak sebagian mungkin sudah banyak yang tahu. Entah dengar dari cerita orang. Dari tayangan televisi. Dari majalah, koran, atau dari Youtube. Misal untuk mengusir lebah harus pakai asap. Saat mengambilnya kita harus memakai baju pengaman. Dan kebanyakan dari kita tahunya madunya sudah ada. Madunya sudah dikemas. Sudah bisa langsung dikonsumsi.
Sementara untuk proses menemukan dan mendapatkan sarang madunya kita tidak tahu. Biar tidak salah paham. Yang saya bahas di sini madu liar ya bukan madu peternakan. Kalau berternak madu biasanya sudah ada tempat-tempatnya. Nah, yang diceritakan si bapak itu tips dan trik gimana kita bisa menemukan sarang madu di alam liar. Di hutan atau pegunungan yang ada di sekitar kita.
Lebah katanya suka bersarang di pohon yang tinggi seperti pohon beringin dan albasia. Di tebing-tebing juga katanya suka bersarang dengan catatan tebingnya rimbun jarang dilewatin orang. Kalau kita lihat beberapa ekor lebah terbang di atas pohon. Sarang lebahnya itu biasanya jaraknya sekitar 50 sampai 100 meter. Untuk mengetahui kebaradaan sarangnya kita bisa menelusurinya lewat bekas kotoran lebah yang jatuh di tanah.
Atau dengan menangkap 2 atau 3 ekor lebah terus dimasukin ke dalam botol minuman beberapa menit. Setelah itu kita lepaskan lagi lalu kita perhatikan ke mana lebah itu terbang. Kalau lebah yang kita tangkap terbang ke arah yang sama. Berarti lebah masih satu koloni. Tapi kalau terbangnya beda arah berarti beda koloni. Itu tandanya ada dua sarang lebah di sekitar kita. Tinggal tugas kita untuk menemukannya. Tentu dengan prosedur pengamanan yang ketat demi menjaga keselamatan.
Kemarin waktu saya antar anak dan istri ambil rapor ke sekolah. Saya ngobrol dengan bapak-bapak yang kebetulan anaknya sekelas dengan anak saya. Dia juga sama antar anak dan istrinya ambil rapor. Kebetulannya lagi dia suka jualan madu. Madu asli ambil sendiri dari sarangnya. Saya tahu dia suka berburu madu dari anak saya. Anak saya tahu dari anaknya. Di sekolah mungkin mereka suka cerita.
Karena sebelumnya saya nonton video pengusaha yang sukses jualan madu. Sambil nunggu anak dan istri ambil rapor. Saya ajak ngobrol bapak-bapak tersebut. Saya tanya berbagai hal terkait madu. Alhamdulillah, si bapak sangat antusias. Mungkin dunia permaduan sudah menjadi passion dia. Dia tidak sungkan ngasih ilmu, tips, di mana dan bagaimana kita bisa menemukan dan mendapatkan sarang madu.
Ilmu dan tips yang diceritakan oleh si bapak sebagian mungkin sudah banyak yang tahu. Entah dengar dari cerita orang. Dari tayangan televisi. Dari majalah, koran, atau dari Youtube. Misal untuk mengusir lebah harus pakai asap. Saat mengambilnya kita harus memakai baju pengaman. Dan kebanyakan dari kita tahunya madunya sudah ada. Madunya sudah dikemas. Sudah bisa langsung dikonsumsi.
Sementara untuk proses menemukan dan mendapatkan sarang madunya kita tidak tahu. Biar tidak salah paham. Yang saya bahas di sini madu liar ya bukan madu peternakan. Kalau berternak madu biasanya sudah ada tempat-tempatnya. Nah, yang diceritakan si bapak itu tips dan trik gimana kita bisa menemukan sarang madu di alam liar. Di hutan atau pegunungan yang ada di sekitar kita.
Lebah katanya suka bersarang di pohon yang tinggi seperti pohon beringin dan albasia. Di tebing-tebing juga katanya suka bersarang dengan catatan tebingnya rimbun jarang dilewatin orang. Kalau kita lihat beberapa ekor lebah terbang di atas pohon. Sarang lebahnya itu biasanya jaraknya sekitar 50 sampai 100 meter. Untuk mengetahui kebaradaan sarangnya kita bisa menelusurinya lewat bekas kotoran lebah yang jatuh di tanah.
Atau dengan menangkap 2 atau 3 ekor lebah terus dimasukin ke dalam botol minuman beberapa menit. Setelah itu kita lepaskan lagi lalu kita perhatikan ke mana lebah itu terbang. Kalau lebah yang kita tangkap terbang ke arah yang sama. Berarti lebah masih satu koloni. Tapi kalau terbangnya beda arah berarti beda koloni. Itu tandanya ada dua sarang lebah di sekitar kita. Tinggal tugas kita untuk menemukannya. Tentu dengan prosedur pengamanan yang ketat demi menjaga keselamatan.