Jarang Ada Duda Lapuk, Kebanyakan Jomblo Akut
SEBAGAI laki-laki. Yang suka dan tertarik pada lawan jenis. Lihat janda cantik, semok, dan molek, fikirannya pasti ngelantur ke mana-mana. Dan itu menurut saya sangat wajar. Apalagi kita sudah sama-sama dewasa. Hal seperti itu tidak tabu untuk dibicarakan. Kecuali kalau teman-teman masih kecil. Masih berstatus sebagai pelajar. Artikel yang saya bahas kali ini sebaiknya teman-teman skip. Artikel yang cocok buat teman-teman adalah yang ini.
Saya menulis artikel tentang janda. Bukan berarti saya lagi suka dan tertarik pada seorang janda. Di sini saya hanya ingin menjelaskan bahwa jadi janda banyak sekali godaannya. Apalagi kalau memiliki tubuh seksi, paras cantik, dan kulit mulus. Jangankan laki-laki yang masih bujangan. Pria yang sudah beristri pun pasti pengen menggodanya. Janda cantik. Janda kaya. Adalah incaran semua pria.
Maka buat para janda. Berbanggalah. Karena Anda jadi pusat perhatian semua pria. Tapi waspada juga. Jaga sikap dan kata-kata. Di luar sana banyak buaya yang hanya mengincar tubuh dan harta saja. Padahal, ketika Anda mulai terbuka terhadap orang lain. Yang Anda inginkan adalah merasa dihargai, merasa dihormati, merasa dicintai, merasa didengarkan. Salah melangkah sedikit saja. Anda akan kembali terjerumus ke dalam jurang kengerian.
Pun sebaliknya. Sebagai wanita. Yang suka dan tertarik pada lawan jenis. Lihat duda ganteng, tinggi, dan tingkah lakunya sopan. Pasti akan klepek-klepek. Saya tahu itu, dari curhatan teman saya. Yang artikelnya kemarin sudah teman-teman baca. Berhubung saya laki-laki. Saya fikir yang banyak godaannya itu janda. Ternyata duda juga banyak. Kata teman saya. Jangankan wanita yang masih gadis. Wanita yang sudah beristri pun banyak yang kesemsem.
Ngomongin janda dan duda. Idealnya, janda itu menikahnya dengan duda lagi. Karena mereka sudah menemukan dan merasakan saripati kehidupan. Tinggal melanjutkan yang sudah ada. Tinggal menambal yang bolong-bolong. Tinggal mencintai dan menyayangi anak tiri seperti anak sendiri. Kehidupan kembali berjalan normal seperti biasa. Sayangnya, kalau bukan karena jodoh, fakta yang terjadi adalah sebaliknya. Janda banyak yang menikah dengan bujangan. Duda banyak yang menikah dengan perawan.
Janda dan duda itu takdir yang tak bisa ditolak. Ketika dua orang yang saling mencintai memutuskan untuk menikah, sejatinya mereka tidak kefikiran untuk bercerai. Namun dalam proses perjalanannya, mahligai yang dijalani tidak sesuai dengan ekspektasi. Ada hal-hal yang tak terlihat saat masih berpacaran. Misal saat berpacaran orangnya baik, namun setelah menikah sering melakukan KDRT. Atau ada intervensi dari orang tua. Mertua masih suka ikut campur dalam urusan rumah tangga.
Disamping itu, banyak juga yang menyandang status janda atau duda karena pasangannya meninggal. Kalau ini ceritanya lain lagi. Ini Tuhan yang punya kehendak. Sebagai manusia kita hanya pasrah dan bersabar. Jika suami meninggal, banyak istri yang terpukul. Mereka susah move on. Yang terbayang di fikiran mereka bagaimana masa depan anak-anak. Sementara kalau istri yang meninggal, si suami kayaknya gampang move on. Saking gampang move on-nya. Jarang ada duda lapuk. Kebanyakan malah jomblo akut.
Saya menulis artikel tentang janda. Bukan berarti saya lagi suka dan tertarik pada seorang janda. Di sini saya hanya ingin menjelaskan bahwa jadi janda banyak sekali godaannya. Apalagi kalau memiliki tubuh seksi, paras cantik, dan kulit mulus. Jangankan laki-laki yang masih bujangan. Pria yang sudah beristri pun pasti pengen menggodanya. Janda cantik. Janda kaya. Adalah incaran semua pria.
Maka buat para janda. Berbanggalah. Karena Anda jadi pusat perhatian semua pria. Tapi waspada juga. Jaga sikap dan kata-kata. Di luar sana banyak buaya yang hanya mengincar tubuh dan harta saja. Padahal, ketika Anda mulai terbuka terhadap orang lain. Yang Anda inginkan adalah merasa dihargai, merasa dihormati, merasa dicintai, merasa didengarkan. Salah melangkah sedikit saja. Anda akan kembali terjerumus ke dalam jurang kengerian.
Pun sebaliknya. Sebagai wanita. Yang suka dan tertarik pada lawan jenis. Lihat duda ganteng, tinggi, dan tingkah lakunya sopan. Pasti akan klepek-klepek. Saya tahu itu, dari curhatan teman saya. Yang artikelnya kemarin sudah teman-teman baca. Berhubung saya laki-laki. Saya fikir yang banyak godaannya itu janda. Ternyata duda juga banyak. Kata teman saya. Jangankan wanita yang masih gadis. Wanita yang sudah beristri pun banyak yang kesemsem.
Ngomongin janda dan duda. Idealnya, janda itu menikahnya dengan duda lagi. Karena mereka sudah menemukan dan merasakan saripati kehidupan. Tinggal melanjutkan yang sudah ada. Tinggal menambal yang bolong-bolong. Tinggal mencintai dan menyayangi anak tiri seperti anak sendiri. Kehidupan kembali berjalan normal seperti biasa. Sayangnya, kalau bukan karena jodoh, fakta yang terjadi adalah sebaliknya. Janda banyak yang menikah dengan bujangan. Duda banyak yang menikah dengan perawan.
Janda dan duda itu takdir yang tak bisa ditolak. Ketika dua orang yang saling mencintai memutuskan untuk menikah, sejatinya mereka tidak kefikiran untuk bercerai. Namun dalam proses perjalanannya, mahligai yang dijalani tidak sesuai dengan ekspektasi. Ada hal-hal yang tak terlihat saat masih berpacaran. Misal saat berpacaran orangnya baik, namun setelah menikah sering melakukan KDRT. Atau ada intervensi dari orang tua. Mertua masih suka ikut campur dalam urusan rumah tangga.
Disamping itu, banyak juga yang menyandang status janda atau duda karena pasangannya meninggal. Kalau ini ceritanya lain lagi. Ini Tuhan yang punya kehendak. Sebagai manusia kita hanya pasrah dan bersabar. Jika suami meninggal, banyak istri yang terpukul. Mereka susah move on. Yang terbayang di fikiran mereka bagaimana masa depan anak-anak. Sementara kalau istri yang meninggal, si suami kayaknya gampang move on. Saking gampang move on-nya. Jarang ada duda lapuk. Kebanyakan malah jomblo akut.