Air Sumur, Enakan Pakai Toren atau Enakan Natural?
AIR sumur lancar dan bersih itu penting. Makanya sebelum saya ambil kontrakan. Saya harus pastikan dulu kondisi sumurnya. Bak mandinya. Saluran pembuangan dan model keran airnya. Ada satu saja yang kurang sreg di hati. Saya urung untuk ngontrak di tempat tersebut. Dari pada harus dipaksakan. Lebih baik saya cari kontrakan lain.
Selama saya tinggal di kontrakan. Seingat saya cuma dua kali ngalamin air bermasalah. Pertama kemarau panjang. Kedua, septic tank warga ada yang bocor. Selain itu alhamdulillah lancar-lancar saja. Terkait kemarau panjang. Kontrakan yang saya tempati tanahnya sebenarnya subur. Kemarau panjang disebabkan faktor cuaca. Juga konon ada yang nyarang karena waktu itu lagi ada pembangunan mall besar.
Kalau septic tank tetangga bocor. Kejadiannya benar-benar diluar kontrol. Kontrakan yang saya tempati waktu itu posisinya berdempetan dengan sebuah warung. Namanya warung aktifitasnya padat banget. Nyucilah. Masaklah. Buang air lah. Mungkin septic tank-nya nggak kuat nahan beban jadinya jebol. Rembesannya kemudian mengalir ke sumur pemilik kontrakan.
Ngomongin air sumur. Masyarakat pada umumnya terbagi menjadi dua golongan. Golongan pertama, air sumur disaring menggunakan tandon atau toren. Golongan kedua, air sumur mengalir natural. Disedot pakai pompa air langsung ke bak mandi. Teman-teman masuknya ke golongan mana nih. Air sumur menggunakan toren. Atau air sumur mengalir natural?
Selama saya tinggal di kontrakan. Pemilik kontrakan semuanya menggunakan toren. Tapi berhubung sejak kecil rumah orang tua nggak pakai toren. Saya cenderung suka dengan air yang mengalir natural saja. Bahkan dulu, di rumah orang tua saya yang pertama, yang sekarang sudah dijual ke tetangga. Lubang sumurnya nggak ditutup. Kalau saya mau mandi, saya harus nimba air dulu.
Dari dua golongan tersebut. Kira-kira enakan yang mana? Enakan pakai toren atau enakan natural? Menurut saya masing-masing punya kekurangan dan kelebihan. Kalau air sumurnya kurang jernih. Enakan pakai toren. Tapi kalau air sumurnya bersih. Mending natural saja. Kalau pakai toren kita harus rajin membersihkan toren. Kalau nggak dibersihin biasanya air suka kotor dan suka banyak cacingnya.
Pertanyaan terakhir, terkait penggunaan listrik. Hematan mana air sumur pakai toren atau air sumur yang mengalir natural? Berhubung saya pernah mengalami keduanya. Boros tidaknya listrik tergantung pemakaian. Lagian listrik boros tidak melulu disebabkan pompa air. Kalau di rumah banyak alat-alat elektronik. Tagihan listrik dijamin bakalan membengkak.
Selama saya tinggal di kontrakan. Seingat saya cuma dua kali ngalamin air bermasalah. Pertama kemarau panjang. Kedua, septic tank warga ada yang bocor. Selain itu alhamdulillah lancar-lancar saja. Terkait kemarau panjang. Kontrakan yang saya tempati tanahnya sebenarnya subur. Kemarau panjang disebabkan faktor cuaca. Juga konon ada yang nyarang karena waktu itu lagi ada pembangunan mall besar.
Kalau septic tank tetangga bocor. Kejadiannya benar-benar diluar kontrol. Kontrakan yang saya tempati waktu itu posisinya berdempetan dengan sebuah warung. Namanya warung aktifitasnya padat banget. Nyucilah. Masaklah. Buang air lah. Mungkin septic tank-nya nggak kuat nahan beban jadinya jebol. Rembesannya kemudian mengalir ke sumur pemilik kontrakan.
Ngomongin air sumur. Masyarakat pada umumnya terbagi menjadi dua golongan. Golongan pertama, air sumur disaring menggunakan tandon atau toren. Golongan kedua, air sumur mengalir natural. Disedot pakai pompa air langsung ke bak mandi. Teman-teman masuknya ke golongan mana nih. Air sumur menggunakan toren. Atau air sumur mengalir natural?
Selama saya tinggal di kontrakan. Pemilik kontrakan semuanya menggunakan toren. Tapi berhubung sejak kecil rumah orang tua nggak pakai toren. Saya cenderung suka dengan air yang mengalir natural saja. Bahkan dulu, di rumah orang tua saya yang pertama, yang sekarang sudah dijual ke tetangga. Lubang sumurnya nggak ditutup. Kalau saya mau mandi, saya harus nimba air dulu.
Dari dua golongan tersebut. Kira-kira enakan yang mana? Enakan pakai toren atau enakan natural? Menurut saya masing-masing punya kekurangan dan kelebihan. Kalau air sumurnya kurang jernih. Enakan pakai toren. Tapi kalau air sumurnya bersih. Mending natural saja. Kalau pakai toren kita harus rajin membersihkan toren. Kalau nggak dibersihin biasanya air suka kotor dan suka banyak cacingnya.
Pertanyaan terakhir, terkait penggunaan listrik. Hematan mana air sumur pakai toren atau air sumur yang mengalir natural? Berhubung saya pernah mengalami keduanya. Boros tidaknya listrik tergantung pemakaian. Lagian listrik boros tidak melulu disebabkan pompa air. Kalau di rumah banyak alat-alat elektronik. Tagihan listrik dijamin bakalan membengkak.