Setelah Punya Rumah, Istri jadi Bisa Masak
PUNYA istri bisa masak itu anugrah. Setidaknya kita bisa menghemat pengeluaran. Kalau nggak bisa masak pasti kita sering makan di luar. Tahu sendiri makanan-makanan yang dijual di restoran, cafe, warung makan, atau lesehan pinggir jalan. Harganya bisa dua kali lipat ketimbang kalau kita masak makanan sejenis di rumah.
Contoh kita mau makan pecel lele. Di warung lesehan, pecel lele 1 ekor harganya Rp 12.000. Sementara kalau kita beli di tukang sayur keliling dengan harga Rp 20.000 kita bisa dapat 4 sampai 5 ekor ikan lele. Di warung lesehan kita makan cuma 1 kali. Kalau di rumah kita bisa makan pecel lele 3 kali. Pagi, sore, dan malam hari.
Di samping menghemat pengeluaran. Kalau istri bisa masak kita bisa bereksplorasi bikin masakan atau makanan yang lagi hits saat ini. Resep-resepnya bisa kita ambil di Google atau kita tonton di Youtube. Kalau ada tamu yang datang ke rumah kita tidak malu-malu nawarin ngajak mereka makan.
Dulu saya pernah main ke rumah teman. Terus ditawarin makan. Soalnya pas saya datang ke rumah mereka kebetulan mereka lagi masak. Awalnya saya enggan. Tapi sama teman saya dipaksa. Dia bilang istrinya jago masak. Dia minta penilain dari saya. Dari orang lain yang tentu penilaiannya sangat objektif. Berbeda dengan suaminya yang sangat subjektif.
Waktu itu kita makan tumis jamur kuping dan goreng ikan asin. Untuk goreng ikan asin kayaknya hampir semua orang bisa. Jangankan istri, suami pun, kalau goreng ikan asin gampang. Beda dengan tumis jamur kuping. Ada bumbu dan rempah-rempah yang harus diracik. Waktu nyicipin tumis jamur kuping buatan istri teman saya. Rasanya sangat enak. Mirip dengan pasakan ibu saya.
Lho kok ibu, bukan istri? Nah, ini yang mau saya bahas. Istri saya tidak bisa masak. Kalau masak, masakannya suka nggak enak. Sebagai suami, saya sebenarnya tidak mempermasalahkan. Bisa masak bagus. Nggak bisa masak juga nggak apa-apa. Karena istri nggak bisa masak. Kebetulan ekonomi lancar. Seringnya kita makan di luar. Hampir semua makanan kekinian yang lagi hits di kota saya sudah pernah kita cicipin.
Tapi itu dulu. Waktu kita masih tinggal di kontrakan. Setelah kita punya rumah. Istri mulai belajar masak. Resepnya seperti yang tadi saya bilang dia cari di Youtube. Seiring berjalannya waktu, alhamdulillah, istri saya sekarang jadi bisa masak. Makanannya enak-enak. Walau pun masih ada kekurangan. Tiap bikin sayur. Potongan sayurnya masih besar-besar. Sementara saya suka potongan yang kecil-kecil.
Contoh kita mau makan pecel lele. Di warung lesehan, pecel lele 1 ekor harganya Rp 12.000. Sementara kalau kita beli di tukang sayur keliling dengan harga Rp 20.000 kita bisa dapat 4 sampai 5 ekor ikan lele. Di warung lesehan kita makan cuma 1 kali. Kalau di rumah kita bisa makan pecel lele 3 kali. Pagi, sore, dan malam hari.
Di samping menghemat pengeluaran. Kalau istri bisa masak kita bisa bereksplorasi bikin masakan atau makanan yang lagi hits saat ini. Resep-resepnya bisa kita ambil di Google atau kita tonton di Youtube. Kalau ada tamu yang datang ke rumah kita tidak malu-malu nawarin ngajak mereka makan.
Dulu saya pernah main ke rumah teman. Terus ditawarin makan. Soalnya pas saya datang ke rumah mereka kebetulan mereka lagi masak. Awalnya saya enggan. Tapi sama teman saya dipaksa. Dia bilang istrinya jago masak. Dia minta penilain dari saya. Dari orang lain yang tentu penilaiannya sangat objektif. Berbeda dengan suaminya yang sangat subjektif.
Waktu itu kita makan tumis jamur kuping dan goreng ikan asin. Untuk goreng ikan asin kayaknya hampir semua orang bisa. Jangankan istri, suami pun, kalau goreng ikan asin gampang. Beda dengan tumis jamur kuping. Ada bumbu dan rempah-rempah yang harus diracik. Waktu nyicipin tumis jamur kuping buatan istri teman saya. Rasanya sangat enak. Mirip dengan pasakan ibu saya.
Lho kok ibu, bukan istri? Nah, ini yang mau saya bahas. Istri saya tidak bisa masak. Kalau masak, masakannya suka nggak enak. Sebagai suami, saya sebenarnya tidak mempermasalahkan. Bisa masak bagus. Nggak bisa masak juga nggak apa-apa. Karena istri nggak bisa masak. Kebetulan ekonomi lancar. Seringnya kita makan di luar. Hampir semua makanan kekinian yang lagi hits di kota saya sudah pernah kita cicipin.
Tapi itu dulu. Waktu kita masih tinggal di kontrakan. Setelah kita punya rumah. Istri mulai belajar masak. Resepnya seperti yang tadi saya bilang dia cari di Youtube. Seiring berjalannya waktu, alhamdulillah, istri saya sekarang jadi bisa masak. Makanannya enak-enak. Walau pun masih ada kekurangan. Tiap bikin sayur. Potongan sayurnya masih besar-besar. Sementara saya suka potongan yang kecil-kecil.
