Tak Ada yang Melarang Seseorang Hadir dalam Mimpi Kita
TAK ada seorang pun yang bisa melarang seseorang hadir dalam mimpi kita. Mau itu mantan, menteri, presiden, tukang cukur, atlet, tetangga, bahkan calon mertua sekali pun bisa sekonyong-konyong datang dalam mimpi kita. Mereka, orang-orang yang datang ke mimpi kita. Baik saat tidur malam hari atau tidur siang hari. Hadir secara alami tanpa rekayasa. Tanpa ada unsur dibuat-buat.
Sebagian orang ada yang bilang seseorang hadir dalam mimpi karena sebelumnya kita ingat sama dia. Suka sama dia. Kangen sama dia. Atau nggak sengaja ketemu di sekolah, di kampus, di mall, rumah sakit, perpustakaan, pasar, bank, masjid agung, alun-alun atau tempat-tempat lain yang sifatnya umum dan situasional. Hal itu sangat wajar dan bisa jadi stimulus hadirnya seseorang ke dalam mimpi.
Tapi ada juga yang nggak ada hujan nggak ada angin ujug-ujug datang dalam mimpi. Kehadirannya kadang lama kadang sebentar. Tergantung nyenyak dan tidaknya tidur kita. Yang bikin kita takjub, fresh, gelisah, bete, males bahkan uring-uringan. Dalam mimpi itu terkadang kehadirannya suka mengirim sebuah pesan atau kata-kata yang sampai kita bangun kita akan selalu mengingatnya.
Beberapa hari yang lalu. Saya mengalami kejadian seperti itu. Saya didatangi orang tua angkat saya yang sudah meninggal empat tahun lalu. Padahal saya tidak ingat dan tidak membayangkannya. Dalam mimpi itu beliau datang menemui saya kemudian bilang. "Kalau di sini katanya beliau bisa makan enak". Begitu bangun saya langsung kepikiran. Walau pun itu hanya dalam mimpi. Saya berharap dan berdoa. Semoga beliau mendapatkan tempat yang terindah di sisiNya.
Setelah mimpi didatangin ayah angkat. Saya jadi teringat saat-saat terakhir sebelum beliau berpulang. Sebelum sakit dan dirawat di rumah sakit. Saya sempat dipijitin beliau di dalam masjid. Selang beberapa hari kemudian. Beliau lewat ke kontrakan saya naik sepeda. Dengan nafas yang sedikit terengah-engah beliau cerita lagi cari barang-barang rongsokan. Waktu itu saya kasih uang Rp 10.000. Terus waktu beliau di rumah sakit. Dia titip salam ke ibu saya pengen dijenguk sama saya.
Masih terkait seseorang yang tiba-tiba hadir dalam mimpi. Sampai sekarang saya masih tak habis pikir dengan salah satu mantan saya. Dia kerap hadir dalam mimpi tapi lucunya dia tidak pernah menampakan wajah. Dalam mimpi itu saya merasa bertemu dengan dia. Ngobrol dengan dia. Tapi wajahnya nggak pernah kelihatan. Pernah suatu kali dalam mimpi itu saya kejar dia pengen lihat wajahnya. Sayang begitu sudah dekat, sudah mau lihat wajahnya. Saya keburu terbangun.
Seandainya saya bisa lihat wajahnya. Mungkin saya tidak akan penasaran lagi. Banyak sekali pertanyaan yang ingin saya sampaikan ke dia. Salah satunya saya ingin bertanya. Waktu saya minta balikan kenapa ditolak. Kalau alasannya sudah nggak cinta. Kenapa mau dijodohkan sama pria lain. Misteri yang belum terpecahkan itulah mungkin yang membuat dia hadir dalam mimpi saya tidak pernah menampakan wajahnya.
Sebagian orang ada yang bilang seseorang hadir dalam mimpi karena sebelumnya kita ingat sama dia. Suka sama dia. Kangen sama dia. Atau nggak sengaja ketemu di sekolah, di kampus, di mall, rumah sakit, perpustakaan, pasar, bank, masjid agung, alun-alun atau tempat-tempat lain yang sifatnya umum dan situasional. Hal itu sangat wajar dan bisa jadi stimulus hadirnya seseorang ke dalam mimpi.
Tapi ada juga yang nggak ada hujan nggak ada angin ujug-ujug datang dalam mimpi. Kehadirannya kadang lama kadang sebentar. Tergantung nyenyak dan tidaknya tidur kita. Yang bikin kita takjub, fresh, gelisah, bete, males bahkan uring-uringan. Dalam mimpi itu terkadang kehadirannya suka mengirim sebuah pesan atau kata-kata yang sampai kita bangun kita akan selalu mengingatnya.
Beberapa hari yang lalu. Saya mengalami kejadian seperti itu. Saya didatangi orang tua angkat saya yang sudah meninggal empat tahun lalu. Padahal saya tidak ingat dan tidak membayangkannya. Dalam mimpi itu beliau datang menemui saya kemudian bilang. "Kalau di sini katanya beliau bisa makan enak". Begitu bangun saya langsung kepikiran. Walau pun itu hanya dalam mimpi. Saya berharap dan berdoa. Semoga beliau mendapatkan tempat yang terindah di sisiNya.
Setelah mimpi didatangin ayah angkat. Saya jadi teringat saat-saat terakhir sebelum beliau berpulang. Sebelum sakit dan dirawat di rumah sakit. Saya sempat dipijitin beliau di dalam masjid. Selang beberapa hari kemudian. Beliau lewat ke kontrakan saya naik sepeda. Dengan nafas yang sedikit terengah-engah beliau cerita lagi cari barang-barang rongsokan. Waktu itu saya kasih uang Rp 10.000. Terus waktu beliau di rumah sakit. Dia titip salam ke ibu saya pengen dijenguk sama saya.
Masih terkait seseorang yang tiba-tiba hadir dalam mimpi. Sampai sekarang saya masih tak habis pikir dengan salah satu mantan saya. Dia kerap hadir dalam mimpi tapi lucunya dia tidak pernah menampakan wajah. Dalam mimpi itu saya merasa bertemu dengan dia. Ngobrol dengan dia. Tapi wajahnya nggak pernah kelihatan. Pernah suatu kali dalam mimpi itu saya kejar dia pengen lihat wajahnya. Sayang begitu sudah dekat, sudah mau lihat wajahnya. Saya keburu terbangun.
Seandainya saya bisa lihat wajahnya. Mungkin saya tidak akan penasaran lagi. Banyak sekali pertanyaan yang ingin saya sampaikan ke dia. Salah satunya saya ingin bertanya. Waktu saya minta balikan kenapa ditolak. Kalau alasannya sudah nggak cinta. Kenapa mau dijodohkan sama pria lain. Misteri yang belum terpecahkan itulah mungkin yang membuat dia hadir dalam mimpi saya tidak pernah menampakan wajahnya.