Doa Tukang Cukur



doa-tukang-cukur
KONSEKUENSI doa, katanya, ada tiga. Pertama, dikabul. Kedua, ditunda. Ketiga, diganti dengan yang lebih baik. Jika doa kita terkabul, kita harus bersyukur. Jika ditunda, kita harus bersabar. Jika diganti dengan yang lebih baik, kita harus pasrah dan tawakal. Itu adalah inti dari keutamaan doa. Sepanjang hidup, selain berusaha, kita dianjurkan untuk selalu berdoa. Karena doa adalah senjata rahasia umat muslim.

Nah, ngomongin masalah doa. Saya punya cerita nih, mudah-mudahan ada hikmahnya, khusus buat saya, umumnya buat teman-teman yang kebetulan mampir di blog saya. Biar mempersingkat waktu, langsung aza ya? Pada saat postingan ini saya buat, saya baru saja pulang dari tempat cukur. Ya, saya barusan habis dicukur. Di tempat cukur itulah saya mendapatkan oleh-oleh yang sangat berharga.


Begini ceritanya. Si Bapa tukang cukur itu cerita pada saya. Bahwa sekarang dia sudah tidak egois lagi. Jika dulu setiap habis sholat lima waktu dia selalu berdoa untuk dirinya sendiri, mohon dimudahkan rezeki agar bisa menafkahi keluarga. Sekarang, si Bapa mulai berdoa untuk kemajuan anak-anaknya.
Maklum, tempat cukur si Bapa, lokasinya di belakang Mall. Tepatnya di dalam gang, berbaur dengan pedagang onderdil sepeda bekas. Jadi sepi. Sehari, paling 2-3 orang saja yang mau dicukur di tempat si Bapa. Seandainya tempat cukurnya di pinggir jalan, kelihatan sama orang-orang yang lewat, ceritanya mungkin akan lain.

Waktu saya tanya kenapa berdoa buat anak-anak. Jawabnya singkat, “Rezeki Bapa mungkin segini. Mending berdoa saja buat anak-anak. Kalau anak Bapa senang, pasti Bapa juga kebagian rezekinya!” Subhanalloh. Doa orang tua memang makbul. Dua minggu setelah rutin berdoa, keajaiban itu akhirnya datang. Anak-anaknya yang awalnya menganggur, tidak punya pekerjaan. Tiba-tiba ada yang menawarkan pekerjaan.

Malah, salah satu anaknya yang sekarang kerja di Jakarta. Di toko kue. Kemarin katanya mengirim uang 1 juta untuk keperluan sehari-sehari. Selain itu, si Bapa juga dibelikan Hp baru buat komunikasi nanti kalau ada apa-apa. Meskipun tidak ada yang dicukur, si Bapa sudah tidak khawatir lagi. Karena biaya hidupnya sekarang sudah dicukupi oleh anak-anaknya.

Kembali ke masalah doa. Doa itu spektrumnya sangat luas. Jika selama ini kita berdoa untuk diri sendiri, untuk kesuksesan dan keberhasilan kita. Mulai saat ini, tak ada salahnya jika kita membiasakan diri berdoa untuk kesuksesan dan keberhasilan orang lain. Termasuk berdoa buat orang tua, adik, kakak, saudara, tetangga, dan sahabat-sahabat kita tercinta. Karena, seperti yang diceritakan oleh si Bapa tadi. Kelak, kalau mereka sukses, kebaikannya juga pasti akan diterima oleh kita juga.

Habis membaca postingan ini, jangan lupa, diamalkan ya!
Next Post Previous Post
3 Comments
  • Enny Mamito
    Enny Mamito 30 Juni 2013 pukul 07.29

    subhanallah..kekuatan doa memang dahsyat ya..

  • Ən Yeni Mahnı Sözləri 2
    Ən Yeni Mahnı Sözləri 2 1 Juli 2013 pukul 20.25

    alhamdulillah, saya baru beberapa minggu lalu mulai berdoa dengan kata "kami", kalau sebelumnya hanya untuk diri sendiri ^_^

  • Jordan Kurniawan
    Jordan Kurniawan 28 Agustus 2013 pukul 08.34

    kekuatan doa memang sangat dahsyat mbak Enny, mas Sabda, semoga postingan saya ini bermanfaat. Terima kasih atas kunjungannya, salam silaturahmi. :-)

Add Comment
comment url