Néng, Panggilan Kesayangan Anak Perempuan
NÉNG, adalah sebutan atau panggilan kesayangan untuk anak perempuan dalam bahasa sunda. Di kampung saya, dulu, tidak semua anak perempuan dipanggil Néng. Yang dipanggil Néng biasanya anak-anak orang kaya, wajahnya cantik, rambutnya hitam, kulitnya putih. Kalau ada orang tua (keluarga biasa-biasa saja) memanggil anak perempuannya Néng, sementara anaknya itu tak terurus, kulitnya buduk, rambutnya acak-acakan, hidungnya ingusan, biasanya suka jadi olok-olok tetangga.
“Anak kayak gitu masa dipanggil Néng!”
Nah, seiring perkembangan zaman. Sekarang, di kampung saya, baik orang kaya atau orang miskin, banyak yang memanggil anak perempuannya dengan sebutan Néng. Hal ini tentu sangat wajar, karena anak-anak zaman sekarang, mau anak orang kaya atau anak orang miskin, wajahnya lucu-lucu, cantik-cantik. Selain itu, pintar-pintar lagi. Baru 4-5 tahun sudah bisa berhitung dan bernyanyi.
Néng, sebutan atau panggilan kesayangan untuk anak perempuan dalam bahasa sunda, konon, ada batas waktunya. Jika anak perempuan tersebut sudah dewasa, minimal sudah lulus SMA, katanya sudah tidak boleh lagi dipanggil Néng. Kalau pun ada, tergantung waktu, tempat, dan situasi.
Bagaimana jika anak perempuan yang sudah dewasa, sudah lulus SMA, sudah tunangan, sudah menikah, atau bahkan sudah punya anak, tapi selalu memanggil dirinya Néng di hadapan semua orang? Jawabannya, menurut saya, entah menurut Anda, ada 3.
Pertama, risih. Kedua, lucu. Ketiga, sedikit narsis kali ya? He he he…
“Anak kayak gitu masa dipanggil Néng!”
Nah, seiring perkembangan zaman. Sekarang, di kampung saya, baik orang kaya atau orang miskin, banyak yang memanggil anak perempuannya dengan sebutan Néng. Hal ini tentu sangat wajar, karena anak-anak zaman sekarang, mau anak orang kaya atau anak orang miskin, wajahnya lucu-lucu, cantik-cantik. Selain itu, pintar-pintar lagi. Baru 4-5 tahun sudah bisa berhitung dan bernyanyi.
Néng, sebutan atau panggilan kesayangan untuk anak perempuan dalam bahasa sunda, konon, ada batas waktunya. Jika anak perempuan tersebut sudah dewasa, minimal sudah lulus SMA, katanya sudah tidak boleh lagi dipanggil Néng. Kalau pun ada, tergantung waktu, tempat, dan situasi.
Bagaimana jika anak perempuan yang sudah dewasa, sudah lulus SMA, sudah tunangan, sudah menikah, atau bahkan sudah punya anak, tapi selalu memanggil dirinya Néng di hadapan semua orang? Jawabannya, menurut saya, entah menurut Anda, ada 3.
Pertama, risih. Kedua, lucu. Ketiga, sedikit narsis kali ya? He he he…