Lagu yang Menimbulkan Rasa Takut dan Trauma Harus Dihapus dari Pendengaran
ZAMAN masih suka main ke warnet. Saya sering bawa flashdisk di saku celana. Flashdisk yang 512MB alias setengah Giga. Flashdisk yang 1GB saat itu masih jarang. Kalau pun ada status saya masih nganggur. Belum sanggup beli flashdisk yang 1GB ke atas. Yang 512MB saja harganya seratus ribu kurang sedikit. Apalagi flashdisk yang 1GB pasti harganya jauh lebih mahal.
Flashdisk yang 512MB itu saya gunakan untuk nyimpan lagu. Setiap ke warnet saya suka download lagu. Musik kan ukuran filenya kecil-kecil. 512MB itu bisa nyimpan banyak lagu. Tapi lagu yang saya download tidak banyak. Hanya beberapa. Hanya lagu yang sedang hits saja. Atau lagu lama yang mempunyai banyak kenangan. Kadang ada juga teman yang nitip suruh dowloadin lagu. Nanti di rumahnya saya tinggal copy paste ke komputernya.
Lagu-lagu yang saya simpan di flashdisk saya putar ketika saya main di warnet. Sebelumnya saya pastikan dulu kamar atau bilik warnetnya harus ada headphonenya. Terus headphonenya harus nyala. Kalau rusak biasanya saya cari kamar atau bilik lain. Headphone yang disediakan di warnet kebanyakan digunakan untuk main game. Cuma saya saja mungkin yang menggunakan headphone warnet untuk mendengarkan musik.
Ketika main ke warnet kenapa saya suka mendengarkan lagu atau musik yang ada di flashdisk? Karena di komputer warnet datanya selalu kosong. Semua data yang ada di drive C dan D setiap hari dibersihkan oleh operator warnet. Atau bisa saja data-data yang didownload entah itu file berupa word, excel, pdf, mp3, 3gp, atau mp4 disave sama pengunduhnya. Sama seperti yang saya lakukan. Habis download lagu. Filenya langsung saya pindahkan ke dalam flashdisk.
Lagu-lagu yang waktu itu saya download di warnet. Yang saya simpan di dalam flashdisk. Ada beberapa yang saya simpan di laptop. Dan sampai sekarang masih saya putar. Diantaranya Five Minutes "Selamat Tinggal", Ace Of Base "All That She Wants", Sasha "If You Believe", Five "Until The Time Is Through", Whitney Houston feat Mariah Carey "When You Believe" dan DOT "Belahan Jiwa".
Flashdisk yang 512MB juga sampai sekarang masih saya simpan. Seperti yang teman-teman lihat. Flashdisknya merk Pendrive. Port USB nya sudah mulai karatan. Gantungan lehernya warna merah. Tutup pelindungnya hilang nggak tahu di mana. Flashdisk Pendrive itu salah satu saksi sejarah perjuangan saya mengenal dunia internet. Tahu gimana caranya bikin dan buka email. Tahu apa itu newsletter. Tahu gimana caranya bikin akun Facebook.
Btw, ngomongin soal musik. Ada beberapa lagu yang awalnya saya suka. Hampir tiap hari saya putar. Tiba-tiba lagu itu tidak mau lagi saya dengar. Lagu yang saya maksud biasanya jadi korban keadaan. Misal saya lagi enak-enaknya dengerin lagu itu tiba-tiba terjadi sebuah peristiwa besar kayak banjir, longsor, atau gunung meletus. Lagu yang tadinya saya suka terus mendadak jadi menimbulkan rasa takut dan trauma. Mau tidak mau, suka tidak suka, harus saya hapus dari pendengaran.
Flashdisk yang 512MB itu saya gunakan untuk nyimpan lagu. Setiap ke warnet saya suka download lagu. Musik kan ukuran filenya kecil-kecil. 512MB itu bisa nyimpan banyak lagu. Tapi lagu yang saya download tidak banyak. Hanya beberapa. Hanya lagu yang sedang hits saja. Atau lagu lama yang mempunyai banyak kenangan. Kadang ada juga teman yang nitip suruh dowloadin lagu. Nanti di rumahnya saya tinggal copy paste ke komputernya.
Lagu-lagu yang saya simpan di flashdisk saya putar ketika saya main di warnet. Sebelumnya saya pastikan dulu kamar atau bilik warnetnya harus ada headphonenya. Terus headphonenya harus nyala. Kalau rusak biasanya saya cari kamar atau bilik lain. Headphone yang disediakan di warnet kebanyakan digunakan untuk main game. Cuma saya saja mungkin yang menggunakan headphone warnet untuk mendengarkan musik.
Ketika main ke warnet kenapa saya suka mendengarkan lagu atau musik yang ada di flashdisk? Karena di komputer warnet datanya selalu kosong. Semua data yang ada di drive C dan D setiap hari dibersihkan oleh operator warnet. Atau bisa saja data-data yang didownload entah itu file berupa word, excel, pdf, mp3, 3gp, atau mp4 disave sama pengunduhnya. Sama seperti yang saya lakukan. Habis download lagu. Filenya langsung saya pindahkan ke dalam flashdisk.
Lagu-lagu yang waktu itu saya download di warnet. Yang saya simpan di dalam flashdisk. Ada beberapa yang saya simpan di laptop. Dan sampai sekarang masih saya putar. Diantaranya Five Minutes "Selamat Tinggal", Ace Of Base "All That She Wants", Sasha "If You Believe", Five "Until The Time Is Through", Whitney Houston feat Mariah Carey "When You Believe" dan DOT "Belahan Jiwa".
Flashdisk yang 512MB juga sampai sekarang masih saya simpan. Seperti yang teman-teman lihat. Flashdisknya merk Pendrive. Port USB nya sudah mulai karatan. Gantungan lehernya warna merah. Tutup pelindungnya hilang nggak tahu di mana. Flashdisk Pendrive itu salah satu saksi sejarah perjuangan saya mengenal dunia internet. Tahu gimana caranya bikin dan buka email. Tahu apa itu newsletter. Tahu gimana caranya bikin akun Facebook.
Btw, ngomongin soal musik. Ada beberapa lagu yang awalnya saya suka. Hampir tiap hari saya putar. Tiba-tiba lagu itu tidak mau lagi saya dengar. Lagu yang saya maksud biasanya jadi korban keadaan. Misal saya lagi enak-enaknya dengerin lagu itu tiba-tiba terjadi sebuah peristiwa besar kayak banjir, longsor, atau gunung meletus. Lagu yang tadinya saya suka terus mendadak jadi menimbulkan rasa takut dan trauma. Mau tidak mau, suka tidak suka, harus saya hapus dari pendengaran.