Enaknya Jadi Tangan Kanan Orang Kaya

NASIB seseorang terkadang berubah setelah dekat dengan orang kaya. Entah itu jadi orang kepercayaan, jadi tangan kanan, jadi asisten manajer, jadi bodyguard, jadi tukang kebun dan jaga villa, atau bisa juga jadi istri muda. Pada kasus tertentu, saya pernah ketemu dan sempat ngobrol dengan penjual warung nasi yang dulu katanya banyak duit karena suaminya memegang rahasia orang kaya yang mempunyai perusahaan besar.

Suami penjual nasi itu awalnya bekerja sebagai supir pribadi. Sehari-hari kerjanya antar jemput majikan ke kantor. Setelah majikannya memiliki posisi jabatan yang tinggi. Majikannya kemudian nikah siri. Pernikahan ini tidak diketahui oleh siapa pun kecuali oleh dia. Namanya poligami, istri tua pasti punya firasat. Istri majikannya terus nekan dia supaya bicara jujur. Dia jadi stress. Satu sisi, asal dia mau jaga rahasia, mau apa saja bakal dibeliin oleh majikan laki-laki.

Enaknya-Jadi-Tangan-Kanan-Orang-Kaya.jpg

Di sisi lain, istri majikannya pun sangat baik. Bahkan, kalau dia mau bicara jujur bahwa suaminya menikah lagi, dia mau nunjukin istri mudanya siapa, tinggalnya di mana, dia mau dikasih mobil sama istri majikannya. Karena setiap hari ditekan sana-sini. Akhirnya dia memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan. Tidak lama setelah keluar dari pekerjaan dia menderita sakit keras. Dia stress. Dua bulan kemudian dia meninggal.

Dalam kasus yang lain. Saya melihat sendiri, orang yang tadinya bukan siapa-siapa. Setelah jadi tangan kanan orang kaya, tiba-tiba punya rumah, punya mobil dan punya istri cantik. Yang dekat dengan orang kaya tersebut awalnya kakaknya. Saya sendiri tidak tahu kenapa kakaknya tidak dipercaya oleh orang kaya tersebut. Saya juga tidak tahu alasan apa yang membuat orang kaya tersebut malah percaya sama adiknya.

Enaknya-Jadi-Tangan-Kanan-Orang-Kaya.jpg

Dekat dengan orang kaya itu enak. Pada level terendah. Minimal kita bisa menitipkan perut. Bisa enak makan, bisa enak minum, bisa enak tidur. Soalnya kalau ke mana-mana kita pasti diajak. Pada level tertinggi. Kalau kita benar-benar bisa dipercaya. Kita bisa diberi tanggung jawab lebih. Misal dikasih proyek atau pekerjaan. Semua urusan proyek dan pekerjaan kita yang handle. Kalau proyek atau pekerjaan yang kita kelola berhasil. Rumah, mobil, gadis-gadis cantik nanti akan datang dengan sendirinya.

Hal sebaliknya justru terjadi pada saudara saya. Saudara saya berteman dari kecil dengan seorang pengusaha besar. Ketika orang lain banyak yang mendekat agar bisa kecipratan rezeki. Baik jadi pegawai atau jadi orang kepercayaan. Saudara saya malah menghindar. Sampai sekarang hidupnya gitu-gitu saja. Setelah bercerai dengan istrinya, dia pindah dari satu kontrakan ke kontrakan yang lain.

Ibu saya pernah bercerita. Saking kasihannya sama saudara saya. Pengusaha besar itu sampai datang ke kontrakan sambil marah-marah. “Kamu itu nggak mau diurus. Dari dulu saya suruh main ke rumah. Mau modal berapa. Mau mesin berapa biji. Saya kasih” Tapi saudara saya tetap bergeming. Nggak pernah datang dan main ke rumah pengusaha tersebut. Saat artikel ini saya tulis, pengusaha tersebut sekarang sudah meninggal. Dan saudara saya nggak tahu sekarang tinggal atau ngontrak di mana.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url