Trend Sepeda Mulai Menurun, Harga Sepeda Bekas Langsung Merosot

SAYA dengar sendiri. Dari penjual alat-alat sepeda yang mangkal di belakang mall. Punya sepeda bagusnya dipakai. Jangan disimpan nanti lama-lama bisa rusak. Entah benar atau tidak. Yang jelas sepeda saya pedalnya bermasalah. Padahal jarang dipakai. Udah beli baut yang baru tetep saja longgar. Sepeda saya cuma bisa dipakai jarak dekat. Kalau dipakai jarak jauh terus pedalnya copot dan saya nggak bawa peralatan kunci. Urusannya bisa berabe.

Agar pedalnya bagus lagi. Solusinya cuma satu. Harus diganti segojod. Jangan diganti bautnya saja. Tapi harganya pasti mahal. Saya harus mengeluarkan uang lebih. Dan itu saya hitung berulang-ulang. Termasuk dengan pertimbangan, diganti baru pun kalau sepedanya nggak dipakai nanti bakalan rusak lagi. Saat lagi menimbang-nimbang itu adik saya tiba-tiba kirim WA. Pinjam sepeda katanya mau olahraga.

Trend-Sepeda-Mulai-Menurun-Harga-Sepeda-Bekas-Langsung-Merosot.jpg

Selain pedalnya bermasalah. Karena jarang dipakai. Ban depan dan belakang juga kempis. Adik saya yang tadinya mau langsung berangkat. Terpaksa harus membopong dulu sepedanya ke tukang tambal ban. Nah, saat lagi isi angin saya ketemu teman saya. Dia minta tolong jualin sepedanya. Buat nambah-nambah beli bahan bangunan katanya. Dia lagi renovasi rumah. Sepedanya mau dijual karena jarang dipakai. Apakah ini sebuah kebetulan?

Saya kurang tahu. Yang saya tahu, trend sepeda sekarang sudah mulai menurun. Orang-orang sudah bosan naik sepeda. Waktu trend sepeda lagi menanjak. Orang-orang banyak yang naik sepeda. Saya tidak ikut-ikutan. Bukan tidak suka. Waktu itu saya masih tinggal di kontrakan. Kontrakannya di pinggir jalan baru. Setiap hari minggu saya suka keliling naik sepeda. Jadi tanpa ikut orang-orang pun. Saya sudah lebih dulu bersepeda. Saya juga suka ngecek-ngecek harga sepeda. Baik online mau pun offline.

Trend-Sepeda-Mulai-Menurun-Harga-Sepeda-Bekas-Langsung-Merosot.jpg

Tempo hari saya pernah datang langsung ke toko. Saya tanya sepeda yang dulu saya beli sekarang harganya berapa. Yang punya toko langsung jawab, seri A 3,5 juta, seri B 4,5 juta. Dulu saya beli harganya masih 1jt. Sekarang harganya naik jadi 3X lipat. Anehnya banyak yang beli. Sepeda laris manis bak kacang goreng. Saya jadi heran. Katanya ekonomi lagi susah. Tapi masyarakat berbondong-bondong membeli sepeda.

Kondisi sebaliknya justru terjadi pada penjual sepeda bekas. Mereka semua pada menjerit. Apalagi saat ini sedang PPKM. Udah jualannya sepi. Harga sepeda langsung merosot. Sehari laku satu saja katanya sudah beruntung. Saya pernah tanya ke salah satu penjual. Sepeda punya saya kalau dijual berani berapa. Sambil mengerutkan kening, penjual tersebut bilang. Kalau 500 ribu dibayar sekarang. Sepedanya diambil langsung ke rumah.

Bagaimana dengan sepeda teman saya. Harganya katanya 2,3 juta. Tapi kalau ada yang nawar 2 juta kasih saja. Saya tawarin ke teman sesama pecinta sepeda malah ditawar 1,6 juta. Nawarnya jauh banget. Harga sepeda sekarang benar-benar anjlok. Waktu saya bilangin ditawar 1,6 juta. Teman saya malah bilang begini. Dari pada dijual mending disimpan saja. Saya benar-benar sependapat dengan ucapan teman saya. Lagian anak saya mau beranjak gede. Kalau sudah punya sepeda. Besok-besok saya nggak usah beli lagi.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url