Ramadhan Adalah Puncak Dari Rasa Rindu

Ramadhan-Adalah-Puncak-Dari-Rasa-Rindu
BULAN
Ramadhan adalah bulan di mana semua amal ibadah kita dilipat gandakan pahalanya. Sebagai umat muslim kita dituntut untuk menyempurnakan semua ibadah kita baik yang sunat mau pun yang wajib. Bulan Ramadhan adalah jamuan istimewa dari Allah SWT untuk kita semua. Bersyukur dan berbahagialah kita yang masih diberi umur panjang masih bisa merasakan dan menikmati bulan suci Ramadhan tahun ini.

Di luar sana, mungkin ada teman, saudara atau tetangga yang tidak bisa menjalankan ibadah puasa tahun ini dengan kumplit. Bisa jadi ayahnya, ibunya, kakeknya, anaknya, istrinya, atau suaminya meninggal dunia sebelum bulan Ramadhan tiba. Seperti salah satu teman saya yang baru saja ditinggal oleh istri tercinta karena keguguran. Sebagai seorang teman sekaligus sahabat, saya ikut merasa sedih dan kehilangan.

Oleh karena itu, buat kita yang saat ini masih diberi kesempatan untuk menikmati indahnya bulan suci Ramadhan. Apa pun yang terjadi. Dengan atau tanpa orang-orang tercinta di samping kita yuk mari manfaatkan sebaik mungkin bulan yang penuh berkah dan ampunan ini. Karena tahun depan belum tentu kita akan mengalami dan merasakannya kembali.

Ramadhan-Adalah-Puncak-Dari-Rasa-Rindu

Kalau kita sudah terbiasa beribadah puasa senin kamis. Terbiasa beribadah shalat malam di bulan-bulan sebelumnya. Kehadiran bulan suci Ramadhan ini sepertinya tidak terlalu memberatkan. Kita hanya perlu beradaptasi dan menyesuaikan waktunya sedikit. Kehadiran bulan suci Ramadhan malah kita sambut dengan penuh suka cita.

Yang jadi masalah itu buat kita yang tidak biasa puasa senin kamis, tidak biasa shalat tahajud. Butuh kerja ekstra keras dan konsentrasi yang tidak sedikit. Bagaimana tidak, siang harinya kita harus bekerja banting tulang. Malamnya kita harus bangun dini hari untuk melaksanakan makan sahur. Waktu siang dan malam hari terasa begitu pendek. Terasa begitu cepat dan melelahkan.

Jika bulan-bulan sebelumnya kita bisa bekerja dengan perut yang terisi. Di bulan suci Ramadhan ini kita harus mencari nafkah buat anak dan istri dengan perut kosong atau keroncongan karena menjalankan ibadah puasa. Tapi kita tidak boleh lemah seperti itu. Bulan suci Ramadhan ini justru tempat kita untuk menempa diri. Coba renungkan dengan fikiran yang jernih dan hati yang ikhlas.

Ramadhan ini sebenarnya mengirim pesan cinta ke dalam jiwa yang hampa karena bujuk rayu dunia. Sujudlah, rukulah, dengan hati dan jiwa yang benar-benar pasrah. Kita akan merasakan aroma harum dan sejuknya surgawi yang tak terlukis oleh mata setiap mahluk. Berdoalah, berdzikirlah, dengan penuh haru dan khusyuk. Ramadhan adalah puncak dari rasa rindu.

Masihkah kita akan menyia-nyiakan Ramadhan yang putih dan suci ini dengan sia-sia. Masihkah kita terjebak dengan rutinitas dunia yang semu dan tak ada ujung pangkalnya. Berhentilah sejenak. Menepilah sebentar dari dunia yang senantiasa menipu. Ramadhan adalah peluang emas. Ramadhan adalah kesempatan terbaik. Ramadhan adalah kawah candradimuka. Menunduklah. Merunduklah. Agar dosa-dosa kita berguguran.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url