Ramadhan Melatih Kita Untuk Disiplin
BULAN suci ramadhan sejatinya melatih kita untuk disiplin. Disiplin di segala bidang. Makan sahur waktunya sudah ditentukan. Buka puasa waktunya sudah ditentukan. Shalat tarawih waktunya sudah ditentukan. Zakat fitrah waktunya sudah ditentukan. Maaf, ini hanya sekedar selingan, hubungan suami istri pun waktunya sudah ditentukan. Kita tidak boleh melakukannya pada siang hari. Karena itu akan membatalkan puasa kita. Jadi pada saat bulan suci ramadhan kita dilatih untuk menjadi orang yang disiplin.
Dengan disiplin kehidupan kita jadi tertata rapi. Badan jadi sehat. Jauh dari stres, bingung dan mumet. Efeknya pekerjaan dan bisnis kita jadi lancar. Ramadhan ini ibarat wahana tempat kita untuk menggodok diri. Sebuah ruang untuk mengukur kelemahan dan kelebihan kita. Tentu saja kita harus menerima dan menjalaninya dengan ridho dan ikhlas. Di dunia bisnis kita sering mendengar istilah kosongkan gelas. Meski kita sudah merasakan beberapa kali bulan ramadhan. Kita tetap harus merendahkan hati dan jiwa kita untuk menerima keberkahan bulan suci ramadhan.
Kedua, saat adik saya kecurian motor. Saya hampir kesiangan makan sahur. Biasanya jam 3 pagi saya sudah bangun. Waktu itu saya bangun jam 4 lebih. Untuk makan sahur waktunya sudah mepet. Untungnya pas buka puasa saya beli babat dan perkedel di warung nasi Padang. Perkedelnya tidak sempat saya makan. Jadi sahur itu saya makan perkedel tanpa nasi. Kecurian motor mengingatkan saya untuk selalu hati-hati dan disiplin menjaga kendaraan. Kesiangan makan sahur mengingatkan saya untuk selalu menyediakan makanan cadangan dan selalu disiplin bangun pagi tepat waktu.
Sebagai penutup. Saya ingin mengingatkan, khusus untuk diri saya sendiri. Umum untuk teman-teman semua yang saat ini masih galau soal masa depan. Belum bekerja atau belum dapat jodoh. Kalau kita menjalani hidup dengan disiplin Allah SWT akan memberikan kita rezeki yang tidak disangka-sangka. Saya benar-benar mengalaminya. Kemarin ada konsumen yang mau order partey besar tapi di-cancel gara-gara pandemi. Saya sebenarnya sudah melupakan dan mengikhlaskan. Karena keadaan kita sekarang memang lagi begini. Tapi, tanpa diduga-duga, langganan saya tiba-tiba kontak saya lagi minta nomer rekening. Saya masih ingat, kejadiannya pas ketika saya selesai melaksanakan shalat ashar. Sore harinya dia langsung transfer kontan tidak pake depe dulu. Bulan suci Ramadhan benar-benar bulan yang membawa berkah.