Tidak Boleh Melakukan Kesalahan Yang Sama


Tidak-Boleh-Melakukan-Kesalahan-Yang-Sama-1.jpg
KETIKA ramadhan tiba. Di mana kita masih diberi kesempatan untuk menjadi tamu agung didalamnya. Harusnya kita tidak boleh melakukan kesalahan yang sama. Yang pernah kita lakukan pada ramadhan-ramadhan sebelumnya. Kita tidak boleh melakukan perbuatan dosa. Kita tidak boleh melakukan hal yang sia-sia. Kita tidak boleh menyakiti orang. Tidak boleh berlaku sewenang-wenang. Tidak boleh keluar dari aturan yang telah ditentukan oleh agama.

Ramadhan tahun lalu. Mungkin puasa kita bolong-bolong. Shalat tarawih kita bolong-bolong. Tadarus kita bolong-bolong. Ramadhan tahun ini harusnya tidak boleh ada yang bolong. Apalagi kalau kita sehat wal'afiat tidak ada halangan seperti sakit atau sedang dalam perjalanan. Tidak ada alasan untuk kita membatalkan puasa. Tidak ada alasan untuk kita tidak shalat tarawih. Tidak ada alasan untuk kita tidak tadarus al-quran. Yang ada harusnya ditingkatkan. Ibadahnya dimaksimalkan.


Tidak-Boleh-Melakukan-Kesalahan-Yang-Sama-2.jpg
Apa yang kita perbuat. Apa yang kita lakukan. Dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi. Dari mulai makan sahur sampai saatnya berbuka. Aktifitas kita harusnya mengikuti sunnah Nabi. Rutinitas kita harusnya sesuai al-quran dan hadist. Terapkan semua yang dicontohkan Nabi dalam kehidupan kita sehari-hari. Amalkan aturan-aturan yang tertulis di al-quran dan hadist saat kita bekerja mencari rezeki.

Tapi, jangankan menasehati orang lain, menasehati diri sendiri juga saya masih belum bisa. Saya masih terjebak dengan aktifitas-aktifitas zahiliyah. Masih terkungkung oleh euforia-euforia sesaat. Masih terbujuk rayuan-rayuan setan. Masih belum bisa mengendalikan diri. Belum bisa menahan hawa nafsu untuk tidak melakukan hal-hal yang diluar kepatutan. Belum bisa istiqomah dan konsisten menjalankan ajaran-ajaran agama dalam sendi-sendi kehidupan. Masih berprilaku primitif, egois, emosional, dan kontroversial. 

Tidak-Boleh-Melakukan-Kesalahan-Yang-Sama-3.jpg
Kehadiran ramadhan hanya dianggap seperti bulan-bulan yang lain. Cahaya ramadhan tidak mampu menerangi jiwa yang tertutup kabut pekat. Keberkahan ramadhan hanya dianggap sebagai angin lalu. Kemudahan, kesehatan, dan kelancaran rezeki, hanya dianggap sebagai sebuah kebetulan. Yang membedakan paling cuma jadwal makan dan minum saja yang waktunya bergeser. Yang tadinya bisa makan terbuka sekarang jadi tertutup. Yang tadinya bisa makan sepuasnya sekarang jadi terbatas.

Kadang kita lupa, atau pura-pura lupa. Bahwa bulan ramadhan adalah bulan yang benar-benar sangat mulia. Bulan di mana semua amal ibadah kita dilipat gandakan pahalanya. Kadang kita lupa, atau pura-pura lupa. Bulan ramadhan adalah bulan dimana turunnya al-quran. Petunjuk dan pedoman hidup untuk keselamatan manusia. Kadang kita lupa, atau pura-pura lupa. Di bulan ramadhan ada satu malam yang sangat istimewa yaitu malam seribu bulan. Kita baru ingat, baru meneteskan airmata, dan merasa kehilangan ketika ramadhan yang suci, yang mulia, yang penuh dengan ampunan, sebentar lagi akan berakhir.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url