Dijamin Klepek-Klepek
HARUS saya ceritakan. Kalau tidak, kisah ini akan menguap begitu saja. Tidak akan ada yang tahu tentang kisah ini. Kisah yang sebenarnya tidak nyambung. Tapi bisa disambungkan senyambung-nyambungnya. Oleh saya sendiri. Yang mendengar, melihat, dan menyaksikan ketidaknyambungan tersebut.
Kisahnya bermula dari sepatu jogging saya yang rusak. Yang bagian bawahnya mengelupas. Sepatu itu tidak pernah saya pakai. Tergolek begitu saja di rak sepatu depan rumah. Sampai pada suatu pagi ada tukang sol sepatu lewat. Saya panggil tukang sol keliling itu untuk memperbaiki sepatu jogging saya.
Sambil memperbaiki sepatu. Tukang sol itu kemudian bercerita. Selain jadi tukang sol sepatu, dia juga bisa mijit dan terima jasa bikin pelet. Ajian pelet yang dia miliki katanya sangat ampuh. Saking ampuhnya, tinggal pilih suka sama siapa. Perawan atau janda dijamin klepek-klepek.
Karena syaratnya begitu berat tidak banyak orang yang meminta ajian pelet ke dia. Yang jadi pelanggan cuma beberapa orang. Waktu saya tanya berapa tarifnya dia tidak menyebutkan nominal. Toh, dia baru dibayar kalau ajian peletnya sudah berhasil. Waktu saya tanya siapa saja yang sudah memesan pelet ke dia. Dia bocorkan salah satunya.
Dulu ada supir truk usia 40 tahun. Pengen punya istri tapi nggak ada yang mau. Karena kasihan, dikasih saja ajian pelet tersebut lengkap dengan tata cara penggunaan, syarat dan pantangannya. Setelah diberi ajian pelet tersebut, seminggu kemudian supir truk itu ngasih kabar katanya mau menikah dengan seorang gadis. Sebagai tanda terima kasih supir truk itu mengundang dia untuk hadir di acara pernikahannya.
Selentingan saya dapat kabar. Gadis itu mau jadi istri supir truk katanya karena dipelet. Nah, ngomong-ngomong soal pelet. Saya jadi kefikiran: jangan-jangan tetangga baru ini yang dulu diceritakan tukang sol sepatu itu?