Salut To Combat
Yang pertama memanggil Endi dengan sebutan Combat persisnya saya tidak tahu. Tapi teman-teman di sekolah semua seragam dan sepakat memanggil dia Combat. Alasan kita memanggil Endi dengan panggilan Combat. Pertama, karena saat itu anak-anak lagi gandrung dengan Film Combat. Kedua, kalau ke sekolah dia suka memakai sepatu lars ala polisi dan tentara. Mungkin dari situlah awalnya kenapa dia dipanggil Combat.
Combat orangnya sedikit agak nyeleneh. Dari mulai seragam, sepatu, sampai gaya bicara beda dari yang lain. Saking nyelenehnya Combat sepintas mirip anak yang memiliki keterbelakangan mental. Combat itu suka melawan arus. Aturan-aturan yang ada di sekolah kadang suka dia langgar. Misal hari senin harusnya dia memakai seragam putih biru. Dia malah memakai seragam pramuka.
Tapi yang saya salut dari Combat orangnya rajin. Kalau tidak sakit atau ada urusan keluarga dia tidak pernah alfa. Seingat saya dia tidak pernah ikut minggat. Berangkat ke sekolah tepat waktu. Pulang dari sekolah sesuai jadwal. Nyeleneh sekalipun, kalau orangnya rajin sekolah, mungkin ada penilaian khusus dari para guru. Beda dengan murid yang bandel, sering bolos, suka minggat lempar tas naik jendela. Sudah bisa dipastikan. Rapornya pasti merah-merah.
Lulus dari sekolah. Saya (dan teman-teman yang lain) masih bersahabat dengan Combat. Kalau hari minggu suka main ke rumahnya. Ngobrol-ngobrol. Melepas rasa kangen. Main gitar. Bahkan kalau tidak salah saya pernah nginap di rumahnya. Karena sering main ke rumahnya saya jadi lebih tahu bagaimana kepribadian Combat secara utuh.
Nah, kenapa kali ini saya memuat artikel tentang seorang Combat. Combat sekarang sudah bertransformasi. Combat yang dulu beda dengan yang sekarang. Combat yang dulu nyeleneh, culun, urakan, sering dibully. Kini berubah jadi Combat yang perfeksionis dan agamis. Yang membuat kita tercengang. Combat yang dulu kita pandang sebelah mata, suka jadi tempat curhat masalah percintaan, malah menikah duluan.
Perubahan yang terjadi pada diri seorang Combat kemungkinan terjadi setelah dia hijrah ke kota kembang untuk mencari pekerjaan. Di tempat dia bekerja Combat bertemu seorang bidadari. Sang bidadari itulah mungkin yang membuat seorang Combat berubah. Dari kisah hidup seorang Combat saya bisa mengambil pelajaran. Dibalik suami yang sukses. Di belakangnya selalu ada istri yang hebat.