Ayam Goreng Two In One
SIAPA yang pertama punya ide untuk jualan ayam goreng? Saya tidak tahu. Bisa istrinya. Bisa suaminya. Istrinya mungkin sudah bosan diam di rumah. Anaknya yang kedua, yang paling kecil, sudah bisa jalan. Dia sudah bisa bebas beraktifitas. Atau suaminya mungkin pengen punya penghasilan lain. Sehari-hari dia jualan mainan. Kadang keliling. Kadang nongkrong di depan klinik. Jualan mainan cuma siang doang. Malamnya praktis tidak ada kesibukan. Mungkin dari sana ide jualan ayam goreng itu muncul.
Btw, dari siapa pun ide jualan ayam goreng itu berasal. Menjadi tidak penting jika ide tersebut tidak segera direalisasi. Untungnya, mereka termasuk keluarga yang solid. Mereka bekerja keras siang malam bagaimana caranya agar ide itu bisa menjadi kenyataan. Mereka mengumpulkan modal. Membeli gerobak. Membeli kompor gas dan alat-alat penunjang lainnya. Hingga suatu hari, keinginan untuk jualan ayam goreng akhirnya bisa terwujud.
Saat jualan ayam gorengnya sudah jadi. Mereka sudah berjualan di pinggir jalan. Saya termasuk pelanggan yang telat mencicipi. Bukan apa-apa. Saya sudah berlangganan di tempat lain. Yang lokasinya lebih strategis. Tidak harus nyebrang. Sementara mereka jualannya di depan masjid. Kalau beli ke sana harus nyebrang. Lalu lintasnya sangat padat. Saking padatnya. Nyebrangnya butuh waktu 5 sampai 10 menit.
Saya baru membeli ayam goreng mereka karena tergoda melihat adik saya membeli di sana. Ayam gorengnya cukup unik. Ada sambal gepreknya. Saya merasa tertarik. Kebetulan malam itu saya belum makan. Perut saya sudah keroncongan. Sudah lama juga saya tidak makan ayam geprek. Walau pun harus nyebrang. Saya nyobain beli di sana. Pesan tiga potong ayam. Dua paha satu sayap. Untuk saya, istri dan anak saya. Sambalnya minta digeprek. Persis seperti punya adik saya.
Nah, buat Anda yang sekarang masih bingung mau jualan apa. Jualan ayam goreng mungkin bisa jadi alternatif. Seperti yang pernah saya bahas di artikel sebelumnya. Kalau istri bisa masak itu harus diberdayakan. Jangan biarkan bakat memasak mereka terpendam. Bakat memasak mereka siapa tahu biasa jadi harta karun yang akan mengubah masa depan kita.