Ekonomi Sulit, Buka Warung Makan Saja.


Ekonomi-Sulit-Buka-Warung-Makan-Saja-1.jpg
WARUNG makannya ada di aplikasi go food. Sepertinya sudah lama. Sejak ojek online itu ada. Atau masih baru. Baru didaftarin. Atau ada yang ngedaftarin. Saya baru tahu. Itu juga dikasih tahu istri. Semalam. Habis sholat magrib. Waktu saya bilang lapar pengen makan nasi padang. Tapi istri nggak mau. Pengennya pesen lewat gojek. Pengen makan ayam geprek. Eh ketemu warung makan dia. Yang sudah tutup. Yang menu makanannya begitu menggoda. Yang bener-bener mengundang selera.

Saya mungkin salah satu saksi hidup. Bagaimana dia memulai bisnis warung makan. Dengan gerobak seadanya. Tahun 2014. Saya masih ingat. Gerobaknya warna toska. Ada kelambunya. Menunya masih yang biasa. Belum kumplit. Masih coba-coba. Seperti pedagang yang baru berjualan. Respon bagus lanjut. Respon jelek gulung tikar. Ganti usaha lain. Tapi dia istiqomah. Tiap hari terus berjualan. Laku nggak laku. Tetep berjualan.


Ekonomi-Sulit-Buka-Warung-Makan-Saja-2.jpg
Hari pertama dia berjualan. Belum ada yang beli. Jam 12 siang sudah tutup. Gerobaknya didorong ke dalam. Tidak nongkrong lagi di pinggir jalan. Hari ke dua sama. Hari ke tiga sama. Hari ke empat juga sama. Hari ke lima baru ada yang beli. Saudaranya. Tetangganya. Orang-orang yang kenal dengannya. Teman-teman lamanya.

Saya baru beli masakan ke dia, seminggu atau dua minggu kemudian. Setelah dagangannya mulai ramai ada yang beli. Bukan apa-apa. Saya sudah punya langganan di tempat lain. Tidak mau berpindah ke lain hati. Yang sudah jelas rasanya. Saya tidak suka coba-coba. Karena ini urusan uang dan perut. Saya perhatikan saja dulu. Saya tunggu perasaan penasaran itu muncul dulu. Harus ada stimulus.

Ayam kecapnya enak banget. Masakan-masakan yang lain juga tidak kalah. Itu kesan pertama waktu saya beli di warung makan dia. Karena sudah kenal dengan suaminya. Saya godain saja, kenapa tidak dari dulu buka warung makan. Eh dia curhat. Sebenarnya dari dulu dia pengen berjualan. Tapi dilarang sama suaminya. Mungkin suaminya tidak tahu bakat istrinya. Atau suaminya bukan ahli kuliner. Tidak tahu kalau masakan istrinya enak banget.

Ekonomi-Sulit-Buka-Warung-Makan-Saja-3.jpg
Buka warung makan awalnya kepepet. Ekonomi sulit. Pemasukan dari suami kurang. Kerja di garmen capek. Jam 6 pagi sudah masuk. Jam 6 sore belum pulang. Belum termasuk lembur. Terus seperti itu selama satu bulan. Berbulan-bulan. Bertahun-tahun. Tubuhnya makin kurus. Makin kecil. Katanya sempat stress. Wajarlah. Istri disuruh banting tulang. Sementara suaminya enak-enakan di rumah. Mainin Hp. Mainin burung.

Warung makannya sekarang sudah melesat. Menu makanannya sudah kumplit. Kalau sudah ada di aplikasi go food. Berarti sudah terima segala jenis paket. Sudah trusted seller. Kalau dia jualan online. Pasti sudah banyak testimoninya. Bagi yang penasaran. Datang saja pagi ini ke warung makan dia. 500 meter dari Lottemart. Orang-orang pasti lagi bejubel. Lagi desak-desakan, lagi berebut, pengen buru-buru dilayanin.


Kamu. Iya kamu. Kalau ngerasa ekonomi sulit. Tapi punya hobi masak. Dan ngerasa masakan kamu enak. Buka warung makan saja. Jangan malu-malu. Siapa tahu rezeki kamu ada di sana. Terus kamu. Iya kamu. Kalau istrinya bisa masak. Suruh buka warung makan saja. Kalau jualannya laris manis. Kamu juga nanti ikut senang. Jangan tutupi bakat dan kelebihan istrimu. Siapa tahu hobi dan bakat istrimu yang akan mengangkat harkat dan derajat hidupmu.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url