Tradisi Ngabeubeurang: Salah Satu Fase Terindah di Masa Anak-Anak

HABIS salat shubuh. Harusnya saya kuliah shubuh. Buku kegiatan Ramadhan sudah saya bawa dari rumah. Kuliah shubuhnya di madrasah yang lokasinya tepat di pinggir masjid. Tapi karena teman-teman saya banyak yang malas. Pada kabur kalau disuruh kuliah shubuh. Jadinya saya kebawa ikut-ikutan.

Selesai salat shubuh, saya dan teman-teman seringnya pergi ngabeubeurang ke kampung sebelah. Lihat gardu PLN. Naik ke jembatan irigasi peninggalan Belanda. Begitu terus selama bulan Ramadhan. Di sana kita ketemu banyak orang. Datang dari mana-mana. Tua muda, tumplek.

Tradisi-Ngabeubeurang-Salah-Satu-Fase-Terindah-di-Masa-Anak-Anak.jpg

Ngabeubeurang kita dulu memang seperti itu. Jalan-jalan. Nyalain petasan. Sampai jam 6 pagi. Pulang ke rumah perut lapar lagi karena kecapean jalan kaki. Sebuah kenangan yang tak terlupakan. Salah satu fase terindah di masa anak-anak. Waktu itu yang kita pikirkan cuma main dan main.

Anak-anak zaman sekarang. Termasuk anak saya. Pasti nggak bakal nyangka. Di jalan yang sering kita lewati saat mau ke pasar. Jalan aspal biasa. Seperti jalan-jalan pada umumnya. Yang sekarang kiri kanan penuh dengan kios pedagang. Beberapa puluh tahun silam pernah memiliki magnet untuk menarik minat orang-orang.

Tradisi-Ngabeubeurang-Salah-Satu-Fase-Terindah-di-Masa-Anak-Anak.jpg

Padahal waktu itu belum seramai sekarang. Kiri kanan jalan, selain gardu PLN dan jembatan irigasi, hanya sawah dan sawah. Saya sendiri tidak tahu. Sejak kapan jalan itu menjadi tempat rekreasi dadakan di bulan Ramadhan. Yang saya tahu, saya termasuk orang yang pernah menikmati masa-masa itu.

Atraksi mobil waktu itu sebenarnya sudah mulai ada.Tapi lokasinya cukup jauh. Di bunderan dekat pasar. Kalau ke sana tidak bisa mengandalkan jalan kaki. Harus naik motor atau mobil. Saya pernah sekali diajak main oleh tetangga. Naik mobil Taft GT. Di sana banyak orang juga. Atraksi berbagai jenis mobil cukup menarik perhatian.

Berhubung sekarang sudah jadi orang tua. Pada bulan Ramadhan tahun ini. Habis salat shubuh saya tidak melaksanakan kuliah shubuh lagi. Yang saya lakukan adalah ngajar anak ngaji. Selesai ngajar, tidur sampai jam 9-10 pagi. Siangnya, seperti biasa, melaksanakan aktifitas sehari-hari.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url