Cerpen Remaja Terbaru 2024: Surat Cinta Untuk Lia
SEORANG istri yang jarang disentuh oleh suaminya karena sibuk kerja, tiba-tiba mendapat kiriman email dari mantan kekasihnya. Email dari mantannya itu kemudian ia baca di dalam kamar sendirian. Isi emailnya kurang lebih seperti ini:
Dari: kekasihmu@dimasalalu
Kepada: liajelita@selamanya
"Surat Cinta untuk Lia"
Masih ada ruang kosong di hatiku untuk kamu. Tinggal kamunya saja kapan mau pulang. Asal kamu tahu. Kapan pun kamu datang. Mau hari ini, besok, atau lusa. Hatiku selalu terbuka untuk kamu. Aku masih ingat. Kamu pergi karena kamu terluka dengan ucapanku. Setidaknya itu yang aku terka. Terlepas benar tidaknya. Sejatinya kamu masih punya hati. Barangkali sudi mau memaafkan aku.
Sejak kepergianmu. Aku tak lagi merasakan indahnya dunia. Matamu, jemarimu, senyummu, adalah candu buat aku. Jika kamu tahu. Di sini aku berdiri namun seperti tak berpijak. Di sini aku tertidur namun seperti tak punya kamar. Semua yang kugenggam serupa bayang-bayang. Semua yang kulihat semuanya samar-samar. Saat aku haus yang kuminum adalah airmata. Saat aku lapar yang kumakan adalah kesunyian.
Kamu boleh anggap aku lebay. Kamu boleh anggap aku baper. Tapi itulah yang selama ini kurasakan. Kehadiranmu di sisiku adalah puncak tertinggi dalam hidupku. Jika aku tak bisa melihatmu secara fisik. Setidaknya aku bisa memanggil jiwamu yang halus, yang lembut, yang manja, yang butuh diperhatikan, untuk hadir dalam mimpiku. Seperti dulu saat kau masih bersamaku.
Aku tahu perpisahan melahirkan kesepian. Melahirkan luka. Melahirkan benci dan dendam kesumat. Aku tak ingin berlama-lama terjebak di dalam dunia seperti itu. Dengan kerendahan hati, aku berharap kamu hadir dan datang dalam kehidupan nyata. Membawa suka. Membawa canda. Membawa tawa. Yang dibungkus balutan rindu, cinta, kasih, yang murni tulus dari dalam hati.
Aku tahu. Aku sadar. Dunia kini sudah berbeda. Saat kamu datang. Saat kamu pulang. Apa yang kau lihat. Apa yang kau rasakan. Pasti tak akan seperti dulu. Tapi, setidaknya kau bisa melihat diriku. Rasaku buat kamu. Asaku buat kamu. Mimpiku bersamamu. Sedikitpun tak ada yang berubah. Jika kamu ragu, kamu takut, enggan memulai kembali dari nol. Aku pastikan ketakutan dan keraguanmu tidak akan pernah terjadi.
Aku pastikan, asal kamu hadir. Asal kamu datang. Asal kamu pulang. Dalam bentuk wujud. Dalam bentuk fisik. Seperti dulu. Kamu adalah energi yang akan membangkitkan semangat hidupku. Aku tidak lemah. Aku kuat. Tapi kehadiranmu di sisiku. Laksana benteng kokoh yang akan menahanku dari serangan musuh. Kamu adalah senjata. Kamu adalah peluru yang akan ku lesakan ke semua tantangan.
Kembalilah. Dalam sepiku. Dalam sunyiku. Dalam kekosongan ruang batinku. Aku sungguh-sungguh merindukanmu. Jika aku harus bersimpuh. Jika aku harus jujur. Sosokmu tak tergantikan. Aku yakin dalam pengembaraanmu. Sesekali pasti kamu masih ingat aku. Pulanglah. Di sinilah sejatinya rumahmu. Hatiku adalah tempat paling teduh untuk kamu berteduh. Pelukku tempat paling hangat untuk kamu bersandar.
Setelah membaca email dari mantan kekasihnya, ia langsung mengambil beberapa pakaian lalu dimasukan ke dalam koper. Tanpa sepengetahuan suaminya yang lagi kerja di kantor, ia kemudian memesan taksi online, pergi ke stasiun kereta.
Dari: kekasihmu@dimasalalu
Kepada: liajelita@selamanya
"Surat Cinta untuk Lia"
Masih ada ruang kosong di hatiku untuk kamu. Tinggal kamunya saja kapan mau pulang. Asal kamu tahu. Kapan pun kamu datang. Mau hari ini, besok, atau lusa. Hatiku selalu terbuka untuk kamu. Aku masih ingat. Kamu pergi karena kamu terluka dengan ucapanku. Setidaknya itu yang aku terka. Terlepas benar tidaknya. Sejatinya kamu masih punya hati. Barangkali sudi mau memaafkan aku.
Sejak kepergianmu. Aku tak lagi merasakan indahnya dunia. Matamu, jemarimu, senyummu, adalah candu buat aku. Jika kamu tahu. Di sini aku berdiri namun seperti tak berpijak. Di sini aku tertidur namun seperti tak punya kamar. Semua yang kugenggam serupa bayang-bayang. Semua yang kulihat semuanya samar-samar. Saat aku haus yang kuminum adalah airmata. Saat aku lapar yang kumakan adalah kesunyian.
Kamu boleh anggap aku lebay. Kamu boleh anggap aku baper. Tapi itulah yang selama ini kurasakan. Kehadiranmu di sisiku adalah puncak tertinggi dalam hidupku. Jika aku tak bisa melihatmu secara fisik. Setidaknya aku bisa memanggil jiwamu yang halus, yang lembut, yang manja, yang butuh diperhatikan, untuk hadir dalam mimpiku. Seperti dulu saat kau masih bersamaku.
Aku tahu perpisahan melahirkan kesepian. Melahirkan luka. Melahirkan benci dan dendam kesumat. Aku tak ingin berlama-lama terjebak di dalam dunia seperti itu. Dengan kerendahan hati, aku berharap kamu hadir dan datang dalam kehidupan nyata. Membawa suka. Membawa canda. Membawa tawa. Yang dibungkus balutan rindu, cinta, kasih, yang murni tulus dari dalam hati.
Aku tahu. Aku sadar. Dunia kini sudah berbeda. Saat kamu datang. Saat kamu pulang. Apa yang kau lihat. Apa yang kau rasakan. Pasti tak akan seperti dulu. Tapi, setidaknya kau bisa melihat diriku. Rasaku buat kamu. Asaku buat kamu. Mimpiku bersamamu. Sedikitpun tak ada yang berubah. Jika kamu ragu, kamu takut, enggan memulai kembali dari nol. Aku pastikan ketakutan dan keraguanmu tidak akan pernah terjadi.
Aku pastikan, asal kamu hadir. Asal kamu datang. Asal kamu pulang. Dalam bentuk wujud. Dalam bentuk fisik. Seperti dulu. Kamu adalah energi yang akan membangkitkan semangat hidupku. Aku tidak lemah. Aku kuat. Tapi kehadiranmu di sisiku. Laksana benteng kokoh yang akan menahanku dari serangan musuh. Kamu adalah senjata. Kamu adalah peluru yang akan ku lesakan ke semua tantangan.
Kembalilah. Dalam sepiku. Dalam sunyiku. Dalam kekosongan ruang batinku. Aku sungguh-sungguh merindukanmu. Jika aku harus bersimpuh. Jika aku harus jujur. Sosokmu tak tergantikan. Aku yakin dalam pengembaraanmu. Sesekali pasti kamu masih ingat aku. Pulanglah. Di sinilah sejatinya rumahmu. Hatiku adalah tempat paling teduh untuk kamu berteduh. Pelukku tempat paling hangat untuk kamu bersandar.
Setelah membaca email dari mantan kekasihnya, ia langsung mengambil beberapa pakaian lalu dimasukan ke dalam koper. Tanpa sepengetahuan suaminya yang lagi kerja di kantor, ia kemudian memesan taksi online, pergi ke stasiun kereta.