Menjemput Rezeki di Kampung Mantan
WAKTU mantan pindah rumah. Rumah di kampung lama dijual terus bikin rumah lagi di kampung baru. Saya sempat kepikiran: kapan saya bisa main ke sana? Sekedar melihat-lihat, silaturahmi, nanyain kabar gimana keadaan dia saat ini.
Namun keinginan itu saya tepis. Selain percuma, sebuah hal yang sia-sia. Saya sendiri punya keyakinan kita itu apa yang kita pikirkan. Kalau saya ngebayangin suatu saat bisa main ke sana. Gimana pun prosesnya. Kelak, suatu hari nanti, saya bakalan main ke sana.
Amazing! Tanpa saya duga. Apa yang terlintas dalam pikiran saya ternyata kejadian. Momennya terjadi tempo hari tepatnya hari sabtu 30 September 2023. Saya main ke kampung mantan untuk menyelesaikan sebuah urusan. Saya harus bertemu orang tua yang mau menjual rumah.
Orang tua pemilik rumah yang mau saya jual tinggalnya di kampung mantan. Orang tua pemilik rumah, namanya bapak Mumu. Bapak Mumu tinggal di kampung mantan saya bersama istrinya yang ketiga. Bapak Mumu tidak poligami, bapak Mumu menikah tiga kali. Istri pertama meninggal. Istri kedua cerai.
Sebelum ngobrol dengan bapak Mumu terkait silsilah dan sejarah tanah yang mau dijual oleh anaknya dari istri yang pertama. Saya sempat keliling dulu nyari rumah mantan. Siapa tahu rumah mantan saya dekat dengan rumah bapak Mumu. Setelah saya cari-cari rumah mantan saya ternyata tidak tetanggaan dengan rumah bapak Mumu.
Kampung mantan saya sangat luas. Lebih dari 500 kepala keluarga. Saya sempat kecewa. Tadinya saya ingin tahu rumah mantan saya letaknya di mana. Bentuk bangunannya seperti apa. Syukur-syukur saya bisa bertemu langsung dengan mantan saya. Walau pun kita sudah bukan siapa-siapa lagi. Paling tidak saya bisa ketemu dan bertegur sapa.
Karena nggak ketemu dengan mantan. Terus di mana letak amazing-nya. Amazing-nya karena saya menjemput rezeki di kampung mantan. Pagi hari bertemu dengan bapak Mumu. Sore hari kita langsung transaksi. Rumah anak dari istri pertama bapak Mumu berhasil terjual. Dari pejualan rumah tersebut, alhamdulillah, saya dapat komisi yang cukup lumayan.
Namun keinginan itu saya tepis. Selain percuma, sebuah hal yang sia-sia. Saya sendiri punya keyakinan kita itu apa yang kita pikirkan. Kalau saya ngebayangin suatu saat bisa main ke sana. Gimana pun prosesnya. Kelak, suatu hari nanti, saya bakalan main ke sana.
Amazing! Tanpa saya duga. Apa yang terlintas dalam pikiran saya ternyata kejadian. Momennya terjadi tempo hari tepatnya hari sabtu 30 September 2023. Saya main ke kampung mantan untuk menyelesaikan sebuah urusan. Saya harus bertemu orang tua yang mau menjual rumah.
Orang tua pemilik rumah yang mau saya jual tinggalnya di kampung mantan. Orang tua pemilik rumah, namanya bapak Mumu. Bapak Mumu tinggal di kampung mantan saya bersama istrinya yang ketiga. Bapak Mumu tidak poligami, bapak Mumu menikah tiga kali. Istri pertama meninggal. Istri kedua cerai.
Sebelum ngobrol dengan bapak Mumu terkait silsilah dan sejarah tanah yang mau dijual oleh anaknya dari istri yang pertama. Saya sempat keliling dulu nyari rumah mantan. Siapa tahu rumah mantan saya dekat dengan rumah bapak Mumu. Setelah saya cari-cari rumah mantan saya ternyata tidak tetanggaan dengan rumah bapak Mumu.
Kampung mantan saya sangat luas. Lebih dari 500 kepala keluarga. Saya sempat kecewa. Tadinya saya ingin tahu rumah mantan saya letaknya di mana. Bentuk bangunannya seperti apa. Syukur-syukur saya bisa bertemu langsung dengan mantan saya. Walau pun kita sudah bukan siapa-siapa lagi. Paling tidak saya bisa ketemu dan bertegur sapa.
Karena nggak ketemu dengan mantan. Terus di mana letak amazing-nya. Amazing-nya karena saya menjemput rezeki di kampung mantan. Pagi hari bertemu dengan bapak Mumu. Sore hari kita langsung transaksi. Rumah anak dari istri pertama bapak Mumu berhasil terjual. Dari pejualan rumah tersebut, alhamdulillah, saya dapat komisi yang cukup lumayan.